The Diary Game : 05 Juli 2024 ||| Kaulah Nafasku, Mana Mungkin Aku Bisa Berhenti

in STEEM FOR BETTERLIFE5 days ago (edited)

B7144136-8A7B-4C3B-8629-A70C81152080.jpeg

The Diary Game

Jumat, 05 Juli 2024
Assalamu'alaikum Wr. Wb

Hai Steemians,
Sebenarnya banyak yang ingin ku ceritakan padamu, namun aku bingung harus memulainya dari mana.

Ini berawal dari Shakeil yang jatuh sakit. Duniaku serasa terhenti melihat Shakeilku sudah 3 hari ini demam. Awalnya suhu badan Shakeil hanya hangat (36.7 C) dan sudah kuberi obat, suhu badannya sempat turun, namun tengah malam naik lagi. Ke esokan harinya turun lagi. Begitulah seterusnya sampai lepas magrib suhunya naik lagi dan makin tinggi, termometer suhu menunjukkan di angka 37.8 C.

Dari obat tradisional sampai obat medis pun sudah ku beri untuknya, lalu mengkompres ketiak dan dahinya, namun demamnya tak kunjung turun.


Panik? Jelas aku sangat panik. Tapi kucoba untuk tenang meskipun itu sulit.
Hatiku pilu, bibirku kelu, tak kuasa menahan air mata melihat Shakeilku lemas sekali. Namun ia paksakan juga menelan nasi yang kusuapi sambil kubisikkan, “Nak...Shakeil yang kuat yaa...Shakeil makan supaya Shakeil punya energi dan tidak lemas lagi”, ia pun mengangguk.

Karena suhu badannya tak kunjung turun, akhirnya semalam sekitar pukul 10:30 PM kubawa ia ke dokter.
Shakeil mengalami demam dan radang tenggorakan. Setelah mendapat obat dari dokter, kami pun pulang.

Setiba di rumah kuminumkan obat dari dokter dan alhamdulillah malam itu Shakeil bisa tidur sedikit nyenyak, walaupun ia tidur dalam gendonganku. Agak susah baginya untuk bernafas, karena tenggorokannya yang sakit.
Sepanjang malam bergantianlah aku dan suami menggendongnya, yang penting Shakeil bisa tidur.


Barulah sekitar pukul 04:00 AM, Shakeil mau di baringkan.
Suhu tubuhnya sudah mulai turun tapi suara ngoroknya semakin kencang terdengar. Kata dokter karena batuk dan dahaknya yang belum cair, jadi Shakeil agak kesulitan bernafas.

Pukul 06:30 PM, Shakeil yang masih tertidur kulihat ia semakin kesulitan bernafas, suara ngoroknya kencang, tempo tarikan nafasnya semakin cepat, terlihat dari pergerakan otot perut dan tulang rusuknya. Aku takut jika nanti suhu tubuhnya naik lagi dan ia sesak. Akupun lagi-lagi panik.


Setelah memberinya sarapan dan minum obat, pagi itu pukul 07.30 wib aku dan suami memutuskan membawa Shakeil ke puskesmas, mana tau bisa dibantu dengan oksigen, pikirku.

35A60BE4-8779-4484-B162-68D9BB26D46A.jpeg

Senam Sehat

Setiba di puskesmas, tampak pasien baru satu dua berada di ruang tunggu. Loket pendaftaran masih tertutup karena tenaga medis sedang bersenam.
Ya, ini hari jumat, memang biasanya tiap jumat pagi mereka bersenam.

Kebetulan ada tenaga medis yang ku kenal lalu kuceritakan kondisi Shakeil. Kemudian ia meminta kartu BPJS Shakeil dan langsung masuk ke dalam ruangan pendaftaran. Tidak lama kemudian ia mengajakku ke ruang UGD dan memasang oksigen untuk Shakeil.

Ya, Allah...pilu sekali hatiku ketika selang oksigen dimasukkan ke hidung Shakeil. Tapi ya namanya Shakeil ia merasa risih tidak mau di pasang oksigen, ia menangis meronta-ronta lalu ditariknya selang itu dan dilemparnya.


Ku coba untuk menenangkannya. Setelah Shakeil mulai tenang lalu ia tertidur di pangkuanku. Barulah pelan-pelan kupasang lagi selang oksigen itu. Tidak sampai dua menit selang itu terpasang, ia terbangun lagi. Ia tarik lagi selang tersebut. Namun sepertinya ia mulai merasa sedikit membaik, seperti sudah punya energi kembali dan sudah mulai hiperaktif lagi, sampai manjat sana manjat sini.
Ah, Shakeil...........🙄😁

Tidak lama kemudian ibu dokter masuk ruangan, dan memeriksa Shakeil.
Setelah melakukan pemeriksaan dan anamnesa, hasilnya sesak yang dirasakan Shakeil ini bukanlah sesak layaknya penderita asma tapi dikarenakan tenggorokannya yang sedang meradang. Sulit bernafas karena ada dahak kental yang tertahan di tenggorokan.

Ya, namanya saja anak-anak belum tau caranya batuk.
Ketika dahaknya sudah mulai cair maka ia akan merasa lebih lega, dan suara ngoroknya akan hilang.

Mendengar penjelasan bu dokter aku pun merasa sedikt tenang.
Bu dokter menyarankan untuk melanjutkan minum obat yang sudah ada saat kami berobat semalam.


