My Sports Hobby : Kecintaanku pada Sepak bola

in STEEM FOR INDONESIAlast month

Hallo rekan-rekan steemian. Apa kabarnya. Semoga baik dan sehat selalu. Jangan lupa tetap semangat dalam berkarya. Pada kesempatan baik ini Aku berterima kasih atas kontes Hobi Olahraga yang dihadirkan oleh Steem For Indonesia. Hal ini menjadi kesempatan Aku untuk menginformasikan tentang hobi yang Aku minati dibidang olahraga.Begini cerita dibuka:

Sedari dulu hingga saat ini kecintaanku dengan sepakbola tak bisa dipisahkan. Walau saat ini umurku memasuki usia 53 tahun, namun keinginan kuat bermain bola tak padam. Untuk diketahui bahwa kecintaanku dengan sepakbola sejak kecil. Aku yang tinggal di komplek TNI AD Keraton Banda Aceh suka bermain bola di lapangan komplek dekat jalan raya yang berdampingan dengan Pendopo Gubernur Aceh. Lapangan yang kecil namun disemarakkan oleh anak-anak kolong (komplek) bermain bola dengan jumlah yang fantastis. Normal satu tim adalah 11 orang pemain. Lain halnya kami, jumlah satu tim bisa mencapai 20 orang. Bisa dibayangkan bukan? seru banget. Lebih seru lagi saat hujan turun dimana lapangan setenganhya tergenang air maka saat bola tertahan diair pasukan tim saling menyerbu dan mengejar bola sambil menyepak air kearah tubuh rekan-rekan lainnya.

Saat itu Aku masih liar mainnya, tanpa club sepakbola. Seiring waktu, Aku ingin mengembangkan hobiku. Bakat sepakbola harus dilatih maka pertama sekali Aku masuk club sepakbola kampung Peuniti Banda Aceh. Aku masih ingat pelatihnya adalah Bang Pul. Beliau pemain bola disalah satu club ternama di Banda Aceh. Beliau mempunyai skill bagus. Gerakannya gesit dan sungguh melatih kami. Kami latihan di Lapangan Blangpadang. Lapangan yang sangat luas dan pada sore hari banyak orang berlatih bola. Kami latihan sekitar pukul 15.00 WIB. Lapangan yang kami gunakan sorenya akan dipakai oleh orang lain. Jadi kami manfaatkan sebelum tim lain datang. Untuk dasar bola dan skill awal beberapa item aku dapatkan.



*Tim Dinamo Club Banda Aceh
(Ket: Aku berdiri no 5 dari kiri;
Alm. Irwansyah ; jongkok paling kiri) *

Aku menanjak remaja. Aku ingin lebih berkembang dalam sepakbola. Akhirnya Aku mendapatkan Club ternama di Banda Aceh, yaitu Dinamo Club yang di asuh oleh Pak Amir Hatta (Alm), Lahul Alfatihah untuk beliau. Aku saat itu duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA), tepatnya SMA N 3 Banda Aceh. Aku berlatih sungguh-sungguh namun masih di grup junior bersama rekan-rekanku yang lainya. Dinamit Club nama club junior di Dinamo Club. Aku banyak perkembangan dibawah pelatih Pak Cut Arifin. Kami sering dilatih dasar bola sampai berlama-lama. Untuk main game hanya sesaat. Jika main game kami yang junior lawan pemain senior. Pemain senior kami banyak yang bermain di tim Persiraja Banda Aceh, seperti Alm. Irwansyah, Yusuf, Alm. Mashuri, Alm. Irianto, Yanuarso, Taufik Yunianto, Teuku Alamsyah dan beberapa pemain lainnya. Pada club kami ada salah seorang pemain hebat dan kuat, putera berdarah Gayo, Zulkanain Jamil namanya.



