Cerita semalam kakak Zatil sesak di saat batuk, saya tak tau harus membuat apa hanya bisa menggosok-gosok dadanya dan membuatnya air hangat di campur madu, saya tak sabar menunggu pagi agar bisa mencari obat.

Pagi-pagi sekali saya sudah bangun dan menyiapkan sarapan begitu juga anak-anak sudah saya bangunkan agar bisa bersiap-siap, setelah selesai berpakaian dan sarapan kami langsung berangkat ke puskesmas, saya memilih ke puskesmas terlebih dahulu mengingat anak-anak tiga-tiganya sakit dan bila ke dokter pasti menghabiskan biaya yang lumayan mahal karena stok kami yang sudah menipis. Namun bila nanti tak ada perubahan baru kami mencoba jalan yang lain.

Tiba di puskesmas yang masih perlu banyak bertanya, karena jarang berobat di tempat ini, kami langsung di daftar dan dibuat buku baru kemudian di arahkan ke ruangan anak, karena tak ada pasien lain maka kami langsung di panggil. Selesai berobat saya mengantar anak-anak ke rumah, karena saya takut kakak Zatil sesak lagi makan saya meminta mereka bermain di rumah miminya saja.

Setelah saya memberikan mereka obat saya langsung berangkat ke kantor bkpsdm guna untuk mengurus Tipikor dan surat disiplin bagi pensiunan, sebenarnya sudah pernah sih saya buat sebelumnya, karena pada saat itu sekda yang menandatangani maka untuk sekarang tidak bisa di pakai lagi.

Selesai pekerjaan saya di tempat ini saya langsung pulang, di perjalanan pulang saya singgah di pasar tradisional yang berbeda di tempat saya tinggal, saya membeli beberapa macam keperluan dapur dan juga membeli, jahe, kencur, kayu manis, lada hitam dan beberapa macam bahan lain untuk membuat ramuan tradisional untuk anak-anak yang sedang batuk.

Dan saya juga membeli satu buah semangka sebesar empat kilo, karena menurut saya ini buah yang bisa mereka makan disaat kondisi seperti ini. Saya lanjut pulang setelah belanjaan saya selesai, tiba di rumah anak-anak tiga-tiganya sedang tidur di rumah miminya, mungkin karena efek obat yang membuat mereka mengantuk.