Pukul 10.30 AM, sesampai di rumah, kusuapi Shakeil nasi dengan sop ikan kemudian kugiling agar sedikit lembut seperti bubur. memang ia tak berselera makan karena tenggorokannya sakit. Tapi paling tidak ada beberapa suap masuk ke dalam mulutnya. Kemudian segelas jus pokat yang kubuat juga diminumnya.

Gmeet

Ya Allah...aku lupa hari ini ada gmeet, aku harus memantau CGP ku, lalu ku klik link gmeet kemudian kubiarkan saja gmeet berjalan. Pikiranku menerawang, aku tidak dapat menyimak.

Setelah minum obat, shakeil tertidur digendonganku, ia tidak mau dibaringkan.
Sekitar pukul 12 siang lagi-lagi tempo nafasnya semakin lama makin cepat, dan ia agak kesulitan bernafas. Suamiku yang hendak pergi shalat jumat kuminta untuk mengantarku kembali ke puskesmas. Mungkin Shakeil butuh oksigen lagi, pikirku.

Ya Allah...Panik banget aku...begini ya rasanya jadi ibu. Lebih baik aku yang sakit, jangan anakku🥺


Sesampai di UGD, perawat jaga pun membantu memasangkan selang oksigen, namun itu hanya bertahan 3 menit, lalu Shakeil terbangun.

Lalu perawat bilang, untuk kondisi seperti shakeil yang di jaga jangan sampai bunyi nafasnya dari dada. Tapi kalau asal suaranya (bunyinya) dari tenggorokan itu masih dalam batas wajar karena dahaknya masih tertahan. Makanya kesulitan bernafas. Jadi ia memintaku jangan panik, tetap tidurkan shakeil dengan posisi nyamannya dia, misalkan di gendong seperti yang kulakukan ataupun bawa ia ke teras atau halaman rumah agar ia tidak merasa sumpek di dalam rumah atau kamar.

Ya, aku dan suami memang panik. Karena ini kali pertama Shakeil sakit seperti ini. Shakeil anak pertama kami dan kami juga baru menjadi orang tua yang pastinya belum banyak pengalaman tentang ini. Kemudian saat ini kami cuma bertiga di rumah, Oma dan Opa Shakeil masih di Singkil.

Meskipun kami selalu mencoba bersikap tenang menghadapi Shakeil agar ia tidak stres melihat kekalutan kedua orang tuanya. Meskipun tangisku, kutelan dalam-dalam. Dan suamiku yang selalu mencoba menenangkan dan menguatkanku meski sesekali terdengar suaranya bergetar menahan tangis.
Jadi, sepanik itukah ?. Iya.


Tidak sampai 1 jam kami berada di UGD, lalu kami pulang. Sampai di rumah Shakeil sudah tertidur kembali dalam dekapanku. Bergantian aku dan suami menggendongnya.

Jangan tanya handphoneku di mana sahabat steemian..
Jangankan mengabadikan beberapa moment lewat foto, memegang handphone saja aku tak sempat. Handphone tertinggal di rumah dengan gmeet yang entah sampai di mana.

Bahu dan tanganku sudah sangat ngilu menggendong Shakeil. Betisku rasanya sudah bengkak seperti pemain bola. Sudah 2 malam kami tidak tidur.


Sore harinya kembali ku suapi Shakeil makan nasi, kali ini ia makan lumayan lahap. Alhamdulillah.

Panasnya sudah turun. Ku ajari ia cara mendehem agar batuknya lepas. Ia pun menirukannya.
Ia pun sudah mulai kuat bermain bola. Walaupun tetap kuingatkan untuk pelan-pelan saja menendang bolanya.

Waktu magrib, ia juga ikut shalat bareng kami. Walaupun ia masih agak oleng saat posisi rukuk.
Setelah minum obat, kuajak ia tidur. Setelah 1 jam ia tertidur di gendonganku, lalu ia mau juga dibaringkan. Suara ngoroknya tidak lagi sekeras siang tadi. Alhamdulillah ia tertidur, meskipun masih terjaga juga tengah malam tapi sudah mulai membaik dari malam-malam sebelumnya.

Ya Allah, baru satu nikmat sehat yang engkau cabut dari kami, kami sudah tak seberdaya ini. Sungguh engkaulah maha segalanya ya Rabb...

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari hilangnya kenikmatanyang telah engkau berikan, dari terlepasnya kesehatan yang telah engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.
Aamiin.

Demikianlah diaryku hari ini sahabat steemians. Doakan Shakeil lekas sembuh ya..agar aku selalu dapat menyapa kalian setiap hari melalui cerita-ceritaku. Terimakasih sudah singgah di postinganku.


Wassalam
@rinamareta22

Sort:  
 4 days ago 

Semoga cepat sembuh dek Syakil,pantes aja GK pernah aktif Bu rina

Aamiin ya Allah...Makasih ya bu...

 4 days ago 

Sama2 bu😊

 4 days ago 

Sepertinya ini puskesmas baktiya alue ie puteh, dimana anda berdomisili?

Benar sekali pak..sy tinggal di alue puteh, tidak jauh dr puskesmas pak

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58679.35
ETH 3155.04
USDT 1.00
SBD 2.44