Betterlife The Diary-Game 13-12-2021| Tulisan Aktifitas Kegiatan Kami Di Desa & Video nya Koleksi di YouTube [Nominasi Saya ]

Pagi hari saya bersama teman bernama Abi dengan menggunakan mobil melakukan perjalanan dari kota Lhokseumawe menuju kecamatan Simpang Kramat. Kami langsung menuju ke kantor Camat untuk melakukan koordinasi tentang program dana desa.

1. https://plus.codes
   34V7+JQ Paya Teungoh Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Indonesia
2. https://what3words.com
3. Google

Saya bersama Abi dan Pendamping desa Hamdani berjalan menuju ke Aula Kecamatan Simpang Kramat untuk melihat Pelatihan elektronik keluarga aplikasi Esimil yaitu Siap Menikah dan hamil dengan pesertanya Tim pendamping keluarga (TPK). Peran keluarga dalam hal penuntasan Stunting jumlah pesertanya 50 orang perempuan dan 5 laki-laki termasuk saya , Abi, Hamdani. Banyak yang berpakaian putih hadir merupakan bidan desa, dari tenaga kesehatan kecamatan

Narasumber dari dinas kesehatan menyampaikan materi yang sangat menarik terutama tentang Asupan gizi bagimana mereka siap menikah agar tidak di lahirkan anak-anak stunting
Salah satu sebab pengaruh penting dari konsumsi ibu hamil dan melahirkan ini harus memenuhi makanan bergizi yang baik supaya anak-anak mereka lahir sehat
Makin muda ibu yang melahirkan kemungkinan melahirkan bayi stunting semakin besar

Saya dapat menarik kesimpulan adalah

1. Kemiskinan membuat tidak berdaya ada nya daya beli sehingga banyak kebutuhan makanan maupun minuman bergizi tidak terpenuhi untuk kebutuhan hidup ibu hamil atau melahirkan secara berkepanjangan ini akan rawan bagi anak-anak mereka menjadi stunting. Terutama yang menikah sangat muda akan rawan karena untuk mencukupi kebutuhan sendiri nya saja belum mampu apalagi di tambah dengan kebutuhan kehidupan bagi bayi mereka maka ini sangat rentan juga rawan bisa stunting bayi nya
2. Tuntaskan stunting secara menyeluruh menurut saya pertama hanya dapat dengan peningkatan taraf hidup keluarga sehingga mereka memiliki daya beli yang tinggi. Upaya nya ada pemberdayaan masyarakat dengan memberikan keterampilan wirausaha pada warga yang terpuruk tidak berdaya ekonomi nya sehingga mereka mampu bangkit memiliki usaha sendiri, kedua dengan memberikan ilmu pengetahuan makanan dan minuman bergizi yang penting di konsumsi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi mereka untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan bebas dari pada Stunting

Siang hari saya, Abi, Pendamping Desa Pak Hamdani bersama Camat Simpang Kramat Pak Khatab menuju ke desa untuk menghadiri undangan kenduri Maulid. Kami naik satu mobil saja untuk melakukan peejalanan ke desa, pertama sekali kami menuju gampong (desa) Paya Leupah. Perjalanan dari kantor camat untuk mencapai desa tersebut dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Rumah yang kami tuju tempat Pendamping Desa Fitri dan keluarganya. Tiba di lokasi kami di persilakan masuk untuk mengambil makanan yang telah di persiapkan bagi tamu yang datang ke tempat mereka.

Perjalanan kedua kami dari desa Paya Leupah menuju desa Blang Raleu dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Kami tiba di balai desa yang sudah ramai masyarakat yang hadir mulai dari bapak, ibu, remaja, anak-anak berbagai usia. Tamu yang datang di silahkan naik ke lantai atas bangunan dan kami di jamu dengan makanan khas Aceh yang rasanya enak. Nasi dibungkus dalam daun pisang (Bu Kulah) ketika saya makan tercium aroma wangi daun pisang sehingga rasa nasi menjadi lebih enak. Lauk pauk lengkap berbagai kuah kari udang, ikan dan kari ayam, telor itik asin, emping melinjo, semuanya di bungkus dalam plastik kecil satu-persatu kemudian di bungkus lagi dalam plastik besar. Untuk makan bersama maka kami di berikan bu kulah dan satu plastik besar setiap orang nya. Baru sekali ini saya menghadiri jamuan makanan di desa yang seperti ini menjadi terkesan bagi diri sendiri.
Saya berhasil merekam video di balai desa yang selanjutnya sebagai kreator di Youtube berhasil melakukan upload sesuai judul di bawah ini :