HARI INI kami akan distribusikan semua bahan kerja Pantarlih di 68 gampong yang berjumlah 489 orang. Penyerahan akan dilakukan melalui panitia pemilihan kecamatan (PPK). Nanti PPK yang akan menyerahkan kepada panitia pemungutan suara (PPS) yang membawahi Pantarlih.

Di pagi Sabtu ini, seperti biasa saya mengawali aktivitas di luar rumah dengan mengantar dan memastikan mereka aman tiba di sekolah. Pagi akhir ekanini kami keluar lebih lambat sedikit, pukul tujuh lewat enam menit. Biasanya pada jam seperti ini kami sudah di jalan atau bahkan sudah hampir tiba di sekolah.

Meski ada kegiatan lapangan hari ini, tapi pagi-pagi selepas mengantar kedua anak saya tetap ke Station Coffee dulu. Kebetulan pagi ini ada janji ngopi dengan Amrizal J Prang alias AJP. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Aceh ini sejak kemarin sudah berkabar jika hari ini dia akan ada di Lhokseumawe.

Selain itu saya juga sudah dihubungi oleh Ustadz Jamal dan Pak Jai. Dua bestie saya yang memang menjadi rekan semeja di warkop hampir saban hari. Tapi ternyata ketika lebih setengah jam kami duduk, semakin banyak yang datang. Awalnya kami bertiga, terus datang AJP, jadi berempat.

Berikutnya datang Asisten 1 Setdakab Aceh Utara, Dayan Albar. Beliau bestinya Pak Jai. Kedua orang ini juga menajdi bestie setiap saat. Saya tahu keduanya sudah akrab sejak lama. Berikutnya datang lagi Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, Dr. H. Iskandar AP, S.Sos, M.Si. Beliau datang karena ada tugas dan belum kembali ke Banda Aceh.

Akhirnya karena sudah semakin ramai, kami pun harus mencari meja lain yang lebih lebar di sudut Station Coffee. Tapi karena sudah di meja besar, akhirnya kami tak lagi biasa leluasa saling menyapa, karena posisi duduk sudah berjauhan. Akhirnya percakapan sudah berkelompok-kelompok.

Beberapa kali kami meminta barista di kafe itu untuk mengabil foto kami. pertemuan ini cukup berkesan, karena jarang terjadi. "Nyoe cukop meuhai foto kali nyoe," kata Pak Jailani dalam bahasa Aceh yang berarti foto kali ini sangat bernilai.

Sementara itu, di waktu yang sama tim kantor saya dibagi dalam empat kelompok sedang menyerahkan berkas alat kelengkapan kerja pantarlih di masing-masing kecamatan. Mereka terus berkoordinasi melalui pesan whatsapp. Karena mendapat laporan rutin saya merasa tak perlu terlibat dan cukup memantau saja. Karena sebelumnya yang mengantar berkas seperti itu memang dilakukan oleh staf sekretariat.

Kami baru bubar dari Station Coffee pada pukul 12.00 WIB. Saya sudah meminta istri saya yang jemput anak-anak, karena tidak enak bagi saya jika harus meninggalkan teman-teman lama ini yang jarang-jarang untuk bisa bertemu.

Saya sempat pulang sebentar ke rumah untuk ganti baju dan kemudian bersama Pak Jailani dan Ustadz Jamal berangkat ke Aron, Aceh Utara memenuhi undangan Pak Terpiadi A Madjid. Hari ini beliau menggelar resepsi pernikahan putrinya. Pulang dari sana kami sempat singgah sebentar di Dayah Kupie menikmati jus nenas segar. Hanya sekitar 20 menit kami di sana langsung balik kanan. Tiba di rumah saya langsung ganti pakain lagi dan menuju ke kantor karena sore ini ada rapat terkait kegiatan pelantikan Pantarlih besok, dilanjutkan dengan gelar apel dan bimtek oleh PPS. Sementara kami diharuskan melakukan supervisi oleh KPU RI.

Saya baru pulang ke rumah ketika jam hampir berada di pukul 22.00 WIB.

Zainal Bakri

---