World Clean Up Day 2021 || KEGIATAN KECIL TETAPI BERDAMPAK BESAR ||@wantimaulidar

in Frestyle3 years ago (edited)

20210927_180407.jpg

Tidak semua orang mengetahui tentang WORLD CLEAN UP DAY. Namun kita semua harus tetap semangat dan terus bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk mengkampanyekan hari peringatan ini. Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif usaha itu pasti akan ada hasilnya.

Bila berbicara tentang kebersihan lingkungan, pastilah kita akan mengingat kegiatan bergotong royong di kampung, disekolah, dirumah atau ditempat publik lainnya.

IMG_20210926_131551.jpg
Bergotongroyong panen buah kelengkeng.

Bagaimana kegiatan kebersihan lingkungan ini terintegrasi dalam implementasi kehidupan sehari-hari. Tidak perlu kerja besar, kegiatan kecil tapi akan berdampak besar ini juga sesuatu yang luar biasa, salah satu contohnya yaitu memilah sampah dari rumah.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, tentunya mengetahui persis banyaknya sampah (organik/anorganik) dirumah. Mulai dari sisa makanan, daun yang berguguran dihalaman rumah, plastik bekas belanja harian, kemasan botol minuman, botol syrup dan beberapa sampah lainnya. Sebagian sampah ini sudah saya lakukan pemilahan per kelompok, tapi terkadang masih ada bagian lain yang terabaikan.

Sampah Organik

Banyak jenis sampah organik dirumah tangga saya seperti : sisa makanan ( sayuran, lauk, dan nasi ), kertas dan tissue. Tissue ini menjadi kebutuhan rutin keluarga karena anak saya yang sering pilek di setiap waktu tak terduga terutama ketika pagi hari dan cuaca dingin. Tissue menjadi pilihan dia, daripada dengan saputangan dari kain terkadang membuat hidungnya menjadi merah.

IMG_20210927_103840.jpg
Sisa perasan kelapa, sisa nasi, kulit telor.

IMG_20210928_124102.jpg
Saya sedang menyapu daun dan ranting yang jatuh dari proses panen buah kelengkeng.

IMG_20210927_145314.jpg
Sampah dari hasil panen buah kelengkeng.

Sampah Anorganik

Ini juga lumayan banyak, apalagi dirumah sejak pandemi ini, anak saya lagi suka jualan jajanan untuk teman-teman sekitar rumah. Sehingga kemasan makanan itu semua berasal dari plastik.

IMG_20210927_145059.jpg
Sampah jajanan anak-anak.

IMG_20210927_145037.jpg
Tumpukan plastik kresek dari belanjaan sehari-hari.

Sampah B3 ( bahan berbahaya, elektronik )

Sampah ini relatif sedikit berada dirumah. Namun harus tetap menjadi perhatian khusus juga, sehingga tidak membahayakan anak ataupun lingkungan. Apalagi usia anak saya yang masih sekolah dasar, terkadang masih suka main bakar-bakaran tanpa mengetahui dampaknya.

IMG_20210927_144916.jpg
Bohlam yang sudah tidak terpakai lagi.

Didalam rumah, saya meletak beberapa tong sampah (dapur, kamar), dan juga diluar pagar tersedia. Sampah yang didalam rumah, secara rutin saya buang ke tong sampah luar pagar. Seminggu dua kali petugas datang untuk mengambilnya, dan kami pun membayar iuran setiap bulan. Tidak semua rumah tangga mengikuti program buang sampah di tempat pengelolaan sampah. Dilingkungan saya, lebih banyak mereka memilih untuk membakar sampah dibelakang rumahnya. Sedangkan saya, termasuk jarang sekali bakar sampah, bisa dikatakan 5 bulan sekali bila sudah menumpuk dan lama terurai.

IMG_20210927_145248.jpg
Tong sampah diluar pagar rumah, secara rutin diambil oleh petugas kebersihan dan dibuang ketempat pembuangan akhir.

Sampah-sampah ini bisa mendapat ancaman dan peluang.

Ancaman :

  1. Menimbulkan penyakit/kesehatan.
  2. Dapat menimbulkan banjir.
  3. Mengurangi keindahan kota/kampung.
  4. Menimbulkan bau tidak sedap.

IMG_20210928_174435.jpg
Tumpukkan sampah dipinggir sungai kecil. Bila hujan berkepanjangan akan mengakibatkan banjir.

IMG_20210928_174441.jpg
Sampah yang dibuang dipinggiran jalan, akan mengurangi keindahan kota dan mengganggu kesehatan.

IMG_20210928_175211.jpg
Timbunan sampah yang menimbulkan bau tidak sedap ketika kita melewatinya.

Peluang :

  1. Bisnis/usaha.
  2. Lapangan pekerjaan.
  3. Sumber energi.
  4. Daur ulang/kompos.

IMG_20210927_145134.jpg

IMG_20210928_124149.jpg
Saya sedang memilah sampah kotak kardus.

