Steemit Engagement Challenge S9-W5: "Seeing is believing" versus "Knowing is believing"

Dalam menjalani kehidupan ini banyak perjuangan yang harus kita lewati, dan pasti banyak pula masalah yang kita hadapi maka dalam memutuskan sebuah masalah kita harus melihat masalah tersebut secara langsung supaya kita percaya, maka setelah melihat pasti orang mengetahui apa masalah tersebut dan bagaimana solusinya. Nah kebetulan dalam tantangan ini komunitas STEEM FOR BETTERLIFE mengadakan sebuah tema yang berjudul :

Ungkapan dari "Seeing is believing" versus "Knowing is believing" memiliki makna yang mendalam dan luas. Dalam ungkapan ini memilliki 2 kalimat yaitu :

• Kalimat yang pertama yaitu "Seeing is believing" dalam bahasa indonesia yaitu "Melihat adalah percaya". Kalimat ini bermakna seseorang belum pasti percaya kebenarannya jika belum melihatnya, baik melihat secara langsung dengan mata sendiri, maka itu akan membuat dirinya puas dengan kebenaran tersebut atau bisa juga melihat melalui orang yang di jamin amanah, dan bisa memperlihat secara gambaran berupa foto, suara atau video namun semua itu tidak seberapa puas dengan yang dilihat secara langsung dengan mata kepala sendiri. Kalimat ini sering juga di ucapkan dalam ungkapan bahasa daerah seperti Aceh : "Jak beutroh Kalon Beudeuh, bek rugoe meuh saket hate" dalam bahasa Indonesia memiliki makna kurang lebih seperti ini "Datanglah secara langsung dan lihatlah dengan jelas supaya akhirnya tidak ada yang kecewa"

• Kalimat yang kedua yaitu "Knowing is believing" dalam bahasa indonesia yaitu "Mengetahui adalah percaya". Kalimat yang satu ini memiliki makna bahwa dengan pengetahuan akan menjadikanya percaya, jika seseorang sudah mengetahui dengan baik dan benar maka itu semua akan menjadikan dasar kepercayaannya. Namun pengetahuan seseorang terbatas, tidak ada yang sempurna. Jika dalam suatu masalah kita tidak tau keseluruhnya dengan baik, pasti tidak akan percaya dengan masalah tersebut, kecuali masalah tersebut sudah ada yang menjelaskan dan menyertakan bukti yang kuat dan bisa diterima.

Sumber

Contoh sederhana dari ungkapan diatas adalah seorang laki-laki pada saat melamar seseorang wanita. Dalam proses pelamaran tersebut, seorang laki harus datang menjumpai si wanita dan keluarganya secara langsung supaya percaya dengan si wanita yang akan dijadikan istrinya. Kemudian si laki-laki harus mengetahui karakteristik dan keturunan dari si wanita supaya lebih percaya, tidak dengan bermodalkan manisnya ucapan dari si wanita akan tetapi si laki-laki harus menanyakan kepada orang terdekat si wanita seperti sahabatnya atau kepada orang yang lebih paham dan tau tentang si wanita. Karena itu semua sangat mempengaruhi kehidupan mereka setelah menikah.

Ungkapan "Melihat itu Percaya" dalam contoh sederhana diatas adalah seorang laki-laki harus melihat secara langsung dengan seorang wanita yang akan dilamarnya, alasannya supaya laki-laki tersebut lebih percaya dengan wanita. Adapun ungkapan "Mengetahui itu Percaya" dalam contoh diatas adalah seorang laki-laki harus mengetahui sifat wanita yang akan dijadikan seorang istrinya, supaya dia lebih yakin dan percaya dengan calon istrinya.

sumber

Dari ungkapan "Melihat itu Percaya" dapat kita petik bahwa kepercayaan seseorang harus disertakan dengan memperlihat barang bukti secara langsung. Banyak sekali orang kecewa dan tidak puas dengan pilihannya jika tidak melihatnya secara langsung. Maka untuk menghidari dari kekecewaan, kita harus melihatnya dengan mata kepala sendiri. Ungkapan bahasa Aceh mengatakan "bek publoe mie lam umpang" yang artinya jangan memperjual belikan barang yang tidak bisa terlihat secara langsung seperti menjual kucing yang di masuk kedalam karung tanpa memperlihatnya.

Dalam ungkapan "Mengetahui itu Percaya" dapat kita petik bahwa pengetahuan bermodalkan kepercayaan terhadap sesuatu. Jangan mudah percaya terhadap seseorang jika kita tidak tau dengan baik dengan dia, begitu juga dengan masalah lain. Jika kita percaya dengan hal yang tidak kita tahu dengan pasti itu akan berakibat fatal dan tidak masuk akal.

Mungkin ini saja penjelasan saya dengan ungkapan ini, jika memang terdapat kesalahan atau tidak dapat teman-teman terima dengan baik, mohon kasih saran yang baik suapaya menambahkan pengetahuan untuk saya. Sebelum mengakhiri tulisan ini saya mengundang kawan-kawan semua untuk berpartisipasi dalam tantangan minggu ini, saya mengundang pak @muzack1 @abialfatih @f2i5 @elrazi @ridwant @afrizalbinalkan dan teman-teman yang sedang membaca postingan ini. Akhir kata saya ucapkan mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan, dan terimakasih atas perhatian.
Terimakasih

^{Dewantara, 15 Mei 2023}
By @walictd