Story In Pictures : Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Pramuka

Halo Steemians...

Bagaimana kabarnya hari ini...? Mudah-mudahan hari-harimu lebih banyak tersenyum ya

Salah satu kegiatan kepramukaan yang sangat dinanti-nantikan oleh peserta Pramuka adalah perkemahan. Di mana para peserta akan menginap di suatu tempat yang asing bagi mereka. Terlepas di mana tempatnya, asalkan bisa bermalam di tempat tersebut pasti menjadi tantangan tersendiri bagi para Pramuka. Walaupun hanya tidur di dalam kelas (bukan dalam tenda) tidak menjadi masalah. Asalkan kegiatan dilakukan harus di luar rumah.

Membersihkan air yang tergenang

Sabtu, 22 Oktober 2022 (jam 14.00 WIB) adik-adik Pramuka SMP Negeri 5 Lhokseumawe mulai berdatangan ke sekolah untuk mengikuti kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami). Melihat lapangan upacara sekolah yang tergenang air. Mereka berusaha menyapu dan membersihkan air tersebut. Mereka sadar bahwa upacara pembukaan tidak akan berlangsung hikmat jika ada air di lapangan. Lapangan yang luas akan terasa kecil jika saling bahu membahu dalam mengeringkannya.

Gladi upacara pembukaan

Setelah lapangan bersih dan kering, mereka mulai melakukan geladi upacara. Mulai dari protokoler, pengucap Pancasila dan Dasa Darma, pemimpin pasukan hingga pemimpin upacara menunggu giliran untuk menguji kemampuannya. Tak heran jika masih banyak kesalahan sana-sini saat melakukan geladi tersebut. Yang namanya belajar, tentu belajar dari kesalahan yang sangat membekas. Sebagai mana slogan dari TNI Lebih baik mandi keringat saat latihan dari pada mandi darah saat berperang.

Ibu Asnani selaku kepala sekolah SMP Negeri 5 Lhokseumawe menjadi pembina upacara pembukaan

Saat semuanya sudah siap, upacara pembukaan pun di mulai. Ibu Asnani selaku Kak Mabigus (kepala sekolah SMP Negeri 5 Lhokseumawe) memimpin langsung upacara pembukaan Persami. Upacara yang berlangsung hanya 30 menit, memberikan kesan tersendiri bagi peserta Pramuka yang mengikuti upacara tersebut. Lebih-lebih bagi kami yang sudah biasa mengikuti upacara kepramukaan. Karena dari sekian lama kami mengikuti upacara pembukaan/penutupan kegiatan Pramuka di SMP Negeri 5 Lhokseumawe, baru kali ini kepala sekolah menjadi pembina upacara dengan pakaian dinas Pramuka lengkap. Kebanyakan kepala sekolah sebelum-sebelumnya hanya menggunakan pakaian sekolah. Bahkan tak jarang di wakili oleh pembina Pramuka. Ini menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami dan adik-adik Pramuka.

Saat memasak untuk makan malam

Sore hari saat yang lainnya sedang sibuk mengikuti kegiatan lainnya di lapangan. Saya dan beberapa orang Pramuka Penggalang yang piket mulai mengoperasikan dapur. Saya berusaha mengajari mereka memasak. Terutama memasak dalam jumlah yang banyak (untuk 70 peserta persami, 20 alumni dan 5 guru yang ikut membantu). Indomie dan telur menjadi lauk yang setia menghiasi piring Pramuka saat berkemah.

Adik-adik Pramuka saat menyadari kamera

Mereka yang mendengar arahan saya langsung mengambil bawang dan cabai untuk diiris-iris. Cukup menggunakan punggung piring sebagai talenan dan pisau kater sebagai senjata perangnya. Namun di saat sadar akan kamera, merasa langsung bergaya.

Saat makan malam

Malamnya mereka kembali ke lapangan. Makan malam menjadi kegiatan pertama di malam hari. Walaupun menu makan malam hanya nasi, indomie rebus dan telur dadar. Mereka tetap bahagia saat makan bersama. Jika sendiri hanya sanggup makan satu dua sendok, namun bersama-sama dapat menghabiskan 1 dus indomie.

Mendirikan jama'ah setelah ketinggalan jama'ah masjid

Setelah mengonsumsi makanan untuk badan, maka perlu juga mengisi makanan untuk ruh. Saat shalat Isya mereka ketinggalan jama’ah Masjid Jamik, sehingga mereka mencoba mendirikan jama’ah sendiri setelahnya. Sehingga seorang pemimpin di dalam Pramuka. Tak hanya bisa memimpin kawan-kawan di barisan, tapi harus bisa memimpin kawan-kawan shaf shalat.

Persiapan sebelum haiking

Esok harinya setelah sarapan pagi mereka bersiap-siap mengikuti haiking. Haiking merupakan puncak dari kegiatan hari ini. Rasanya tidak lengkap kegiatan Pramuka jika tidak ada haiking saat berkemah. Namun sebelum berangkat menjelajahi alam, mereka mendengarkan arah dari kak Azizi terlebih dahulu. Ke mana arah tujuan perjalanan mereka dan seberapa jauh mereka harus berjalan kaki. Sehingga mereka bisa mempersiapkan segala keperluannya sebelum berangkat.

Upacara penutup

Sore hari semua peserta Pramuka mengikuti upacara. Upacara di sore ini menunjukkan bahwa acara persami akan segera berakhir. Kami menamakan upacara ini sebagai upacara penutupan. Walaupun pun yang menutupi acara ini bukan lagi Kak Mabigus (kepala sekolah). Namun upacaranya cukup hikmat di jalankan.

Foto bersama sebelum pulang

Rasanya tidak sah sebuah kegiatan jika tidak ada foto bersama. Walaupun orang tua sudah menunggu di depan pagar, mereka tetap antusias berpose di depan kamera. Semua gaya telah di coba, hingga gaya ini mengakhirinya.

Sekian cerita kegiatan perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Pramuka yang dapat saya sajikan dalam kontes Story In Pictures yang digagaskan oleh senior kami @amryksr dan terima kasih juga kepada senior-senior kami: @klen.civil @heriadi @irawandedy @el-nailul @miftahuddin @irawandedy @sofian88 @radjasalman @patjewell

Salam
@sabarman
Myself
Facebook
Instagram