The diary game 24 Juli 2024 || aktifitas hari ini dan menunggu anak sulung pulang

Assalamu’alaikum…

Hai ladies how are you to day, semoga selalu dalam keadaan sehat dan baik saja hari ini ya ladies. Matahari sedang menampakkan keperkasaan nya saat ini, terik sekali dan terasa sangat panas. Saya yang ingin menemani kembali wawak pergi ke polres pun terus melaju dengan sepeda motornya.

Berurusan dengan ingin membuat SIM wawak kembali, setelah hilang saat beliau di rampok dulu sekitar sebulan yang lalu. Kali ini saya menemani wawak yang menjaga dek Nicky untuk ke polres membuat khusus surat kehilangan SIM, hampir tengah hari kami berangkat dari rumah menuju polres.

Wawak sudah pergi membuat SIM di simpang rangkaya, dimobil khusus pembuatan SIM keliling, saat sampai disana wawak langsung memberikan berkas untuk pembuatan SIM, tapi wawak sempat berkata bahwa SIM nya hilang karena perampokan.

Jadi saat itu ibu polwan yang bertugas membuat SIM memberitahukan kepada wawak untuk mengambil surat kehilangan saja supaya biaya pembuatan SIM lebih murah. Jika mengambil surat kehilangan SIM biaya pembuatan SIM 250rb tapi jika tanpa surat kehilangan biayanya 350rb, jadi ibu polwan menyarankan untuk mengambil surat kehilangan saja.

Kami pun kembali ke polres kali ini untuk membuat surat kehilangan khusus SIM, saat wawak ingin membuat SIM di pos SIM keliling, ibu polwan sudah memberikan nomor kartu SIM SIM wawak yang sudah hilang. Jadi nanti saat pembuatan surat harus mencantumkan nomor kartu SIM tersebut di surat keterangan kehilangan nya.

Matahari masih setia menemani langkah kami, sesampai di ruang kantor pembuatan surat kehilangan kami tidak harus ngantri karena tidak ramai hari ini. Jadi tidak butuh waktu lama untuk menunggu surat itu siap. Setelah itu kami pun langsung bergegas untuk segera pulang.

Hari ini benar-benar sangat gerah, matahari tidak pernah redup sebentar pun. Saat pulang wawak mengajak kami untuk makan mie di sebuah kedai Copi. Kami.pun singgah sebentar untuk menyegarkan tubuh dan mengobati dahaga yang sudah membuat kerongkongan sangat kering.

Sambil berbincang santai dengan wawak dan dek Nicky kami juga sesuao demia sesuap kami memakan mie pesanan kami. Tidak butuh waktu lama, setelah selesai makan mie dan minum, kami membayar pesanan dan langsung melajukan kembali sepeda motor kami jalan pulang.

Hari ini saya juga sedang menunggu kepulangan anak saya dari asrama, untuk persiapan mengikuti Kejurda di Sigli pada tanggal 29 Juli sampai 4 Agustus. Bang jimy cepat pulang dari asrama supaya sempat latihan walau hanya beberapa hari sebelum berangkat ke sigli.

Alhamdulillah sampai dirumah dan cuaca saat ini sudah mendung, padahal di perjalanan saya kami pulang tadi masih sangat terik di sepanjang jalan. Tapi Alhamdulillah sampai rumah sudah sejuk dengan angin sepoi-sepoi. Dek Nicky pun sudah tertidur pulas dan langsung saya tidurkan dalam ayunan.

Hari menunjukkan sudah sore dan hujan gerimis juga mulai turun, mengingat bang jimy yang pulang tanpa membawa handphone saya pun berpikir untuk menghubungi kepala asrama bang jimy untuk menanyakan tentang kepulangan bang jimy sore ini.

Kemarin saya sudah menitip pesan sama kepala asrama nya supaya mengantarkan bang Jimy naik angkutan umum untuk pulang kerumah. Saya juga sudah minta tolong untuk meminta nomor supirnya supaya saya mudah mengontrol sudah sampai dimana bang jimy berada.

Saya mendapatkan kabar dari kepala asrama bahwa bang jimy sudah diantar naik angkutan umum dan sudah jalan pulang menuju Geudong. Saya pun segera menelpon supir menanyakan sudah sampai dimana perjalanan nya saat ini. Ternyata masih jauh, sementara di tempat saya hujan sedang turun sangat deras. Saya pun menunggu kabar selanjutnya dari supir sambil menunggu hujan reda.

Alhamdulillah pada pukul 20.30 bang jimy sampai dan sudah saya jemput di Geudong. Sampai dirumah adiknya sangat bahagia karena Abang nya pulang. Bang jimy pun mulai bercerita tentang kehidupan nya selama 10 hari ini tinggal di asrama. Saya menilai menurut respon ceritanya Alhamdulillah bang jimy betah tinggal di asrama.

Banyak yang dibahas oleh bang jimy, dia sangat antusias dan menggebu-gebu saat bercerita tentang asrama nya. Saya hanya menjadi pendengar yang baik sambil sesekali saya melontarkan pertanyaan yang tetap dijawab dengan bahagia. Saya bersyukur dalam hati semoga bang jimy beras di asrama sampai tamat sekolah nya. Aamiin.

Baiklah ladies, untuk hari ini cukup sekian dulu, cerita kami masih terus berlanjut, sambil makan, siap mandi, mau tidur masih cerita yang sama tentang asrama dan teman-teman barunya. Besok kita sambung lagi dengan cerita yang lebih menarik. Terimakasih yang sudah mengunjungi postingan saya.

Wassalamu'alaikum...
@surinadewi
<hr