  • Zulkarnain Jamil Pemain Garuda II dari Aceh
    Sumber : Facebook Bang Zulkanain Jamil

Zulkarnain Jamil adalah satu-satunya pemain asal Aceh yang masuk skuad Garuda II. Terpilihnya beliau berdasarkan seleksi yang langsung datang pencari bakat dari PSSI yaitu pelatih Solekan. Pada saat itu Aku masih duduk dibangku kelas dua SMA. Banyak pemain muda Aceh yang ikut seleksi. Jika tak salah sekitar 100 orang. Aku mengikuti dengan semangat dan berharap bisa terpilih. Aku ingat ada Dahlan Jalil, Husaini, Alm. Zarmansyah alias Tompi, Azwar, Husni dan masih banyak lagi. Seleksinya di lapangan Blangpadang dan Stadion Lampineung Banda Aceh (D.I. Moerthala). Akhirnya, setelah melewati tahapan demi tahapan maka terpilih satu orang pemain bernama Zulkarnaen Jamil. Setelah masuk skuad Garuda II hingga berakhir di Tim Galatama Arseto Solo, kiprah dan kemampuan beliau sangat luar biasa.Skill, kemampuan dan kecepatan larinya sangat indah untuk dikenang. Jukukannya si kijang. Infonya walau sudah kepala 50-an, beliau masih main bola oldtrack di Banda Aceh.



  • Penampilanku saat Samudera FC (Lanal Sabang) bertanding melawan Tim Polres Sabang*

Waktu terus berlalu cepat, Aku masih cinta dengan bermain bola. Saat dinas di Lanal Sabang Aku sempat menghidupkan kembali Tim Sepakbola Lanal yang selama ini mati suri. Samudera FC nama clubnya. Infonya beberapa tahun silam Tim sepakbola Lanal Sabang sangat disegani. Kuat timnya. Aku kemudian mencari bola, kostum dan membuat jadwal latihan. Latihan seminggu tiga kali dilapangan Yos Sudarso. Apabila anggota hendak menambah porsi latihan seperti diriku maka bergabung dengan Tim Pemko FC Sabang. Tim Lanal Sabang aktif melaksanakan pertandingan persahabatan baik melawan isntansi kepolisian, Pemko dan juga Tim sepak bola KRI yang merapat di Sabang.

Seiring waktu Aku pindah tugas ke Medan, sepakbola masih Aku geluti. Bermain sesuai dengan kemampuan fisik orang berumur tak perlu dipaksakan. Ya, kadangkala lupa juga karena semangat tinggi. Aku ikuti club Kosek FC, club yang bermaterikan orang-orang usia lanjut alias oldtrack. Kami selain menyalurkan hobi juga membangun tali silaturahmi. Jika tanding kalah dan menang tak menjadi soal karena hikmah silaturahmi kebih besar. Latihan rutin seminggu dua kali dilapangan Kosek Medan. Jika datang semua bisa empat tim.Luar biasa semangat para orang tua yang berjiwa muda.





  • Memberikan motivasi dan contoh tentang sepakbola*

Selain bermain bola diusia senja, Aku juga didaulat sebagai Pembina dan memberikan petuah kepada anak-anak bermain bola dibawah panji Akademi Putera Melati TNI Polri. Banyak anak-anak yang berlatih dilapangan Komplek TNI AL Ikan Hiu dibawah asuhan pelatih Didik Darmadi. Pelatih bertubuh gempal dan pendek serta keras banyak menghasilkan anak-anak pemain bola. Latihannya sungguh luar biasa disiplin. Hasilnya, setiap bertanding baik di Medan sekitarnya, pernah ke Padang dan Jakarta mengikuti pertandingan, hasilnya lebih banyak masuk dua besar. Jawara lebih sering. Yang hebat lagi dan membuat Aku kagum, anak-anak pemain bola selain fisik terbina dengan bermain bola ada juga dibentuk pembinaan agama. Anak-anak diajarkan mengaji dan ada yang menjadi hafizh. Sebelum latihan bola sekitar pukul 15.00 WIB anak-anak diwajibkan mengaji dan setelah usai salat berjamaah maka lanjut dengan latihan bola. Makana Aku sangat senang memberikan pesan-pesan semangat dan pesan-pesan dakwah agar berbakti sama orangtua dan tidak malas beribadah, terutama jaga waktu salat sejak dini. Kadangkala Aku un ikut bermain bersama mereka sebagai motivasi bahwa orang tua saja masih semangat dan untuk anak-anak remaja harus lebih semangat lagi.