IMG_20210927_145204.jpg
Beberapa sampah anorganik dirumah, saya kumpulkan dan dijual kepada becak pengumpul (tukang loak), ini bisa menghasilkan nilai ekonomis.

IMG-20210927-WA0022.jpg
Abang Noval (baju kaos merah), diajarkan oleh team KAMIKITA untuk membuat tas dari baju kaos bekas.

Secara kebetulan, hari ini ( Senin, 27 September ) anak saya Noval ada kegiatan sekolah yaitu visit ke kamiKITA ( lokasi https://w3w.co/berlaku.kepal.segala ) tempat pengelolaan sampah organik dibuat menjadi pupuk. Ini merupakan kegiatan sekolah nya di SDIT Quantum School. Setiap anak dianjurkan untuk membawa sampah organik untuk disumbangkan. Dan abang Noval membawa sampah daun, ranting dan kulit buah kelengkeng/longan. Hari sabtu, kami sekeluarga melakukan gotong royong untuk panen buah kelengkeng.

InShot_20210928_061944958.jpg
Tetap bersemangat belajar pengolahan pupuk kompos walau hari hujan. Mereka diajarkan mulai dari pemilihan bahan organik sampai menjadi kompos oleh team KAMIKITA. (Dokumentasi guru SDIT Quantum School)

Dibagian luar rumah, ada pojokkan tempat membuang sampah organik juga.

IMG_20210927_145352.jpg
Pojok pembuangan sampah organik dirumah.

20210927_152904.jpg
Tanah berwarna hitam dari hasil sampah organik, dimanfaatkan oleh suami untuk memberi pupuk tanaman yang ada disekitar rumah.

Mari secara bersama-sama melakukan pembersihan lingkungan, mulai dari komunitas terkecil yaitu rumah tangga, dengan :
1. Mengurangi penggunaan sampah anorganik. Sebisa mungkin untuk memanfaatkannya kembali (misalnya kantong plastik, kemasan makanan/minuman).

1632730579560.jpg

1632736545440.jpg
Plastik kresek dari belanja harian, dimanfaatkan kembali untuk memilah barang terpakai dan tidak terpakai, serta pelapis tong sampah dalam rumah sebelum dibuang ke tong sampah luar rumah.

2. Tidak melakukan pembakaran sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan lingkungan.
3. Mulai untuk melakukan pemilihan sampah rumah tangga dari sekarang.
4. Secara rutin melakukan kegiatan bersih-bersih rumah tangga, baik didalam rumah ataupun luar rumah.
5. Mengurangi penggunaan sampah plastik, mulai membiasakan menggunakan kantong/tas yang ramah lingkungan.

Demikian tulisan ini saya buat, Semoga informasi yang diberikan telah sesuai dengan tujuan dari kontes yang dilaksanakan.

Saya juga mengajak steemian's lain untuk mengikuti kontes ini :
@irpanwahyudi
@fajrihasan12
@suryanie

Terimakasih kepada @ponpase, @pojan, @muhajir69, @teukumuhas yang sudah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti kontes ini.

Saleum,
@wantimaulidar

Sort:  

Halo Bu @wantimaulidar!!
Terimakasih telah berkontribusi dan mengikuti kontest dari Youthclub. kami sangat menghargai usaha ibu, mudah-mudahan ibu sudah mengikuti semua aturan dan kentetuan kontest tersebut. Semoga menjadi pemenang.!

Saran :

  • Kami sangat menyarankan ibu untuk menampilkan satu foto selfie pada setiap kegiatan yang diposting di komunitas youthclub, sebagai bukti bahwa ibu benar-benar melakukan kegiatan tersebut.

  • Mari kita kurangi penggunaan kantong sekali pakai (plastik) untuk mendukung program SDGs.

Salam hangat dari saya @teukumuhas tim youthclub dan Steem for SDGs. Steem on!

Mudah-mudahan postingan ini terpilih sebagai postingan terbaik di SteemNews oleh pak @pennsif

Cc @ponpase @pojan @muhajir69

Terimakasih masukkan nya.

Terimakasih masukkan nya.

Apakah masih bisa saya edit?

Saya belum koment di pengumuman kontes ini, dan blm posting di Twitter.

Masih ada waktu sebelum date line 😀😀

Boleh Bu silahkan

Terimakasih sudah di colek kak @wantimaulidar... Kegiatan yang sangat luar biasa dan sangat komplit kak, salut dgn kegiatan2 seperti ini yg sering abai kita dilingkungan rumah sendiri bahkan.. 👏👍👍💪💪 Semoga sukses di kontes ini

Terimakasih pak @radjasalman atas dukungannya.

@pojan 🙏🙏🙏

@ponpase 🙏🙏🙏

@youthclub, senang bisa berpartisipasi.

Semangat utk menulis @fajrihasan12. Masih ada waktu kok

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 68010.47
ETH 3258.17
USDT 1.00
SBD 2.68