Thediarygame, Sabtu, 15 Juni 2024| Menikmati kebersamaan bersama istri

Kisah hari ini berlanjut, yaitu membeli daging sapi untuk meugang. Kali ini Aku menemani istri untuk beli daging di pajak (pasar :bahasa Medan)) Titipapan. Kami pergi sudah terlalu siang. Waktu telah menunjukkan pukul dua belas lebih. Kuatir daging sapi sudah habis karena kesiangan. "Ayo pa, kita tancap gas ke pajak," dengan berapi-api istri mengajak. Aku segera siapkan motor Nmac sebutan canda kami untuk motor shogun kebanggaan. Motor tua kelahiran 2001 yang telah banyak berjasa.



  • Membeli daging sapi untuk meugang*

Sebentar saja Aku sudah tiba dipajak Titipapan. Suasana agak sepi karena masa belanja sudah dipenghujung senja. Kami langsung menuju penjual daging sapi. Bang Zainal, nama beliau. Aku sangat kenal karena sama-sama main bola di lapangan Marelan kategori usia tua alias oldtrack. Kami dah lama tidak berjumpa. "Tidak main bola pak di Medan," ajaknya. "Aku tak bawa sepatu bola," jawabku sambil bercanda. "Aman pak nanti saya carikan ukuran no 40 sepatu bolanya," sambung Bang Zainal sambil tertawa lepas.

Sambil bercerita Bang Zainal menyiapkan daging sapi seberat 2,5 kg. Cukup buat makan dan lauk lontong dihari lebaran Idul Adha. Alhamdulilah agak miring harganya yaitu Rp 135.000,- dibandingkan pada saat meugang Hari Raya Idul Fitri 1445 H tembus Rp 150.000,-. Apa mungkin sudah siang hari atau karena hikmah saling mengenal satu dengan lainnya.



Membeli udang

Setelah membeli daging kelanjutan melengkapi enaknya lauk lauk untuk makan maka sang istri beli udang. Penjual udang sudah saling kenal atau langganan. Tak mahal juga hanya Rp 85.000,-. Jika dengan orang lain mungkin agak melebar harganya, jika dengan kami miring sedikit menipis. Perlakuan ini Aku yakin karena sang istri berperilaku sopan dan menghargai para penjual. Jika dalam hidup ini saling menghargai maka asyiklah hidup ini. Dunia akan damai sentosa. Keributan tak muncul dipermukaan bumi. Tenang dan damai di alam semesta.



Membeli bumbu lauk pauk

Usai membeli daging sapi dan udang Aku mendampingi istri membeli bumbu daging. Rencana masak lontong pakai rendang dan dendeng sapi juga dibuatkan. Tempat bumbu biasa yang istriku belanja kelihatan sepi karena sudah siang hari. Hebat juga kemampuan yang meracik bumbu sehingga makanan menjadi enak dan mantap. Kami tak lama hanya sesaat saja. Tak ada jadwal singah minum dan makan gorengan karena saat itu kami dalam kondisi berpuasa sunah hari Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah.

Beli daging, udang dan bumbu sudah tuntas. Kami pulang. Istri mengajak Aku untuk beli kue untuk buka puasa. Saranku untuk nanti saja karena waktu dhuhur akan tiba. Selesai salat dhuhur dan istirahat sejenak barulah pada pukul 15.41 Aku bersama istri beli kue bukaan di Paya Rumput Simpang Dobi. Sambil berjalan sang istri menceritakan dan menunjukkan rumah yang dihantam truk besar yang membawa kontainer. Rumah yang lokasinya berdekatan dengan pelintasan kereta api menjadi korban dari tabrakan kereta api dengan truk besar kontainer. Yang pasti disaat melintasi jalur kereta api maka disambar oleh kereta besi yang melaju kencang maka terjadilah tabrakan dahsyat.



Membeli kue untuk buka puasa

Makanya setiap aku lewat pelintasan kereta api selalu waspada melirik situasi dan kondisi keadaan jalur pelintasan. Aman dan Aku lanjut menuju tempat penjualan kue. Nah, disinilah tempat langganan istri beli kue, yaitu kue Mak Cik Cam yang menjual kue-kue tradisional produksi Melayu. Kuenya enak dan banyak warga yang beli serta cabangnya sudah ada di beberapa tempat di Medan. Kalau bulan puasa selalu habis diborong oleh ahli shaum untuk berbuka puasa. Selesai belanja kami pulang. Sambil mengendarai motor tua sanmg istri menyampaikan hasrat untuk makan Mie Agam nanti malam di Marelan. Aku setuju dengan menyampaikan penuh bahagia. Syaratnya harus selesai salat isya aktifitas dilaksanakan.



Makan Mie Bangladesh di Warkop Agam Maryland

Sesuai kesepakatan Aku dan istri maka selesai salat isya Aku keluar hendak kuliner. Aku akan mencoba Mie di Warkop Agam Maryland yang lokasinya di jalan Marelan Raya. Saat tiba dilokasi banyak pembeli dan Aku dan istri memilih meja paling depan. Pesanan mie Bangladesh. Padahal Aku mencari mie Aceh. Mie Bangladesh semacam mie rebus yang diolah sedemikian rupa. Lain lidah lain rasa. Lain selera nikmat juga. Dengan bahagia Aku bersama istri makan mie plus minuman teh hijau dan teh tarik dingin. Tak lama kemudian kami pulang karena malam pun telah meninggi.

Salam semangat dariku@hoesniy

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Loading...

Kebersamaan bersama istri memang selalu indah untuk mewarnai hari-hari dalam hidup kita. Kebahagiaannya adalah kebahagiaan kita pula

We support quality posts and good comments Published in any community and any tag.
Curated by : @edgargonzalez

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.12
JST 0.027
BTC 60771.43
ETH 3271.80
USDT 1.00
SBD 2.44