Hari Terakhir Ayah Mertua Di Rawat, Menjemput Istri Pulang Dari Rumah Sakit

Salam semua steemians....
Pada minggu yang lalu, hari yang sudah saya lewatkan beberapa hari yang lalu. Malam itu istri saya kembali menginap di rumah sakit kerana tiba gilirannya untuk mendampingi ayahnya di rawat di rumah sakit. Ia bersama ibunya di sana, saya mengantarnya malam itu. Tetapi saya pulang bersama anak-anak malam itu juga karena saya tidak ingin meninggalkan rumah kami di saat malam. Dan pada malam itu saya mendapat kabar bahwa ayahnya akan pulang di siang hari. setelah lama di rawat sudah waktunya ayahnya pulang dari rumah sakit.

Pagi harinya, saya kembali dengan kesibukan dirumah "menjaga dua anak-anak sampai ibunya pulang dari rumah sakit" di awal pagi saya di sibukkan dengan putra tertua saya yang harus ke sekolah, saya menyiapkan segala keperluannya di sekolah dari bekal dan merapikan baju sekolah hinga ia keluar rumah berangkat kesekolah dengan sepeda favoritnya setelah memberikan jajan tambahan di sekolah.

Dan mengisi kekosongan waktu dengan membuka tempat jualan sambil menunggu si-bungsu bangun dari tempat tidur, itu berjalan lama setelah beberapa jam ia bangun dari tidurnya yang nyenyak itu. Anak bungsu saya masih kecil hingga membutuhkan susu baby setiap bangun tidur. Dengan mudah saya membuatnya "bubuk larut didalam botol susu" penyediaan susu tersimpan untuknya karena ini sudah menjadi kebutuhan nya setiap harinya.

Saya menyelesaikan pekerjaan saya, mengurus sibungsu (Gibran) dari awalnya hingga selesai dan kami keluar, saya mengajak ia duduk di pondok bambu agar memudahkan saya dalam halnya berjualan. Pondok bambu sudah menjadi tempat terbaik bagi kami setiap hari yang dapat melindungi saya dari teriknya matahari pagi hingga sore hari dan pelindung datangnya di musim hujan. Disini saya menikmati suasana pagi yang penuh semangat dari keceriaan sikecil begitu lucu.

Dan saya meningkatkan kesenangan ia dengan menawarkan jajanan yang saya sediakan untuk pelangan di rak depan, disini ia menemukan pilihan baru yaitu wafer rool persembahan dari chokolatos. Sibungsu lebih suka mengkonsumsi coklat, coklat sudah menjadi pilihan terbaiknya, coklat memikat semua kalangan. Bahkan saya lebih suka rasa coklat karena rasanya pasti lezat dan rasa pas banget. Ia sangat pandai memilih jajan meskipun ia belum sepenuhnya berbicara.

Kami kembali ke pondok bambu dan membuka kemasan, ia tidak ingin menunggu sehinga saya harus memberikan ia agar lebih tenang setelah membuka kemasannya. Saya melihat ia sangat senang dengan pilihannya. Ia suka berbagi karena itu saya mendapatkan bagian dari pilihannya.

Waktu berubah cepat saya mendapatkan kabra via WA istri ayahnya akan pulang dan saya harus menjemput ia pulang dari rumah sakit karena ayah dan ibunya pulang dengan roda tiga bersama dengan suami kakak ipar yang masih menunggu jemputan di rumah sakit juga. Setelah makan siang dan bersiap-siap saya bersama anak-anak lansung mengarah kerumah sakit untuk menjemput mamanya di rumah sakit.

Kami berada di bawah temperatur tinggi tepatnya di tengah hari. Saya mengendarai sepeda motor dengan sangat berhati-hati karena anak-anak menjadi tumpangan saya sehingga harus mengatur kecepatan 50km/jam, itu laju standar, saya melewati pemandangan bersama pengguna jalan dan menghindari kemacetan hingga kami tiba di gerbang rumah sakit, saya mengambil tiket masuk di loket menggunakan Fingerprint "alat otomatis yang di sediakan di rumah sakit" Setiap pengunjung juga memilih loket yang sama. dan saya meneruskan perjalanan mengarah ke tempat parkir..

Saya melangkah ke ruang ayah mertua di rawat karena mereka masih menunggu di sana untuk bertemu dengan sang istri dan membantu mengeluarkan perlengkapan yang harus di bawa pulang. Di dalam ruangan ayah mertua tidak sabar ingin pulang tetapi kami harus menunggu ibu mertua mengambil obat di loket selesai dan beberapa persyaratan harus di lengkapi dengan baik sebelum pasien pulang. Ini prosedur rumah sakit, rumah sakit di fasilitasi secara gratis yang memudahkan kami berobat. dengan ketentuan rumah sakit banyak masyarakat lokal yang berobat ke rumah sakit ini.

