The Diary Game (10 Juni 2024): Birokrasi

in STEEM FOR BETTERLIFElast month

IMG_20240610_190525.jpg

Pagi ini saya memutuskan untuk sedikit bersantai sebelum menghadapi realitas birokrasi kampus yang kerap kali menjadi momok para mahasiswa. Pukul 6 pagi saya bangun diiringi dengan derit pintu kamar yang membuka jalan ke udara yang lebih segar. Aroma kopi yang baru diseduh oleh housemate saya memenuhi seisi ruangan. Tumben, batin saya, tidak pernah-pernahnya dia bikin kopi sepagi ini.

Setelah dicecar pertanyaan yang sebenarnya adalah basa-basi, teman saya menjelaskan dengan panjang kali lebar alasan mengapa ia bisa serajin ini, sembari menawarkan segelas kopi yang telah dipersiapkannya buat saya. Setumpuk tugas kuliah yang mendekati deadline menyebabkan teman saya ini harus bergadang semalaman, namun bukan tugas miliknya yang dikerjakan, melainan milik pacarnya. What a passionate love story.

Saya menolak segelas kopi yang telah diseduhnya dengan sopan, karena menerimanya sama dengan memperparah kondisi GERD saya yang sudah ada di tahap akut.

Mengingat betapa membosankannya beberapa hari ke belakang, saya putuskan untuk memulai pagi ini dengan sesuatu yang menyenangkan. Sekitar pukul 7, saya memutuskan untuk lari-lari kecil keliling komplek. Sendirian. Udara pagi yang segar menyambut langkah pertama saya keluar dari pintu kos.

Tidak banyak orang yang terlihat di sekitar komplek pagi ini. Terlihat beberapa ibu-ibu berpakaian tertutup yang melaju dalam kecepatan rendah dengan sepeda motor mereka, kemungkinan besar hajatnya untuk berbelanja di pasar. Beberapa lainnya terlihat berpakaian rapi, mungkin saja ingin berangkat ke kantor atau ke kampus.

Setiap kali melewati rumah yang tampak kosong, bayangan film horor “The Orphanage” sempat terlintas di pikiran. Lalu saya berpikir, kenapa harus dibawa seram, ya? Aneh-aneh saja.

Saya coba alihkan pikiran dengan menikmati suara burung yang berkicau riang. Suara burung tersebut tentu hanya ada di audio meditasi berfrekuensi 432 hz yang sedang saya dengarkan via handsfree. Mana ada burung beneran di tanah gersang yang sudah dipenuhi graha manusia kini.

Semakin jauh berlari, semakin terbiasa dengan suasana sepi ini. Lha wong hidup saya gak kalah sepinya, LOL. Dunia sendiri kian larut saya rasakan langkah demi langkah. Audio meditasi yang saya dengarkan belakangan ini ampuh mengurangi tingkat anxiety yang sebagian besarnya diakibatkan oleh GERD akut, sementara sebagian kecilnya karena kebiasaan overthinking yang belum kunjung pulilh.

Pukul 9, saya kembali ke kos dengan perasaan yang jauh lebih segar. Setelah mandi dan sarapan cepat dengan santapan yang sudah disiapkan si kawan, saya segera bersiap-siap menuju kampus. Seperti rencana sebelumnya, hari ini, yang mana adalah hari senin, adalah waktu estimasi pengambilan transkrip nilai yang semoga sudah ditandatangani oleh Wadek 1, pasca drama birokrasi akademik fakultas yang tak kunjung selesai sejak nyaris seminggu yang lalu.

Hidup memang tak selalu sesuai dengan ekspektasi, lebih-lebih jika menyangkut birokrasi.

Benar saja, entah karena saya kurang khusyuk solat subuh tadi, masih tak ada isyarat apapun mengenai tanda tangan Wadek “yang mulia” 1 di lembaran-lembaran transkrip atas nama saya. Dengan berat hati, saya terpaksa meminta kembali empat lembar transkrip tersebut dan si petugas akademik mengatakan bahwa lembaran yang saya maksudkan masih berada di ruang dekan. Nah lho?

Saya memohon kepada petugas akademik untuk diambilkan saja transkripnya. Ia meminta saya kembali selepas Zuhur.

