Salam teman-teman steemit, kita bertemu kembali lewat platform ini dalam rangka mengikuti kontes yang diselenggarakan Komunitas Steem for Ladies. Saya mengajak @asiahaiss, @khairiani dan @impersonal untuk mengikuti kontes yang menarik ini.

---

MENULIS merupakan salah-satu hobby yang saya senangi, walaupun dalam kondisi tertentu, menulis itu terkadang membosankan. Ada beberapa alasan yang membuat seseorang itu dapat merasa bosan disaat menulis. Dalam menentukan awalan kata untuk memulai suatu tulisan bukanlah hal yang mudah. Paling tidak, kondisi tersebut saya alami secara pribadi, butuh waktu beberapa saat untuk menentukan awalan kata sebagai permulaan suatu tulisan. Bahkan, terkadang harus menunda untuk menulis dikarenakan belum menemukan kata-kata yang cocok dan tepat untuk memulai suatu tulisan.

Persoalan lain yang menjadi hambatan dalam membuat sebuah tulisan karena keterbatasan ide, atau keterbatasan perbendaharaan kata yang cocok untuk dirangkai agar menjadi sebuah tulisan yang mudah dipahami, menarik dan enak saat dibaca. Kondisi tersebut kadang-kadang juga saya alami disaat lagi fokus membuat sebuah tulisan, tiba-tiba "semacam kehilangan ide", atau "belum menemukan padanan kata yang tepat" untuk menjadi sebuah tulisan yang bagus dan enak dibaca. Terakhir muncul rasa jenuh, karena memang menulis itu butuh konsentrasi dan fokus yang maksimal untuk melahirkan sebuah tulisan yang bagus dan enak dibaca.

Tiga persoalan tersebut; penentuan kata diawal tulisan, keterbatasan ide atau padanan kata yang cocok dan muncul rasa jenuh secara tiba-tiba merupakan tantangan tersendiri bagi seseorang dalam menulis. Paling tidak, kondisi tersebut sering saya alami disaat membuat sebuah tulisan. Walaupun dalam kontes yang diselenggarakan Komunitas Steem for Ladies kali ini, saya mengambil tema tentang "menulis". Sekalipun muncul berbagai tantangan dalam membuat sebuah tulisan, namun menulis sudah menjadi hobby bagi saya secara pribadi. Karena alasan itu juga, saya mengambil tema tentang "menulis" dalam kontes kali ini.

Penulis yang Baik

Ada satu ungkapan bijak yang saya dapatkan dari salah-satu Novelis Aceh, Musmarwan Abdullah "Penulis yang baik adalah pembaca yang rajin". Dia menyarankan bagi siapa pun yang ingin menulis, maka usahakan telah membaca terlebih dahulu dua kali lipat dari jumlah tulisan yang akan ditulis. Sebagai contoh, jika ingin menulis sebanyak 550 kosa kata, maka usahakan bagi penulis tersebut telah membaca sebanyak 1.100 kosa kata sebelumnya. Rumusan sederhana ini berlaku untuk setiap saat bagi seseorang yang ingin menulis. Artinya, disaat seseorang mau menulis sudah sepantasnya membaca terlebih dahulu.

Bacaannya pun tidak mesti tentang tema yang akan ditulis, karena semakin beragam bacaan akan semakin kaya penguasaan kosakata dan bertambah improvisasi dari isi tulisan tersebut, yang dapat dikombinasikan dengan isi tulisan itu sendiri. Seseorang yang terbiasa dengan tulisan ilmiah, akan terasa lebih renyah dan indah bacaannya, jika dikombinasikan dengan kekuatan imajinasi melalui novel-novel fictionist yang dibacanya. Karena seseorang yang terbiasa dengan bacaan ilmiah tulisannya lebih bersifat kaku dan statis, walaupun isi yang akan dihasilkan dari tulisan ilmiah tersebut bersifat pasti dan kongkret.

Juga sebaliknya, bagi seorang fictionist imajinasi yang dilahirkan akan terlalu liar dan irasional jika sang fictionist tersebut membatasi diri dengan bacaan-bacaan ilmiah. Tentu akan lebih indah dan menarik, hal-hal yang bersifat pasti lewat kajian-kajian ilmiah tersebut disampaikan dengan bahasa fiksi yang mudah dipahami dan memiliki sensasi tersendiri bagi pembaca lewat kemampuan imajinasi dari sang penulis tersebut. Jadi penulis yang baik itu pada prinsipnya adalah pembaca yang baik juga, dengan tidak membatasi dari terhadap berbagai jenis keragaman bacaannya.

Kesimpulan

Semua kegiatan dan pekerjaan pasti memiliki tantangan dan hambatan tersendiri dalam melakukannya, termasuk dalam menulis. Tantangan dan hambatan tersebut mesti dilawan agar harapan dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. Bagi seorang penulis untuk menghindari tiga tantangan seperti yang telah teruraikah di atas, maka bagi seorang penulis tersebut harus meningkatkan perbendaharaan kosakata melalui tambahan berbagai bacaan yang digemarinya. Biar isi tulisannya mudah dipahami untuk semua kalangan, renyah dan enak saat dibaca. Maka seorang penulis tidak boleh membatasi diri terhadap berbagai bacaan.