Dan juga masih menunggu suami kakak ipar datang karena suami kakak pemilik kendaraan roda tiga yang memudahkan ayah dan ibu mertua pulang, Untuk menyimbangi pengeluaran, sehingga tidak memilih transportasi umumnya. Sedikit menunggu, kemudian ibu mertua sudah mendapatkan obat dari loket, sang istri menelpon suami kakak ipar untuk menanyakan keberadaan beliau. Dan setelah beberapa menit kami mendapatkan kabar bahwa suami kakak ipar hampir tiba. kami keluar dari ruangan, saya membawa keluar perlengkapan (tas dan bantal) untuk meringankan tugas karena sang istri menjaga anak-anak.

Kami mengarah keluar jalan rawat untuk menuju ketempat parkir, kami tidak bertanya banyak hal kami lebih fokus untuk tiba tempat parkir sambil melihat kedua putra saya berlarian. Kemudian kami melihat dari jauh kejauhan suami dan istri bersama anak-anak kakak ipar berjalan menghampiri kami hingga kami bertemu dan sebagian beban di bantu oleh mereka.

Nah' Kami tiba di tempat parkir sekarang, area parkir dekat dengan mushalla. Tanpa menunggu ayah mertua lansung menaiki becak yang di bantu oleh kakak ipar Dan saya menempatkan perlengkapan di sudut becak yang akan di pegang oleh ibu mertua. Kaka ipar dan ibu mertua pulang dengan becak sedangkan saya bersama istri dan anak-anak pulang dengan sepeda motor sendiri.

Namun azdriel (anak tertua) ingin pulang dengan becak karena ada temannya " anak kakak ipar" tetapi keterbatasan becak membuat saya tidak ingin ia pulang menggunakan becak. Kami mengarah keluar dengan masing-masing kendaraan hingga tiba di gerbang (jalan keluar) kami berhenti untuk memberikan tiket masuk yang kami dapatkan saat kami masuk rumah sakit dan membayar dengan masing-masing sepeda motor. Lalu kami lepas berada di lintas jalan Medan-Banda, mengarah pulang ke rumah kearah timur.

Sangat kebetulan rumah kami dekat dengan rumah ayah mertua sehingga kami searah jalan pulang. Tetapi kami tidak lansung pulang, di pertengahan jalan saya harus ke mini market yang berada di geudong untuk membeli susu Baby yang mau habis. Disini saya masuk ke mini market, minimarket yang sudah menjadi langganan sehingga kedatangan saya di sapa lembut oleh karyawan dan Lansung mengambil kebutuhan saya yaitu susu baby SGM 1+. Saya membayar tagihan dan Lansung kembali melanjutkan perjalanan pulang.

Dan akhirnya, lelah berakhir setelah tiba di rumah, Gibran dan azdriel mengantuk di atas sepeda motor dan saya harus membantu istri mengangkat azdriel ke kasur karena Gibran berada di pelukan sang ibu. Saya rebahan untuk menghilangkan lelah tidak lama azan ashar di komandangkan pertanda bagi saya untuk menyelesaikan shalat ashar empat rakaat.

Hari berubah cepat menjadi sore, saya kembali ketempat jualan dan merasakan pikiran lebih tenang. Beberapa jam kemudian gibran bersama ibunya datang ke pondok bambu, lapakku berjualan. Lalu ibunya pergi ke rumah ibu/ayahnya yang hanya menyebrang jalan karena kakak ipar masih disana. Di pondok bambu saya bermain dengan gibran, penuh dengan tawa setelah memberi ia jajan dan ia juga ingin pergi ketempat mamanya di rumah kakek.

Saya harus mengantar gibran kerumah kakek untuk berjumpa mamanya, hanya menyebarnya jalan dan melewati ia berjalan di jembatan kecil masuk kerumah. Disini ia berdiri dan melihat ke dalam air irigasi. apa yang ia temukan disana, hanya pantulan bayangan yang membuat ia senang. Tanpa menunggu saya membawa ia bertemu dengan ibunya, kakeknya sedang beristirahat di ruang untuk pemulihan sakit yang masih berlanjut. Ayah mertua harus menjaga pola makanan, pantangan dan kesehatan supaya Diabetes tidak meningkat.

Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel saya pada hari. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-

Salam @muksa