Competitive Environment 1st Week: Plant trees - MENANAM, MENGHIJAUKAN, MENGUNTUNGKAN

Salam jumpa anggota Steemit-Garden.
Melalui tulisan ini saya ingin mencoba mengikuti kontes tentang lingkungan dengan tema "Plant trees save the environment".

Gerakan menanam sejuta pohon sudah lama digaungkan oleh pemerintah Indonesia. Masyarakat dihimbau untuk menanam satu orang satu pohon. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 273 juta jiwa, jika satu orang menanam satu pohon, maka permukaan wilayah negara Indonesia ini minimal akan tertanam sekitar 50 juta pohon. Bukan harapan yang berlebihan kalau memang benar-benar dilakukan.

Satu orang satu pohon, adalah himbauan kepada masyarakat. Lain lagi himbauan pemerintah Indonesia kepada perusahan milik negara dan swasta. Tanam lah pohon sebanyak-banyaknya di seluruh wilayah Indonesia ini. Setiap perusahaan diminta untuk berlomba-lomba menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dimana perusahaan itu berada. Sudah bukan himbauan lagi tapi menjadi perintah dan keharusan bagi setiap perusahaan yang mampu melaksanakannya.

Sebagai perusahaan, perintah menanam pohon sebanyak mungkin pasti akan selalu dilihat untung ruginya. Walaupun perusahaan itu menggunakan dana Tanggungjawab Sosial Untuk Masyarakat atau biasa disebut CSR yang selalu disisihkan dari laba bersih setiap tahunnya, tetapi tetap saja harus dihitung untung ruginya. Karena dana yang ada tidak hanya digunakan untuk menanam pohon saja, tapi juga untuk kegiatan sosial lainnya seperti bantuan pendidikan, rumah ibadah, atau pembangunan sarana dan prasarana masyarakat sekitar.

Guna menyiasati hal tersebut akhirnya perusahaan dimana tempat saya bekerja mencari solusi yang tepat untuk penyelesaiannya. Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan kelompok petani kopi yang ada di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di wilayah sekitar pegunungan Kamojang itu memang sedikit agak tandus jadi sangat perlu penghijauan.

Luas wilayah yang akan ditanam sekitar dua hektar. Pohon yang akan ditanam dibagi menjadi dua, yaitu Jati Putih (Gmelina) sebanyak 467 pohon dan kopi sebanyak 251 pohon. Kerjasama yang dilakukan dengan para petani kopi itu adalah dengan cara mengajak para petani untuk merawat dan menjaga pohon jati putih supaya tumbuh hingga besar. Disamping mereka juga merawat pohon kopi yang ditanam sekitar pohon jati. Kerjasama ini dilakukan selama dua sampai tiga tahun. Waktu yang pas untuk pohon jati tumbuh tinggi dan pohon kopi mulai berbuah.

Setelah dua tahun, upaya yang dikejakan mulai terlihat. Lahan yang tadinya tandus mulai kelihatan hijau oleh pohon jati. Pohon kopi yang tumbuh diantara pohon jati mulai berbuah. Kerjasama yang saling menguntungkan ini mulai membuahkan hasil.

Saat panen kopi tiba, bukan hanya petani kopi saja yang menikmati hasilnya. Perusahaan pun mendapatkan bagian dari keuntungannya. Tetapi biasanya keuntungan buat perusahaan itu akan dikembalikan lagi untuk menanam di wilayah sekitar yang masih gersang dengan pola yang sama. Dengan cara demikian, perusahaan dapat mengurangi biaya penanaman pohon untuk dialokasikan ke bantuan yang lainnya. Dan petani pun akan terus bisa menanam pohon kopi sebagai mata pencaharian. Sebuah kerjasama yang saling menguntungkan dimana akhirnya semua bisa menanam, menghijaukan dan menguntungkan. Tetapi yang terpenting dari semua penanaman pohon itu adalah untuk menyelamatkan lingkungan demi masa depan Bumi yang lebih baik dan terus berkelanjutan.

Demikian tulisan saya untuk mengikuti Competitive Environment 1st Week: Plant trees yang diinisiasi oleh @forhadmiya. Terimakasih untuk penyelenggaraan kontes yang menarik ini. Dan tentu saja 15% dari hasil tulisan ini disumbangkan untuk kemajuan komunitas @hive-180821. Terimakasih juga untuk @vipnata yang telah memfasilitasi hingga kontes ini terlaksana.
Salam @yoedie.