Nemu Tarian Setan di Perpus
Seminggu terakhir keasyikan nulis di steemit seperti kerasukan setan. Mulai dari pagi ke malam, siang ke malam, sore ke malam.
Begitu nyadar mulai ke malam ke malam, ini artinya minyak udah abis, sumbu makin pendek.
Kebanyakan terkuras buat nulis jadi jarang baca buku. Saking lamanya, kapan terakhir kali baca buku pun udah ga ingat lagi. Kebanyakan baca postingan makhluk ghoib .
Sebelum memanjangkan malam, sudah diputuskan esok hari sebelum menjelang siang sebelum basi, mampir ke library.
Pagi itu cuaca "cerah-berawan", banyakan berawannya ketimbang cerah, adem, angin sepoi rantai pohon ribut gemeretak. Cakep.
Jalanan di sebelah jalan utama, tampak sepi, anak sekolah pada libur kali? orang-orang kantoran masih sibuk-sibuknya dikantor, dirumah atau di warung kopi. Peduli setan mereka sedang dimana.
Masok tanpa samlekom, taruh ransel disisi kanan, isi buku besar daftar hadir disisi kiri. Hitung skejap, semenjak kunjungan perdana bertahun lalu, hingga sekarang laki-laki masih saja kalah jumlah. Signifikan. Menyedihkan.
Buku yang ingin dipinjam sudah disasar. Kalau hunting tanpa tau judul bisa amburadul tanpa bantuan Komputing. Pelabelan nomor buku tak berurutan, Kategori lari-lari, rak tak ter-isi. Tak ada yang bisa diandalkan, boro-boro ibuk-ibuk barisan depan.
Niat hati mau melanjuti dongeng Syahrazad yang masih gantung dan bersambung agar tak dipancung Baginda Syahryar.
Yang dicari satu malah ketemu dua. Tiga di dekat jendela, empat terlipat disela Gadjah Mada dan Mahabrata.
Kalau kutanya dimana, mereka sama balas nanya. Daripada datang sia-sia pulang tangan hampa, kucari saja penggantinya.
Antara ekspedisi harta karun Raja Sulaiman atau Peninggalan mendiang Saddam Hussein - rayuan Tarian Setan lebih menghasut untuk kubawa pulang.
Sekarang setan benar-benar membuat manusia kerasukan. Bahkan setan menjadi manusia itu sendiri. Setan menjadi sifat dan tabiat manusia. Manusia pun mirip setan bahkan saat setan telah menyapihnya. Banyak manusia yang menjadi setan untuk diri dan sesamanya. Selesai sudah tugas setan.Dia telah pergi jauh.
-- Saddam Hussein --
Bersamanya menari di tepi nar...
ngeri-ngeri sedap dengarnya bang @sangdiyus, haha