The Diary Game [06 July 2024] Hari Akhir Bagi Penerima Beras Bantuan (CBP) Yang Ke-6

Salam Sahabat Steemians
Pagi sabtu saya awali semangat dengan menata barang dagangan keluar, ini hal biasa saya lakukan untuk memudahkan pelanggan saat mencari kebutuhan karena tempat jualan yang saya miliki sangat terbatas dan juga mengutip lembaran sampah-sampah yang berseratan di wilayah depan lalu membawanya ke tumpukan sampah untuk pembakaran.

Suasana pagi ini sangat terang, terlihat dari ujuk timur cahaya matahari terbit begitu cerah dan tampilan langit terlihat bersih tanpa awan yang berbeda dari hari sebelumnya. Mungkin ini pengaruh efek cuaca setelah melewati hari hujan. Saya berada di dalam kotak berisi barang-barang dan melayani pelanggan membeli kebutuhan dan sebagian waktu saya luangkan untuk membuka planform tercinta ini. Disana saya melihat notifikasi balasan dan hal lainnya dari teman-teman.

Depot Air IeRO Desa Kumbang

Berselangnya waktu, istriku datang setelah menyelesaikan tugas sebagai ibu rumah tangga, dan menyertakan pertanyaan untuk membantu mengambil air minum yang baru saja habis (penyediaan air yang kami miliki satu galon hanya bertahan 5 sampa 6 hari). Tanpa menunggu lama, selagi istri saya masih berada di lapak dagangan saya mengarah ke depot air sambil membawa galon kosong. Depot isi ulang air yang berada di desa kumbang (desa tetangga) dengan jarak 600 meter dari rumah tinggal saya. Itu jarak yang sangat dekat jika menggunakan sepeda motor.

Setibanya disana, sang pemilik depot sudah mengetahui kedatangan saya karena sudah terbiasa setiap membawa galon kosong. Ya, kami saling mengenal karena sering berjumpa selain tetangga beliau kerabat keluarga istri saya. Disini saya memberikan galon dan menunggu pengisian air selesai. Depot air ini salah satu depot/galon bersumber air bersih dari IeRO. Minuman sehat olahan yang dapat di minum lansung. Satu galon seharga IDR,4000. Saya menyelesaikan pembayaran dengan harga itu dan kembali ke rumah, tempat jualan.

	Menyajiapkan Kopi Pesanan Pelanggan

Menikmati Suasana Pagi Bersama Penikmat Kopi

Saya memilih berada di pondok bambu karena batasan sinar matahari sudah terjangkau. Dan tidak lama salah satu pelanggan selaku penikmat kopi pagi datang dengan pesanan seperti biasa "tea tarik panas" dengan cepat saya menyajikan pesanannya dalem takaran gelas kecil sedikit gula dan melarutkannya dengan air panas. Saya menyelesaikannya dengan baik dan menghidangkan pesanan itu keluar di pondok bambu.

Di sana saya ikut bergabung bersamanya untuk mengisi sendirian dengan topik obrolan sambil menikmati suasana terik pagi ini. Hanya beberapa menit pelanggan saya bertambah dan saya menerima pesanan yang harus saya siapkan, dan kami berkumpul yang membuat suasana pondok sedikit ramai.

Bersama Anak-anak Dan Keponakan Di pondok Bambu

Saya melayani pelanggan atau anak-anak memilih jajan, keluar masuk untuk mengambil uang kembalian YA itu sangat menyenangkan berprofesi sebagai pedagang secara eceran. Dan kembali ke pondok bambu sebagai tempat rehat yang nyaman. kini saya tidak sendirian, saya berada di pondok bambu kedua setelah sibungsu datang, sibungsu datang dengan baju santai sekaligus saya harus menjaganya untuk membantu ibunya menyelesaikan tugas susulan.

Saya harus menjaga sibungsu sambil menjaga dagangan karena kondisi batuk sibungsu masih dalam masa pemulihan. Saya memberikan makanan yang baik untuk dirinya makan, cemilian yang rendah dari kalori minyak agar tidak batuk dan kondisinya cepat sembuh. Tidak lama, siabang membawa teman-teman dan ikut bersama kami di pondok kedua karena pondok pertama tempat pelanggan gunakan saat ini. Mereka juga keponakan saya, kebiasaan mereka bermain selama musim libur sekolah. Pokoknya saya memiliki teman candaan yang membuat sibungsu merasa senang dan lebih betah berada di pondok bambu, menikmati suasana dengan santai.

