Hai sahabat steemian @steemhobbies hebat dimana pun anda berada. Pada kesempatan kali ini aku ingin berpartisipasi di kontes yang diselenggarakan oleh pak @klen.civil dengan tema Writing Hobby Contest : Autobiografi. Semoga postingan ku ini sesuai dengan aturan kontes.

Aku bernama Safrida . Nama seperti diriku ini sangat familiar di daerah ku. Aku sendiri tidak mengetahui arti nya. Aku pernah menanyakan hal ini ke ayahku. Beliau memberikan nama seperti ini karena aku lahir di bulan Safar ☺️. Aku lahir di Matangkuli, Aceh Utara, Indonesia pada tanggal 6 Juni 1980.

Masa kecilku sangat bahagia. Aku tinggal di sebuah rumah yang sederhana bersama dengan kedua orang tua dan ke delapan saudaraku.

Masa bahagia itu hanya sebentar saja kurasakan. Kasih sayang kedua orang tua hilang dalam sekejap. Umur enam tahun aku harus hidup mandiri bersama dengan saudara ku yang lain. Ibu ku meninggal karena menderita penyakit komplikasi. Sedangkan ayahku menikah lagi dan tinggal dengan keluarga barunya di rumah lain.

Aku di besarkan oleh saudara laki-laki dan saudara perempuan ku. Aku Memiliki tiga saudara perempuan dan lima saudara laki-laki. Aku merasakan kasih sayang mereka seperti kasih sayang ibu dan ayah untuk ku. Sesudah selesai sekolah dasar Alhamdulillah aku bisa melanjutkan ke sekolah menengah pertama.

Ketika sudah memasuki usia remaja, pada saat itu semua saudara ku sudah menikah. Aku tinggal sendirian di rumah. Kedua adik laki-laki ku tinggal bersama dengan saudara tertua ku di kota lain karena mereka masih kecil.

Kesepian dan rasa kehilangan sudah mulai terasa pada saat itu. Pada suatu hari seorang pengemis mendatangi rumah ku. Pengemis itu meminta ku untuk memberikan nya sedekah, karena aku tidak memiliki uang yang cukup secara spontan aku mengatakan, "Maaf pak Mamaku tidak ada di rumah"

Setelah pengemis itu pergi aku memegang bibir ku dan ku ulangi kata yang ku ucapkan tadi "Mama" sambil meneteskan air mata aku mengucapkan kata tersebut. Sekian lama aku tidak mengucapkan kata ini. Rasa rindu dan kehilangan sangat besar kurasakan pada saat itu dan susah ku gambar kan dengan kata-kata.

Setelah selesai SMA, kakekku meminta ku untuk pergi ke Jakarta bersama pamanku yang tinggal disana. Beliau khawatir aku tinggal sendiri di rumah karena pada saat itu di daerah ku sedang berlangsung Operasi Militer.

Dengan penuh perjuangan, dengan biaya dari saudara dan paman ku aku bisa menyelesaikan kuliah ku disana tepat waktu. Aku tidak menyia-nyiakan kepercayaan mereka, aku belajar dengan rajin dan penuh semangat.

Berkat kasih sayang dan bantuan dari saudara dan keluarga besar ibuku aku bisa menyelesaikan kuliah ku sampai selesai dan bisa kembali ke kampung halaman dan mengabdi sampai sekarang sebagai seorang pendidik di salah satu sekolah negeri di daerah ku.

Biarpun aku tidak memiliki kasih sayang orang tua, Alhamdulillah aku bisa mendapatkan kasih sayang dari saudara ku dan keluarga besar ibuku. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dan memberikan kebahagiaan kepada mereka selalu.

Dari pengalaman ku ini aku tahu, jika kita mau berusaha untuk mencapai impian kita maka siapapun itu walaupun bukan orang tua kita sendiri insyaallah kita akan di bantu untuk mencapai nya. Berusaha dan berdoa serta tidak mudah menyerah dengan keadaan serta tidak berputus asa. Berbaik sangka kepada Allah karena setiap ujian pasti akan ada hikmah yang besar di dalamnya.

Sekian partisipasi ku di kontes ini semoga teman-teman bersedia mampir dan menyukai nya . Terimakasih 🙏