IMG_20240610_122521.jpg
Kang galon yang mengantar air setiap dua pekan sekali. Setiap hari Senin

Kini, kertas tersebut hanya ada tanda tangan dosen wali tanpa tanda tangan Wadek 1. Hari ini adalah hari terakhir pendaftaran magang sehingga saya memutuskan untuk mengunggah teanskrip seadanya daripada tidak sama sekali.

Sekembalinya dari kampus untuk yang kedua kalinya, saya tidak pulang ke rumah, melainkan menuju warkop basecamp sendirian untuk memperbaiki CV sebagai salah satu syarat pendaftaran magang MSIB (Magang Studi Independen Bersertifikat). Proses memperbaiki CV ini memakan waktu sampai sore. Sahabat saya, Yodha, yang tadinya berjanji untuk bertemu di warkop, tiba-tiba mengabari bahwa ada rapat himpunan mendadak. Ia baru bisa gabung sore atau bada magrib nanti.

Kenapa proses perbaikan CV ini cukup lama? Ada beberapa alasan sebenarnya. Yang paling utama, sih, karena saya noob. Kedua, CV harus dirancang dengan sebaik mungkin agar saya mampu menonjolkan diri di antara ratusan kandidat lain yang mendaftar untuk posisi yang sama di perusahaan yang sama pula.

IMG_20240610_171546.jpg
Azan asar berkumandang. Saya memutuskan untuk sholat di masjid terdekat. AC yang dingin di dalam masjid membuat saya enggan kembali ke warkop yang panasnya naujubileh. Maka, saya memilih untuk melanjutkan pengerjaan kelengkapan syarat-syarat magang di masjid ini hingga petang mengandalkan tethering dari hape

Usai menunaikan sholat saya segera bergegas kembali ke warkop. Yodha ternyata sudah menunggu sejak sebelum azan tadi. Ia memberikan informasi penting bahwa banyak perusahaan sekarang menggunakan ATS (Applicant Tracking System) untuk merekrut mahasiswa magang. ATS sendiri merupakan sebuah sistem pemindaian CV secara otomatis yang bekerja dengan cara mencari kata kunci yang relevan dengan posisi yang dilamar. Jika CV kita tidak sesuai dengan format ATS, ada kemungkinan besar akan terlewatkan sekalipun dengan portfolio selangit.

Yodha menyarankan agar saya mengganti format CV ke dalam bentuk ATS. Tak butuh waktu yang begitu lama, karena hanya tinggal copy-paste dari CV sebelumnya ke template yang sesuai.

Saat sedang asyik mendiskusikan CV, kami baru dapat info dari sesama peserta bahwa transkrip nilai sebenarnya tidak memerlukan tanda tangan otoritas kampus. Cukup dalam bentuk file PDF yang bisa didownload di sistem informasi kampus masing-masing. Saya dan Yodha saling menatap dengan perasaan yang campur aduk antara lega dan gregetan. Semua usaha, waktu, dan energi yang telah kami keluarkan nyaris seminggu ini serasa terbuang sia-sia.

IMG_20240610_192808.jpg
Pelajaran hari ini adalah tidak semua prosedur birokrasi itu jelas, bahwa persiapan dan kesabaran adalah kunci, dan bahwa kami harus lebih adaptif lagi terharap perubahan teknologi yang kecepatannya sudah menyaingi kedipan mata

Have a great day, y’all!


haram untuk dicuri.png

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

STEEM DREAM TEAM

Your post has been successfully curated by our team via @kouba01 at 35%.

Thank you for your committed efforts, we urge you to do more and keep posting high-quality content for a chance to earn valuable upvotes from our team of curators and why not be selected for an additional upvote later this week in our top selection.



 last month 

TYSM!

 last month 

Kalau joging pagi jangan sendirian, ajak lah kawan nya ..

 last month 

Hehehe dia sibuk nugas pak, jadi saya tinggal saja LOL

 last month 

Besok2 saya kawanin ya... Tapi joging nya didepan kantor saya. Didepan lapangan iraq, jangan di Banda Aceh

 last month 

Boleh tu dibikin fun run buat steemian yang ada di Lhokseumawe😀

Loading...

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58679.35
ETH 3155.04
USDT 1.00
SBD 2.44