Salam sejahtera untuk kita semua.
Tetap semangat dalam menjalani hari-hari serta jangan pernah mengeluh tapi tetap optimis dalam menjalani semua kemungkinan yang akan terjadi karena tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan melainkan itu semua sudah tertulis dalam buku skenario Tuhan.

Takdir itu bukan diratapi tetapi dijalankan dengan sepenuh hati karena konsep dasar pasti tidak akan diragukan lagi "Setiap masalah yang Allah anugrahkan kepada seluruh hambaNya jauh sebelumnya solusi juga sudah disiapkan tergantung kepada kita bagaimana caranya kita menjemput solusi itu. Apapun yang terjadi pasti akan ada hikmah dibalik semuanya, begitupun dengan sesuatu yang hilang dari kita maka akan digantikan dengan yang lebih baik. Datanglah kepadaNya dengan hati yang bersih dan penuh harap akan kasih sayang dan petunjukNya."

Source

Semua orang itu pasti pernah melewati hari-hari yang sangat mengerikan dalam hidupnya. Mustahil ada hidup yang hari-harinya datar tanpa ada cobaan, rintangan dan hal-hal yang mengerikan lainnya. Hidup ini penuh lika-liku supaya kita bisa belajar lebih banyak darinya karena ada hal yang kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari tapi tidak kita dapatkan dalam pelajaran sekolah dan ilmu pendidikan lainnya. Kadang kala kita harus berjalan mundur satu langkah demi kemajuan beribu-ribu langkah kedepannya. Tidak jarang juga Allah menyelamatkan kita dari musibah kecil demi keselamatan dari musibah besar kedepannya.

Pada hari Minggu jam 08.00 wib tepat pada tanggal 26 Desember 2004 M terjadi gempa yang begitu dahsyat dengan kekuatan gempanya 8,9 SR. Kejadian ini akan menjadi kenangan yang tidak bisa dilupakan sepanjang masa apalagi saat itu saya masih duduk di kelas 1 MTSN.

Seperti biasanya setiap pagi Minggu saya selalu menyuci pakaian sekolah dan beberapa pakaian lainnya sendiri. Dan setelah selesai dari menyuci saya berencana untuk sarapan pagi. Tiba-tiba gempa dengan kekuatan yang sangat dahsyat dan tidak lama setelah gempa terjadi terdengarlah suara yang sangat besar dari arah laut seperti suara angin kebetulan dibelakang rumah saya itu hanya selang dengan kebun kelapa dan sawah dan setelahnya langsung laut jadi suaranya bisa terdengar jelas.

Kami semua langsung keluar dari rumah dikuti dengan ibu yang menggendong adik bungsu saya dengan umur baru 50 hari sedangkan dalam gendongan dan ditangan saya juga ada sang keponakan karena sang kakak lagi ke sawah untuk menanam padi bersama sang ayah. Dalam hitungan detik,air pun tiba dihadapan kami dan kami semua tidak ada pilihan lain selain ikut berenang dan tenggelam dalam air tersebut karena kecepatan air kala itu sangat cepat dan menurut perkiraan pakarnya bisa mencapai 100 m perdetiknya. Saya bersama ibu,adik bungsu dan dua keponakan saya tenggelam terbawa dalam terjangan ombak tersebut hingga terjatuh ke dalam tambak.

Saya masih teringat ketika tenggelam itu sudah tidak ada daya dan upaya bahkan sudah berpasrah jika memang itu hari terakhir saya di muka bumi ini. Tapi bantuan Allah datang dengan adanya sebatang bambu entah dari mana akhirnya beberapa orang ada disana bisa naik ke daratan yang lebih tinggi dengan bantuan sebatang bambu itu. Tidak berhenti disitu ketika kami ingin pulang datanglah gelombang air yang ketiga dan kami harus lari lagi untuk mencari tempat berlindung yang lebih tinggi.

Source

Semoga saja Tsunami tidak akan pernah terjadi lagi. Dan untuk gempa kita merasakan beberapa kali gempa susulan yang lumayan dahsyat pula apabila dengan trauma yang masih membekas dalam hati dan pikiran. Walaupun tidak sama dengan gempa yang terjadi sebelum tsunami tapi takutnya melebihi ketakutan yang terjadi ketika tsunami. Bahkan pernah kala ketika kami sudah pulang ke rumah masing-masing, suasananya jadi terasa menakutkan apalagi laut yang dulunya terasa jauh tapi kini malah terasa dekat karena semua pohon-pohon sudah tumbang dan mati pemandangannya jadi hampa bahkan suara ombak pun terdengar jelas. Sering ketika mencuci piring di kamar mandi tiba-tiba saya langsung terbangun dan detak jantung bergerak lebih kencang seolah-olah suara itu terdengar kembali nyata padahal ketika saya menoleh itu hanya suara ombak biasa.

Jika pun Allah berkehendak untuk terjadi maka saya akan berusaha untuk berlari sekuat tenaga dan tidak lupa untuk berdoa semoga Allah anugrahkan perlindungan karena Allah lah sebaik-baik tempat untuk memohon pertolongan.

Source

Semua yang terjadi di dunia ini pasti ada hikmahnya begitu pula dengan musibah yang sangat menakutkan yang pernah saya alami ini. Adapun pelajaran yang saya dapatkan dari musibah ini adalah Semua yang ada didunia ini adalah titipan dan Allah kuasa untuk mengambilnya dalam hitungan detik sekalipun.

Tidak ada yang bisa menolong kita selain Allah saja yang selalu setia bersama hambaNya. Saya benar-benar merasakan seperti hari bangkit yang dimana kita harus berjuang sendiri untuk keselamatan masing-masing tidak ada yang patut kita harapkan selain bantuan Allah SWT. Harapannya Semoga dengan musibah itu menjadikan kita lebih baik dan lebih dekat lagi dengan Allah SWT.

Dalam musibah yang sangat dahsyat ini saya sempat menelan air tersebut yang menyebabkan saya muntah berat dan mengeluarkan air yang sangat hitam serta berwarna. Adik bungsu saya meninggal dunia dibawa oleh terjangan air ombak tersebut dan baru ditemukan mayatnya pada hari kelima sedangkan dua keponakan saya juga meninggal dunia yang paling kecil ditemukan pada sore itu sedangkan yang satu lagi pada hari ketiga dari musibah terjadi. Dan masih banyak lagi saudara-saudara kami yang meninggal pada saat musibah itu terjadi insyaallah mereka semua Allah tempatkan di tempat yang mulia aamiin.

Demikianlah sedikit curhatan kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan sampai kapanpun dan itu sesuai dengan challenge kali ini yang bertema "A Terrible day of my life".
Kamu pernah mengalami hal yang sangat menakutkan atau mengerikan dalam hidup mu? Yuk @walictd,@ishakaceh,@cimolan dan semua sahabat steemians lainnya kita berbagi disini. Terkhusus bagi semua sahabat yang sudah berbagi lebih dulu tentang tema challenge kali ini selamat dan sukses ya...!

Salam sahabat steemians...!

Wassalam,