The Diary Game (Kamis 01 Agustus 2024)- Tugas Mendadak
Sejak libur pengajian subuh bersama al-Mukarram Abu MUDI, kegiatan setelah subuh bisa saya katakan amburadur. Kalau tidak lanjut tidur lagi, ya, paling meratap layar. Terserah apa tontonannya. Yang pasti tidak jelas dan kurang manfaat dibandingkan mengikuti pengajian ba'da subuh bersama Abu. Tapi, begitulah hidup. Adakalanya tensi belajar naik saat kesempatan tutup. Saat ia buka selebar-lebarnya, semangat malah merangkak, sering grop bahkan.
Setelah melewati waktu pagi dengan sekumpulan kegiatan yang entah apa inti dari semua itu, saya menuju ke warkop fuaddi coffe. Perginya jelas sendirian, karena lebih nyaman serta banyak hal yang bisa diselesaikan sambil menyeruput secangkir kopi.
momen di warkop fuaddi
Sore harinya, ada perintah yang sangat amat wajib saya laksanakan yaitu ambil obat Ibu di apotik Rafasya. Saya hanya ditugaskan untuk mengambil obat tanpa harus membawa Ibu. Dalam dua tahun terakhir, ibu saya sering berada dalam kondisi kurang fit. Sebelumnya, sakit Asam Lambung. Sempat sembuh dan normal kembali selama beberapa bulan sebelum akhirnya kambuh lagi.
Antrian di Apotik Rafasya
Tapi, meski ibu yang katanya dalam kondisi sakit bukan berarti lemah setiap saat. Ada saatnya ia merasa lemah dan cemas, saya masih bisa bersyukur karena itu tidak terlalu sering ia alami. Apapun fakta yang saya saksikan sekarang atau bahkan besok tentang Ibu, sesedih apapun itu, tentulah takdir tidak akan meleset dari titik yang telah Tuhan tanda. Pasti ikhtiyar untuk mencari obat untuk kesembuhan itu, tidak berhenti kami cari.
Setelah memnghabiskan waktu sektar 20 menit di tempat antrian serta mengambil pesanan Obat, saya kembali lagi ke rumah.
Perintah lewat WhattsApp kembali saya terima setelah magrib. Saya harus kembali ke pesantren segera untuk menyelesaikan beberapa tugas di kantor Mabna lughah. Lima menit dengan motor yang sudah tiga bulan lebih tidak digantikan oilnya itu, saya tiba lagi di pesantren.
di kantor Mabna Lughah
Diantara "but" yang paling untuk diselesaikan secepat mungkin adalah merekap semua anggota yang akan menjadi panitia lomba muharram TPA Muhazabul Akhlak desa Mideun Jok. Sebenarnya kagiatan festival Muharram kelas TPA bukanlah tugas kami. Tapi kagas dewan yang ditugaskan mengajar di sana tidak sanggup menangani kegiatan ini karena jumlahnya minin. Acara ini akan dimulai malam besok, Insya Allah.
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone 7 plus |
iOs | 15it |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |