The Diary Game (Selasa, 11 Juni 2024) Melayat Ke Rumah Duka Meninggalnya Ibunda Dari Guru Rohani
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas saya sehari-hari dalam The Diary Game.
Pada hari ini saya dan @rahmadhidayat01 menempuh perjalanan sedikit jauh dengan menggunakan sepeda motor yang akan menuju ke Desa Keulilee Kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara. Tujuan saya pergi kesana adalah untuk melayat ke rumah duka meninggalnya Ibunda dari guru rohani Ustad Amiruddin. Ustad Amiruddin sendiri sekarang berdomisili di Desa Blang Crok Kecamatan Nisam yaitu desa asal kelahiran istrinya.
Walaupun letaknya sangat jauh dan tidak tahu sama sekali dimana letak Desa Keulilee, tetapi saya harus tetap pergi karena Ustad Amiruddin telah banyak memberi bimbingan kepada saya mengenai ilmu agama. Oleh sebab itu saya sengaja menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan agar mudah melacak letak Desa Keulilee melalui Google Maps dan juga untuk menghindari masuk lorong/jalan sempit meskipun dibawah cuaca panas.
Saya dan Rahmad Hidayat mulai berangkat sekitar pukul 11:30 dengan menempuh rute melai Jalan Elak dan diteruskan melalui Jalan Line Pipa PT. Exxon Mobil. Bekas jalan perusahaan raksasa tersebut kondisinya sangat parah karena banyaknya lubang-lubang besar yang harus dilalui. Saya sengaja memilih jalan ini untuk memperingkas perjalanan saja daripada harus melalui jalan nasional yang jaraknya bisa dua kali lipat.
Saya dan Rahmad Hidayat sempat tersesat karena salah membaca arah yang ditunjukkan oleh Google Maps, kami masuk ke sebuah lorong sempit buntu dan terlihat cuma hamparan sawah yang luas. Setelah merefresh ulang Google Maps akhirnya saya dan Rahmad Hidayat tiba dirumah duka yang dituju sekitar pukul 12:45. Kami disambut hangat oleh Ustad Amiruddin karena tidak menyangka kami akan datang melayat ke rumah almarhum orang tuanya yang letaknya sangat jauh.
Sebagaimana lazimnya kami orang Aceh dalam memuliakan tamu, saya dan Rahmad Hidayat beserta beberapa tamu yang datang lainnya dijamu makan siang yang sudah disediakan sejak tadi menyambut tamu yang datang dari jauh. Walaupun masih dalam suasana duka tetapi memuliakan tamu yang datang dari jauh merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Pulang dari melayat dirumah duka, saya dan Rahmad Hidayat singgah di mesjid Al-Falah Simpang Paya untuk menunaikan ibadah sholat Zuhur. Disini kami berjumpa dengan rombangan yang ingin menuju ke rumah duka tadi dan singgah di mesjid terlebih dahulu untuk menunaikan sholat Zuhur juga. Saudara Rahmad Hidayat mengenali salah satu diantara pelayat yang datang tersebut dan saya melihat mereka sempat berbincang-bincang sebentar.
Lalu saat perjalanan pulang saya singgah di warung rujak “Nibong” untuk membeli rujak atas permintaan istri saat berangkat tadi. Sambil menunggu pesanan rujak dibungkus, saya dan Rahmad Hidayat menikmati rujak manis dingin yang rasanya sangat menyegarkan. Saya juga mengambil lagi rujak manis dingin ini untuk dibawa pulang dan dimakan pada malam hari nanti. Selanjutnya saya meneruskan perjalanan pulang dengan melewati rute perjalanan saat pergi tadi.
Demikian The Diary Game singkat saya pada hari ini, sekian dan terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Salam Hormat,
@yuswadinisam
Click here
Your post has been successfully curated by our team via @kouba01 at 50%.
Thank you for your committed efforts, we urge you to do more and keep posting high-quality content for a chance to earn valuable upvotes from our team of curators and why not be selected for an additional upvote later this week in our top selection.
Thank you very much for supporting my post
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Share to X (twitter)
comment
Click Here
Terima kasih banyak telah memoderasi postingan saya