Beberapa menit istri saya datang dan kami berkumpul bersama. Memiliki lokasi lapak dekat dengan rumah yang memudahkan kami pulang dan pergi untuk menjaga dagangan. Di dalam obrolan sang istri merencanakan tentang menu makan siang. Sehingga saya harus membantunya untuk mencari perlengkapan memasak yang berada di pasar pak-amad, pasar yang terletak di desa blang. Disana saya memesan sayur campur seperti yang istriku butuhkan dan kembali kerumah setelah selesai membayar bingkisan sayur pesanan. Dan kembali ketugas?

Vegetables, Menu Makan Siang yang istri Saya Siapkan

Hari meningkat semakin tinggi dan masuknya waktu untuk slahat dhuhur. selesai shalat duhur empat rakaat, saya juga menyelesaikan makan siang untuk menambah stamina yang sudah melemah. Tentu, menu makan siang yang sudah istriku siapkan di atas meja makan. Seperti yang istri saya janjikan, menu makan siang sayuran rebus dan tambahan sambal terasi. Saya sangat menikmati menu pilihan ini, apa lagi sayuran salah satu tanaman yang berprotein tinggi yang harus kita konsumsi setiap hari. Seusai makan saya bersiap-siap untuk pergi mengambil beras bantuan di balai desa, cadangan beras pemerintah (CBP) tahap akhir terlaksana di bulan july.

Loket Antrian Setiap Desa

Seperti jadwal yang di usulkan oleh kadus desa dan pemberitahuan tambahan batas waktu pembagian loket pengambilan beras bantuan bagi warga penerima tempat saya tinggal (Desa teungoh) setelah melengkapi berkas-berkas seperti biasa. tepatnya jam 13:45 saya berangkat ke balai desa yang terletak di simpang mulieng untuk melangsungkan penerimaan beras batuan program 2024 yang akan berakhir hari ini yang Ke-6.

Setiba disana, saya mencari celah untuk memarkirkan sepeda motor di tempat aman, banyak petugas parkir bertugas menjaga hari ini. Berkat bantuan petugas dengan mudah saya mencari tempat parkir dan melangkah ke balai desa. Disana saya melihat banyak penerima sedang berbaris untuk mengantri merujuk berkas-berkas sebagai bukti penerima asli, kami berdiri disetiap loket dari masing-masing desa, meskipun sedikit berdesakan ya! saya tetap harus berada di dalam antrian panjang, secara perlahan antrian berkurang karena ini hal biasa setiap pengambilan beras di lansungkan.

Kesibukan Petugas Melayani Penerima

Setiap barisan terdaftar 4 desa dan setiap loket di tangani oleh 3 petugas kantor pos dengan masing-masing tugas untuk menerima berkas untuk lebih lanjut. Berkas-berkas di lengkapi dengan KTP asli KTP,KK,Surat undangan photo copy. Mengingat hari akhir, penerima bantuan pangan cadangan beras pemerintah meningkat yang membuat petugas lebih sibuk. Setidaknya saya dapat menyelesaikan antrian setelah penyerahan berkas lampiran yang harus di legalisir dan pengambilan dokumentasi sebagai bukti.

Antrian Panjang Pengambilan Beras Di Truck, Gang Jalan

Selesai dengan pengajuan berkas dari petugas, saya menuju ke tempat pengambilan beras, pengambilan di lansungkan di mobil truck yang berada gang jalan dekat dengan balai desa. Disini saya juga harus ikut mengantri karena ingin cepat pulang, sedikit bertentangan karena kami harus melawan uap panas dari cerah matahari. disana kami harus bersabar dan tetap berada di jalur antrian.

Sebagian dari kami harus menutup kepala dengan lembaran kertas karena tidak sanggup menahan panas YA ini benar-benar panas dan kami dapat melewati ini setelah menerima beras 10 kilogram dari truck dan juga mengambilkan berkas-bekas kepada petugas pembagian beras. Seusai itu saya lansung pulang kerumah dan kembali bersantai di pondok bambu bersama sang istri sambil menikmati minuman segar untuk mensterilkan tenaga kembali normal.

