Jeritan Anak Jalanan
Tuan dengarkan kritikan dari kami anak jalanan yang haus akan kebebasan bukan penindasan
Semoga tuan yang berada di dalam ruangan yang penuh dengan fasilitas yang lengkap bisa membaca dan mendengarkan jeritan anak jalanan.
Tuan luangkan waktu untuk kita berdiskusi tentang aturan bodoh yang tuan terapkan.
Tuan kenapa kami di batasi dalam menyampaikan kritikan bukankah pendidikan mempunyai kebebasan menyampaikan kritikan
Kenapa tuan mengandalkan kaki tangan tuan membayar preman untuk menghentikan kritikan yang kami sampaikan.
Ayah ibu berharap anaknya kuliah bisa menambahkan kecerdasan dan nalar kritik semakin bertambah bukan sekedar kertas ijasah semata,namun apa yang yang menjadi harapkan ayah dan ibu tak sesuai dengan apa yang kami dapatkan,kami semakin bodoh di paksa tunduk pada aturan yang salah.
Ayah ibu,apakah aku harus membunuh ataukah aku harus rela dibunuh ataukah aku harus diam dan melihat sistem yang di terapkan oleh petinggi bodoh.Jika aku diam atau mereka diam maka penindasan semakin bertambah.
Kata terakhir hanyalah Inailahiwaina ilahi rojiuun turut berduka cita atas meninggalnya hati kemanusiaan tuan yang memiliki kekuasaan semoga tenang di alam sana.
