The Diary Game 6 Juni 2024 - Kunjungan Sosial yang Berakhir di Meja Arabica Coffee

in STEEM FOR BETTERLIFE28 days ago

IMG_20240606_134004.jpg

Salah seorang guru yang mengajar di tempat saya mengajar sedang mengalami musibah. Kami biasa memanggilnya dengan Mrs. Nanda, seorang guru bahasa Inggris yang sangat cekatan dan terampil. Beliau baru saja mendapatkan SK sebagai guru PPPK.

Tapi, beberapa hari yang lalu, rumah toko (ruko) yang beliau tempati terbakar. Musibah kebakaran tersebut tidak hanya menimpa ruko Mrs. Nanda saja, ada tiga ruko yang mengalami hal serupa. Menurut penuturan Mrs. Nanda, kebakaran terjadi karena korslet listrik pada toko milik tetangganya. Tapi ada juga yang mengatakan sumber api berasal dari tetangga sebelahnya lagi. Api dengan cepat melahap bagian belakang ruko yang merupakan dapur dengan konstruksi kayu.

Kerusakan yang dialami pun sangat parah. Bangunan ruko bagian belakang berkonstruksi kayu itu ludes dilahap api. Namun, bagian depan ruko yang berkonstruksi beton masih bisa mereka tempati. Dan di sinilah kami berada. Beberapa rekan saya juga hadir untuk memberikan dukungan moril agar Mrs. Nanda tetap tabah dalam menghadapi cobaan.

Memang raut muka Mrs. Nanda cukup tegar dalam menghadapi musibah tersebut. Tidak semua orang mampu setegar beliau ketika menghadapi musibah, apalagi harta benda yang beliau miliki sebagian besar rusak akibat si jago merah.

IMG_20240606_133931.jpg

Untuk meringankan beban yang beliau alami, kami memberikan sedikit bantuan semampu kami. Musibah memang tidak ada yang menduganya. Ia bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Ruko yang Mrs. Nanda tempati statusnya sewa dan beliau sementara ini terpaksa mengungsikan diri sementara ke rumah orangtuanya.

Setelah melakukan kunjungan sosial, salah seorang rekan saya mengajak kami untuk makan siang di Geurugok, tepatnya untuk menikmati nasi sate "Apa Leh". Nasi sate di sana memang sangat masyhur dan menjadi wisata kuliner yang wajib dicoba.

Baca Juga: The Diary Game 5 Juni 2024 - Kegembiraan yang Tertinggal di Mikie Funland

Kami pun bergegas ke sana karena perut juga sedang berkecamuk. Selama perjalanan ke sana, kami bersenda gurau dan sesekali bergosip agar perjalanan yang agak jauh bisa terasa singkat. Ada saja cerita yang keluar dari perut-perut yang sedang lapar itu. Tentu cerita yang keluar adalah cerita yang dapat mengundang tawa.

IMG-20240606-WA0006.jpg

Perjalanan pun terasa menyenangkan bagi saya dan begitu juga yang lainnya. Saya membayangkan nasi sate yang sudah matang tersedia segera di depan saya. Ingin rasanya segera mencicipi kuliner yang sudah terkenal itu. Kami pun tiba sesaat kemudian dan lamunan saya menjadi kenyataan.

Ada banyak warung yang menyediakan nasi sate dengan label Apa Leh. Kami memilih yang paling ujung sebelah kiri dan mulai memesan. Saat itu, jam sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB. Suasana di warung tidak begitu ramai karena waktu puncak untuk makan siang sudah berlalu.

IMG_20240606_143153.jpg

Saat menyantap nasi sate, kami lebih banyak diam. Pikiran kami masing-masing sedang bergelut dengan tusuk demi tusuk sate yang masuk ke mulut kami. Berada beberapa saat di lidah, untuk digoyang dan dikunyah oleh gigi. Dengan beberapa kunyahan saja, daging iris yang belum begitu hancur masuk ke kerongkongan dan menuju ke lambung. Setelah itu, saya tidak tahu lagi bagaimana nasib seiris daging sapi yang diasap dengan arang itu.

Setelah menyantap makan siang, perut kami sudah terasa kenyang. Selanjutnya, kami kembali ke arah timur. Tujuan kami selanjutnya adalah mencari pintu uPVC. Salah seorang rombongan kami, Ibu Lia sedang membangun rumah. Dia ingin memasang pintu jenis uPVC.

Setelah berkeliling Lhokseumawe hingga menuju Punteut, jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Pada jam tersebut ada pertandingan sepakbola yang saya nantikan, yakni Indonesia vs Irak. Ini adalah pertandingan kualifikasi Piala Dunia. Pertandingan yang tidak boleh saya lewati.

Beruntung, ibu-ibu yang berada dalam rombongan kami juga ingin menontonnya. Selesai shalat Ashar di Mesjid Alue Awe, kami pun singgah di Arabica Coffee. Kebetulan dalam rombongan kami ada pemilik warung kopi tersebut. Hehehe, bisa Anda bayangkan siapa yang akan menjadi bandarnya.

Saya memesan teh hijau. Kami juga mencicipi mie Aceh tumis sambil menonton bola. Suasana warung kopi juga cukup ramai. Lebih didominasi oleh mahasiswa, karena warung kopi terletak dekat kampus IAIN Lhokseumawe. Selain ada juga para dosen, dan mungkin masyarakat umum.

IMG_20240606_174027.jpg

Pertandingan antara Indonesia vs Irak berlangsung alot. Pada babak pertama, tim asuhan Shin Tae Yong banyak memberikan tekanan kepada musuh. Kerjasama tim sangat apik, tapi sayangnya, penyelesaian akhir selalu berbuah penyesalan. Beberapa kali serangan Indonesia gagal akibat tumpulnya lini depan. Permasalahan pada babak pertama berada di sana.

Memasuki babak kedua, banyak blunder yang dilakukan oleh Indonesia. Kelengahan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Irak. Tim lawan berhasil mencetak gol melalui pinalti dan blunder Ernando Ari. Apalagi si Amat juga mendapat kartu merah pada babak kedua ini. Lengkap sudah penderitaan Timnas saat itu. Skor akhir 2-0 untuk kemenangan Irak.

Penonton banyak yang kecewa, termasuk saya. Mie Aceh tumis yang sejatinya enak menjadi terasa pahit di lidah. Ternyata kesenangan hari itu berakhir getir di meja Arabi Coffee. []

Sort:  
 28 days ago 

Semoga temannya tabah dalam menerima cobaan.

👍👍👍

Loading...

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 56446.21
ETH 2966.07
USDT 1.00
SBD 2.17