The Diary Game 10/01/2021: Take My Sons To Spend The Weekend At The Waterboom

Berawal dari janji yang kadung tertunda setelah sekian lama, dan karena si Bungsu Maher terus merengek-rengek menagihnya, akhirnya Minggu kemarin saya memenuhi janji itu. Yah, janji untuk mengajak anak-anak saya ke Waterboom.

Istri saya sedari pagi telah mewanti-wanti agar saya tidak boleh memiliki agenda lain di hari Minggu selain mengajak anak-anak ke waterboom. Setelah mewarning saya, dia pun menghidupkan kunci motor hendak pergi berbelanja kebutuhan dapur ke Pajak Inpres.

Sepulang dari berbelanja, istri saya dengan sigap membersihkan sekantong ayam mentah yang telah dipotong-potong. Dia mempersiapkan semuanya, mulai dari memasak ayam rendang, nasi, dan tumis kangkung, bekal makanan yang akan kami santap siangnya di waterboom.

Dari dapur sambil sibuk memasak, terdengar istri saya merepet yang menyuruh anak-anak untuk segera mandi. “Abang, Adek! Kalau serius mau ke Waterboom, segera mandi, sekarang!” Perintahnya kepada anak-anak. “Kita ke Waterboom kan buat mandi, Mi. Jadi buat apa mandi di rumah, di sana saja sekalian,” kilah si Sulung Syamil. “Ooo, memangnya kalian mau nyumbang kuman di Waterboom?!” Teriak ummi mereka. Tanpa sedikitpun membantah, anak-anak lansung berebutan menuju kamar mandi.

Anak-anak dan saya sudah sudah siap untuk berangkat, tapi ummi mereka masih sibuk berdandan. Tentu kalian sudah tahu, piasan dari kaum wanita yang membuat kita harus lama menunggu dan bersabar adalah ketika mereka sedang berbelanja dan berdandan. “Ummii, cepat! Kami udah capek menunggu!”, teriak si Bungsu Maher yang sudah mulai kehilangan kesabaran.

Setelah setengah jam menunggu, akhirnya ummi mereka keluar dengan wajah tersenyum, berbeda sekali ketika dia sedang memasak di dapur tadi, wajahnya mirip sipir penjara. Syamil juga mengajak seeorang kawan mainnya, yang tak lain adalah sepupu istri saya dari pihak ayah. Kami dijemput oleh ibu mertua dan adik ipar saya, dan akhirnya kami pun berangkat menuju Waterboom Blang Mangat Ceria yang berlokasi di Desa Alue Liem.

Kurang lebih 30 menit perjalanan, kami tiba di lokasi. Di tempat parkir mobil, anak-anak saya sudah kasak-kusuk tidak sabar ingin segera menceburkan diri ke kolam waterboom. Setelah membeli tiket di loket masuk seharga Rp. 20.000 untuk masing-masing orang, kami baru bisa masuk ke arena waterboom.

Di arena Waterboom, kami mencari tempat yang agak teduh untuk menaruh segala barang bawaan. Istri saya mewanti-wanti kepada anak-anak, sebelum mandi mereka harus makan dulu. Bekal makanan mulai dibuka, piring-piring dibagikan ke masing-masing. Siang itu kami bersantap ria layaknya di acara kenduri Maulid.

Acara makan-makan telah usai, selanjutnya anak-anak saya segera berhamburan menuju kolam pemandian, dan “byuuuurr!” Terlihat wajah anak-anak saya yang ceria bukan buatan. Itu adalah hari yang menyenangkan buat mereka. Semenjak pandemi covid-19 yang telah berlansung hampir setahun belakangan ini, praktis saya tidak pernah mengajak anak-anak saya ke Waterboom.

Empat jam mereka berada di kolam pemandian, saya meminta mereka siap-siap untuk pulang. Tapi kalian tentu tahu, jika anak-anak sedang asyik bermain, mereka lupa untuk pulang. Beberapa kali saya berteriak agar mereka keluar dari kolam pemandian, tapi mereka sedikitpun tidak mengacuhkan saya. Saya menghitung, enam kali saya memanggil mereka untuk keluar dari kolam, tapi itu sia-sia. Akhirnya setelah saya mengancam akan meninggalkan mereka, barulah mereka beranjak dari kolam.

Saya melihat wajah mereka kesal, padahal mereka sudah menghabiskan waktu selama empat jam bermain, tapi bagi mereka itu adalah waktu yang terlalu singkat. Namun walau bagaimanapun, di rumah, mereka kompak mengucapkan terimakasih kepada saya dan ummi mereka, karena telah menepati janji meluangkan waktu membawa mereka jalan-jalan ke Waterboom.

Camera	Xiaomi Redmi Note 8 Pro
Location	Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
-	-

Thank you so much for your support @steemcurator01, @steemcurator02, @booming01, and @booming02

Thank you for stopping by

@akukamaruzzaman