Bagaimana kabarnya hari ini?
Saya doakan semoga kita senantiasa dalam keberkahan dan kebahagiaan sampai selamanya. Tidak ada undangan yang lebih mulia selain undangan untuk memenuhi panggilanNya. Saya yakin semua orang pasti menginginkannya,namun panggilan itu tidak ada yang bisa menerka. Bukan tentang siapa yang lebih dahulu menyetorkan uangnya,tapi Allah maha mengetahui dengan siapa yang lebih berhak menjadi tamuNya. Semoga kita juga bisa menjadi tamu Allah suatu hari nanti. Perbanyak shalawat dan berdoa, insyaaAllah keinginan kita akan Allah qabulkan tepat pass waktunya.

Hari ini saya berencana untuk mengunjungi Jamaah Haji yang beliau tersebut merupakan ibu dari adik ipar saya. Pagi-pagi sekali setelah menyiapkan semua kebutuhan anak-anak ke sekolah,saya langsung bergegas untuk menyiapkan menu untuk makan siang dini hari. Apalagi saya mau berangkat ke Matang Kuli untuk mengunjungi Jamaah Haji,jadi bagi yang tinggal dirumah jangan sampai kelaparan.

Setelah semua menu siap disajikan, tiba-tiba anak rewel dan minta untuk tidur ayun. Ya sudahlah, padahal rencananya setelah menyiapkan semua menu saya langsung siap-siap untuk berangkat. Namun apa boleh buat, akhirnya rencana itu terpaksa saya tunaikan setelah selesai shalat dhuhur. Sambil menunggu waktu nya dhuhur, tiba-tiba Abang Adek pun pulang sekolah. Dan secara kebetulan juga,si bungsu di dalam jumlah ga ikutan bangun dengan kepulangan abangnya. Tanpa meminta pendapat,sang Abang langsung masuk ke dalam untuk membangunkan adiknya dalam ayunan padahal baru saja ia tertidur pulas.

Bangun tidur langsung sarapan, sedangkan sang Abang sedang mengerjakan Pr-nya. Sambil saya tuntun,ia langsung menyelesaikan semua tugasnya itu. Tugas selesai dan sekarang waktunya mereka bermain. Dan setelah beberapa jam kemudian,si bungsu mulai rewel kembali barangkali waktu tidurnya yang terlalu singkat tadi pagi. Akhirnya saya memutuskan untuk menidurkannya dalam ayunan kembali. Benar saja,hanya beberapa menit kemudian ia pun tertidur pulas kembali. Ketika si bungsu sedang tertidur saya langsung buru-buru untuk siap-siap ,jika ia bangun saya hanya tinggal mempersiapkannya.

Azan dhuhur pun berkumandang. Dengan kondisi yang masih belum sucisaya berusaha untuk merapikan beberapa peralatan dirumah yang tidak sempat dirapikan tadi pagi. Pekerjaan pun selesai, sedangkan si bungsu belum juga terbangun dari tidurnya. Saya berusaha untuk membangunkannya,namun hasilnya nihil dan saya wajib untuk menunggu kembali. Dan Satu jam kemudian ia pun terbangun dengan sendirinya.

Setelah memakaikan bajunya saya langsung bergegas untuk berangkat karena supaya lebih cepat pulang nantinya apalagi cuaca sekarang ini tidak menentu.

Dalam perjalanan,azan asar pun berkumandang dan untuk kali perjalanannya aman karena tamu bulanan masih membersamai saya untuk beberapa hari kedepannya🤭

Dan Alhamdulillah setengah jam lebih saya baru tiba dirumah tujuan. Banyak jalan-jalan yang sedang dalam masa perbaikan sehingga perjalanannya membutuhkan waktu yang lama.

Alhamdulilah juga kami dijamu dengan jamuan spesial dari Tanah Suci. Semoga suatu saat nanti kita juga bisa menjadi tamu Allah serta
menziarahi makam Rasulullah Saw yang mulia aamiinn.

Hari semakin sore dan saya langsung pamitan pulang,langit pun semakin mendung supaya hujannya tidak turun sampai saya tiba dirumah. Memang kita tidak bisa mengatur,semoga kata-kata ini menjadi kata-kata yang mustajab.

Dan inilah suasana di Simpang Rangkaya, lumayan ramai juga di saat mendekati dengan waktunya magrib. Dan saya tidak berhenti lama disini karena waktu yang tidak mendukung dan memungkinkan. Sepeda motor saya melaju dengan cepat dengan niat supaya bisa terburu waktu dan hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Azan magrib berkumandang saya masih dalam perjalanan pulang, apalagi saya harus memutari jalan Keudee Klep. Jembatan yang biasa saya lalui sudah digenangi dengan luapan air yang sangat deras semalam. Dan saya tidak berani untuk melewati jembatan itu, apalagi sudah magrib pasti tidak ada lagi tukang-tukang yang berdiri disana untuk membantu orang-orang disana yang ingin melewati jembatan tersebut. Sebenarnya diatas jembatan darurat tersebut sudah diratakan lagi dengan tanah-tanah yang ada disekitarnya. Namun,hati saya masih belum berani juga apalagi kali ini saya tidak sendiri tapi ditemani oleh Sibungsu perempuan satu-satunya untuk saat ini. Ya, daripada-daripada say lebih baik waspada saja dengan kondisi yang ada.

Alhamdulillah setelah sekian menit dalam perjalanan,saya tiba juga dirumah dengan selamat dan anak-anak selalu setia menanti kepulangan ibunya. Sempat diintrogasi juga sama-sama anak-anak karena ketika saya berangkat mereka sedang asyik bermain lari-larian dirumah temannya. Setelah dijelaskan panjang lebar, mereka pun manggut-manggut dan auranya juga sudah lebih damai dan tidak emosi lagi.

Dan inilah yang ingin saya buka yaitu hadiah dari orang yang tersayang,ibu dari adik ipar saya. Saya dekat dengan beliau ketika musibah adik ipar saya dua tahun yang lalu, semenjak itu pula beliau selalu menjadi pendukung dan penyemangat saya. Semoga Allah ampunkan dosanya, ALLAH ampunkan juga dosa-dosa orang yang diminta ampunkan olehnya serta ALLAH gantikan semua waktunya untuk menunggu dan nafkah yang sudah ia keluarkan akan ALLAH gantikan dengan rezeki yang berkah,halal dan melimpah kedepannya aamiin. Perasaan harunya bisa saya rasakan, seolah-olah kebahagiaan ini menyerupai kebahagiaan seorang ibu yang baru saja melahirkan bayi tercintanya. Sempurnalah ia sebagai seorang ibu,begitu halnya dengan ini sempurnalah rukun Islamnya. InsyaaAllah dengan berkat usaha dan doa serta keyakinan yang penuh,suatu saat nanti di waktu yang tepat dalam ilmu Allah kita juga akan menyempurnakan rukun Islam kita yang kelima aamiiinn Yarabbal Alamin.

Demikianlah Diary saya hari ini. Terimakasih banyak untuk senior kita @irawandedy,@heriadi,@klen.civil,@radjsalman,@afrizalbinalka,@miftahuddin dan semua sahabat steemians semuanya yang selalu setia mendukung dan mengunjungi postingan saya.

Wassalam,

#club100 ❤️