Begitulah semangat Aku dan kecintaan dengan sepakbola. Bahkan saat pindah ke Tanjungpinang aku bawa sepatu bola untuk latihan di wilayah kerja baru. Memang sih sang istri kuatir dan ingatkan bahwa sudah tua hati-hati bermain bola. Sang istri tidak mau melarang Aku main bola karena pastilah sia-sia belaka. Aku pasti main bola. Nah, hikmah bawa sepatu bola ke Tanjungpinang Aku berjumpa denga teman-teman baru sesama pecinta dan pemain bola. Ada yang muda, setengah tua dan tua sempurna.





*Bermain bola bersama Ramadhan Sananta (Striker Timnas Indonesia) *

Selama di Tanjungpinang Aku bermain di Stadion Sulaiman Abdullah ditengah kota. Stadion yang kurang perawatan, banjir jika hujan turun, berlobang tak rata dan rumputnya tidak disiplin dipotongnya. Melihat lapangan membuat kita malas bermain bola, padahal potensi anak Kepri cukup menjanjikan. Selanjutnya suatu ketika ada momen indah dan penuh kenangan saat Aku bermain bola dengan striker nasional bernama Ramadhan Sanantha. Beliau hadir di Tanjungpinang dalam rangka pulang kampung menikmati kebahagiaan usai Timnas mampu mempersembahkan medali emas pada Asian Games 2023. Untuk menghibur masyarakat dan member motivasi para generasi muda agar semangat bermain bola, Kadispora Provinsi Kepri, pak Ikhsan membuat games tim PPLP Kepri yang pemainnya para anak muda dan Ramadhan Sanantha melawan para Forkopimda Kepri.

Pertandingan ini dilaksanakan di Stadion Gelora Sri Tribuana, Dompak, Tanjungpinag, Kepri. Tim Aku adalah orang-orang setengah tua dan beberapa orang saja yang muda. Tim PPLP seluruhnya anak muda yang masih joss tenaganya, terutama kekuatan Ramadhan Sanantha. Permainan cukup menarik dan unik. Pastilah tim kami kalah. Usai bertanding para penonton histeris ingin jumpa dan berfoto dengan Ramadhan Sanantha. Aku sudah pasti foto duluan karena itu merupakan spesialisasi diriku dalam mencari momen foto. Aku melihat Ramadhan Sanantha kewalahan membendung semangat warga ingin berselvi ria.

Apapun cerita hobiku dengan sepakbola sulit pudar. Tak akan goyah walau dimakan usia. Tidak mampu main lagi ya memberikan motivasi dan semangat bagi generasi muda. Kalau tak jumpa tim maka menonton bola melepaskan hasrat jiwa. Untuk diketahui bahwa jika ada pertandingan Timnas pasti nonton plus dengan berteriak-teriak keras. Football fall in love. Forever.***

Salam semangat dan hebat dari Negeri Segantang Lada @hoesniy

Sort:  
 last month 

Serba bisa gure, khatib, maen bola, pokoknyalengkap

 last month 

Siap salah...pemain Timnas IAIN Ar-Raniry jameun dilee....jinoe lhon kalon Vote ka payah nyoe Adoe..

Loading...

TEAM 5

Congratulations! Your post has been upvoted through steemcurator08.

Curated by : @radjasalman

Coin Marketplace

STEEM 0.23
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 66541.28
ETH 3559.45
USDT 1.00
SBD 3.05