SEC-S10W5 : My story of losing a precious thing

Kehilangan barang memang menyebalkan. Apalagi barang tersebut memiliki arti atau fungsi yang penting bagi pemiliknya. Memang, saya percaya bahwa sesuatu yang hilang akan tergantikan. Tapi kehilangannya akan membuat pemiliknya bingung dan kerepotan seperti yang pernah saya alami.

Ceritaku : Kehilangan Ponsel

Pada tahun 2004, saya memiliki sebuah ponsel Razr V3 keluaran produsen Motorolla. Ponsel tersebut menjadi alat komunikasi utama saya untuk terhubung dengan keluarga, teman dan rekan kerja.

Nah, pada suatu pagi saya buru-buru berangkat kerja karena bangun agak kesiangan. Selesai mandi dan berpakaian saya langsung mengambil ponsel yang terletak di meja dan memasukkan ke kantong celana sebelah kanan. Kemudian saya langsung menghidupkan sepeda motor dan berangkat menuju kantor dengan laju kecepatan tinggi. Awalnya terlihat baik-baik saja. Saya menyapa teman-teman yang sudah duluan tiba. Beberapa saat kemudian, salah satu rekan kerjaku memintaku untuk menghubungi salah satu kepala desa. Sesuai jadwal kerja, tim kami akan melakukan pendataan di wilayah administrasi kepada desa tersebut.

Ketika saya merogoh kantong celana untuk mengambil ponsel, saya mulai panik karena tidak menemukan ponsel. Akupun mulai membuka tas ranselku berharap ponsel terselip disana. Tapi semua sia-sia, ponselku tidak ada disana. Saya berkesimpulan bahwa ponselku terjatuh saat aku dalam perjalanan dari rumah menuju kantor. Sebelumnya ponsel tersebut sudah pernah jatuh saat aku mengenakan celana kain yang sama hari ini. Kantongnya tidak terlalu dalam sehingga ponsel mudah terselip keluar saat posisi duduk. Pertama jatuh saat aku duduk di sebuah coffee shop, kala itu aku masih beruntung hanya terjatuh di lantai. Ceritanya jadi beda kalau terjatuh di aspal dalam posisi melaju dengan kendaraan roda dua. Akhirnya saya memutuskan tidak kembali untuk mencarinya, karena jikapun ditemukan, ponsel tersebut pasti dalam kondisi rusak parah.

Motorolla Razr V3

Dalam hati saya menggerutu kepada diri sendiri. Karena kecerobohanku, kinerja tim jadi terganggu. Nomor kontak kepala desa hanya saya yang memiliki. Kamipun harus menjumpainya tanpa membuat janji. Hasilnya beliau tidak ada di rumah sehingga pendataan harus dialihkan ke lokasi lain. Sebagiam waktu terbuang sia-sia.

Meskipun tidak ada yang menyalahkan, saya masih kesal dengan diri saya sendiri. Seharusnya kejadian ini sudah bisa di antisipasi. Kini saya harus kembali menguras tabungan untuk membeli ponsel baru. Masalahnya belum selesai, saya harus kehilangan beberapa kontak penting. Simcard bisa diganti dengan nomor yang sama dengan melapor kehilangan ke produsen. Tapi nomor kontak tak bisa kembali karena saat itu belum menggunakan gmail untuk menyimpan nomor kontak. Sangat tidak nyaman ketika harus menanyakan dengan siapa saya berbicara ketika ada telpon masuk. Kecuali keluarga atau teman dekat yang sudah kita hafal gaya bicaranya.

Setelah peristiwa tersebut, saya lebih hati-hati agar tidak terulang kesalahan yang sama. Saya tidak bisa membayangkan jika sekarang saya harus kehilangan (ponsel) smartphone. Karena banyak sekali data - data penting di dalam smartphone kita, misal : Kunci Akun Steemit, Market Exchange dan data penting lainnya. Kini, kantong celana sebelah kanan saya khususkan hanya untuk menaruh ponsel/smartphone agar lebih aman. Sebelumnya, terkadang bercampur dengan bungkusan rokok atau barang lain.

"Berbuat kesalahan adalah kekurangan manusia, namun belajar dari kesalahan adalah kelebihan manusia." (Anonim)

Sebelum saya pergi, izinkan saya untuk mengundang sahabat saya @sailawana @irawandedy dan @sofian88 untuk berpartisipasi di Kontes : SEC-S10W5 : My story of losing a precious thing. Semoga dengan keikutsertaan kita semakin bisa mensukseskan Steemit Engagement Chalenge S10W5. Terimakasih!

Indonesia, 5 Juli 2023