Suasana kembali sepi dari tempat jualan, mungkin juga pengaruh dari cuaca. Saya bersama istri sudah ingin memenuhi rencana dari tempo hari untuk membeli seragam sekolah azdriel (putra pertama kami). Azdriel akan menjadi siswa baru di sekolah dasar tahun ini. Dengan hal itu, saya memuat barang-barang kedalam dan menutup warung jualan. Dan kami segera bersiap-siap untuk berangkat. Setelah menitip sibungsu kepada ibu, tepatnya jam 14:40 kami berangkat mengarah ke tujuan yang kakak ipar tuju pada hari sebelumnya, yaitu grosir seragam sekolah yang terletak di pusat perbelanjaan blang-jruen.

Toko/Grosir Seragam Sekolah Blang-jruen

Kami melewati jalan alue-machik dan melintasi jalan blang-jruen, secara berlahan saya mengatur kecepatan sepeda motor untuk menemukan toko yang kakak ipar usulkan, dan di ujung jalan kami melihat nama toko yang kakak ipar katakan "Grosir Pakaian Sekolah", saya berhenti disana dan memilih bahu jalan sebagai lokasi parkir dan masuk toko untuk membantu istri memilih pakaian. Ya, hitungan sambil menunggu dan kami di sambut sopan oleh pemilik grosir.

Susunan Rak Pakaian Dari Masing-masing Ukuran

Mencoba Ukuran Celana Dan Baju Siabang

Grosir terlihat sederhana, tetapi susunan pakaian sangat banyak pilihan. Disini menyediakan khusus untuk seragam sekolah pria dan wanita dari banyaknya model ukuran yang memudahkan kita saat menentukan pilihan karena susunannya juga di tata sangat rapi dan tidak be campuran pakaian. Ruang terbatas tidak membuat kita kesulitan untuk berbelanja pakaian. Disana kami mencari baju seragam yang umum di gunakan, baju putih celana merah dan seragam pramuka. Dengan cepat kami menemukan ukuran siabang dan mencoba dari ukuran sebelum di kemas. Itu juga atas izin pemilik, kesesuaian ukuran salah satu kepuasan pelanggan karena grosir ini hanya buka di siang hari, butuh waktu untuk pertukaran di lain hari.

Saya melihat siabang sudah sangat tampan saat menggunakan pakaian berseragam. Istri saya mencoba membantu memakai pakaian bergantian siabang untuk memastikan ukuran dapat digunakan. Itu terlihat seru karena azdriel sedikit kesal pada saat mengganti-ganti pakaian ini itu, wajahnya terlihat lucu. Tetapi kami menyelesaikan itu dengan baik.

Baju Seragam Pilihan Kami Dan Membayar Di kasir

Kami memilih pakaian dari ukuran dan membawanya seragam pilihan itu ke kasir untuk di kemas dan juga melangsungkan pembayaran, saya membayar dengan harga yang berbeda. satu pasang baju seragam putih-merah seharga IDR-120000 dan untuk seragam pramuka IDR-127000 total dari keseluruhan saya membayar IDR-24700, harganya relatif murah. Lalu saya keluar dari grosir, kami keluar mengarah ke simpang rangkaya untuk mencari makanan.

Membeli Roti Slee Disimpang Rangkaya

Melewati jalan lintas persawahan, jalan untuk menuju kesimpang rangkaya. Disana kami memilih gerai makanan, salah satunya gerai langganan yang berada di persimpangan jalan asa (Roti Slee) seperti yang istri dan anak-anak inginkan. Roti slee sudah menjadi jajanan banyak orang dengan rasa pilihan, Disini saya memesan roti slee dengan jumlah uang, 1 potong roti idr-1000 saya mendapatkan 10 potong roti slee dan saya membayar pesanan seharga 10000, setelah itu kami mengarah pulang.

Saya menikmati suasana pemandangan sepanjang jalan sambil pulang, pengguna jalan semakin ramai karena hari sudah sore hingga perjalanan kami berakhir setelah tiba di rumah. Saya kembali membuka warung untuk mengisi waktu luang sambil menunggu tibanya magrib. Dan beberapa jam kemudian hari berubah gelap saya bersiap-siap setelah menutup kios untuk menyelesaikan shalat magrib.

Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel Diary Game 06/07/2024 berakhir indah. Semoga bermanfaat dan terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-

Salam @muksa