You are viewing a single comment's thread from:
RE: Verba Volant, Scripta Manent: Ketika Luka Menjadi Kata, dan Kata Menjadi Penyembuh
Ah kiasannya terlalu berlebihan itu sir, Saya justru harus nunggu kepanasan dulu baru bisa menulis, hahaha.
Soal adagium-adagium latin, itu karena saya sering nongkrong bersama filsuf muda. Mereka suka baca buku-buku dan literatur klasik. Jadinya saya sedikit kecipratan, deh.
Iya memang begitu dia, tak mungkin kita makan nasi padang setelah kena kuah beulangong, hehehe. Menulis itu memang soal taste. Keseringan menulis pun sebenarnya tak asyik juga. Tapi, setelah jeda sesaat, rindu menulis lagi akan segera menguat. Saat itulah digas, dimanfaatkan untuk menuangkan segala daya...
pasti hasilnya keren dan beken...