The Diary game#39: Share Your day with us!

Salam... Selamat pagi sahabat steemit, Alhamdulillah kita masih diberikan umur panjang sehingga bisa berjumpa lagi di diary saya hari ini.

---

Alarm hp entah sudah berbunyi berapa kali pagi ini, sehingga baru bisa membangunkan saya dari mimpi yang indah, bangun dari tidur saya berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu' dan shalat subuh. Pagi ini saya memasak untuk anak di rumah sebelum berangkat ke sekolah, karena saya hari ini akan pergi sampai sore hari.

Pagi ini saya pergi ke sekolah untuk absen pagi dan tidak pulang ke rumah lagi, karena saya akan ikut dengan guru kelas 4 yang membawa siswa siswinya mengunjungi Museum atau rumah dari pahlawan Nasional yang berasal dari Aceh, yaitu rumah dari Cut Meutia yang berada di Matangkuli Aceh Utara, saya tertarik ikut pergi ke sana karena saya belum pernah mengunjungi tempat tersebut. Pukul 08.00 bus sudah ada di depan MAN, jadi guru-guru yang ikut pergi ke rumah Cut Meutia langsung pergi ke depan MAN untuk naik bus yang sudah ditentukan, Bus yang disediakan untuk pergi ke rumah Cut Meutia ada 3 bus, 1 bus untuk siswa laki-laki dan 2 bus lagi diperuntukan untuk siswa perempuan.

Naik bus untuk berangkat ke Museum

Siswa siswi terlihat dari wajahnya sangat senang saat berada di bus, mereka sangat menikmati perjalanan ke rumah Cut Meutia, di perjalanan kami melihat pemandangan persawahan dan rumah penduduk desa, jalan yang harus kamu lewati untuk sampai ke Museum Cut Meutia tidaklah mulus sahabat steemit karena ada beberapa titik yang jalan nya sudah rusak, tapi ini tidak mengecilkan semangat kami untuk sampai ke tujuan. Perjalanan menunggu ke museum Cut Meutia ternyata lumayan jauh dari kota Lhokseumawe, kami berada di dalam bus hampir 1 jam, Alhamdulillah kami pun sampai ke tujuan dengan selamat

Sesampai kami di Museum Cut Meutia, pintu gerbangnya masih tertutup dan tempatnya terlihat sangat sepi, jadi kami menelpon nomor yang sudah tertempel di dekat pintu masuk untuk meminta di bukakan pintu gerbangnya. Sambil kami menunggu datang penjaga yang akan membukakan pintu gerbang museum, wali kelas 4 membariskan siswa siswinya untuk diberikan arahan dan tata tertib yang harus dipatuhi siswa siswi selama berada di dalam Museum Cut Meutia.

Sampai di Museum Cut Meutia

Saat saya memasuki halaman museum tersebut, saya langsung bisa melihat rumah cut Meutia yang masih berdiri dengan kokoh, mungkin karena sudah dilakukan perawatan dan di rehab oleh pemerintah Aceh Utara, Rumah Cut Meutia tersebut terbuat dari kayu dan beratapkan daun rumbia, saya juga melihat jengki untuk menumbuk padi dan saya juga melihat 3 tempat penyimpanan padi di jaman dulu yang disebut dengan kroeng(karung padi).

Museum Cut Meutia

Saya pun memasuki rumah Cut Meutia dan melihat beberapa lukisan foto Cut Meutia, foto silsilah keluarga Cut Meutia dan beberapa benda peninggalan sejarah lainnya, walaupun sebenarnya ini tidak sesuai ekspektasi saya sebelum pergi ke tempat ini, karena ternyata tidak terlalu banyak benda peninggalan bersejarah yang terpajang di rumah Cut Meutia, dan saya pun melihat siswa siswi mulai mencatat sejarah tentang tokoh Cut Meutia yang terpajang di dinding rumah tersebut.

Benda peninggalan sejarah di rumah Cut Meutia

Setelah berkeliling di dalam rumah Cut Meutia saya pun turun ke bawah dan duduk di balai yang tersedia ditempat tersebut sambil makan, karena saya tadi pagi belum sempat sarapan, sehingga perut sudah terasa lapar. Selesai makan kami pun berfoto bersama dengan siswa siswi didepan rumah Cut Meutia sebelum akhirnya kami kembali ke bus untuk pulang.

Makan bersama

Siang hari pulang dari Rumah Cut Meutia, saya dan beberapa guru lainnya langsung bersiap untuk pergi ke undangan pesta dari guru di sekolah kami yang sudah pensiun, di tempat pesta kami langsung menikmati hidangan yang sudah di sediakan, saya tidak bisa terlalu lama berada ditempat pesta, jadi saya tidak sempat berfoto dengan pengantin, karena harus mengajar. Sebenarnya hari ini ada 1 undangan lagi yang harus saya penuhi yaitu undangan pesta dari guru di sekolah kami, namun saya tidak bisa memenuhi undangan ini karena sudah dikejar waktu untuk mengajar.

Menghadiri pesta

Hari ini saya mengajar matematika dan olahraga, di jam olahraga siswa melakukan senam bersama, sebelum siswa siswi bermain permainan yang mereka sukai, ada siswa yang bermain bola dan bermain petak umpet bersama.

Senam sabtu ceria

Selesai mengajar saya kembali ke kantor untuk menikmati ruangan yamg dingin dan beristirahat sejenak, karena saya sudah merasa sedikit lelah, saat sedang beristirahat di kantor ada guru yang mengajak untuk makan mie goreng bersama, saya pun mengiyakan karena selain perut sudah mulai lapar kembali, rasanya lelah bisa hilang kalau saya makan mie goreng yang pedas dalam keadaan panas-panas, kami pun pergi makan mie ditempat biasanya, dan saya sangat menikmati saat makan mie goreng dengan ditemani teh dingin yang bisa menyejukkan tenggorokan. Selesai makan mie kami langsung pulang ke rumah masing-masing karena hari sudah sore hari.

Mie goreng penghilang lelah

Malam hari setelah shalat magrib, saya dan anak-anak mengaji sebentar. Setelah mengaji anak-anak melakukan video call melalui WA dengan ayahnya, alhamdulillah sekarang teknologi sudah berkembang, walaupun raga berjauhan, setiap malam anak-anak bisa melihat dan bercerita kepada ayahnya apa yang mereka lakukan hari ini dengan bahasa mereka sendiri yang terkadang ayahnya tidak paham sama sekali dengan apa yang dikatakan anaknya, yang penting anak-anak dan ayahnya bisa saling menyapa setiap malamnya walaupun cuma sebentar. Selesai video call dengan ayahnya anak-anak mengajak untuk makan malam dan bermain dengan mainannya sambil menonton televisi sebelum mereka mengantuk

Sampai disini saya berbagi cerita kegiatan saya hari ini di kontes ini semoga bermanfaat, saya juga mengajak @yanti84, @nurlizarizky, @nanaafriana untuk bergabung.

---

Sampai jumpa sahabat steemit, semoga kita selalu diberikan kesehatan dan keberkahan rezeki untuk keluarga kita tercinta. Salam hangat @hafizhanmyesha