CONTEST MARKDOWN STYLE 6th : REVIEW YOUR JOB - Guru CLC Harus Bisa Semua

in STEEM FOR BETTERLIFE3 years ago

Pastikan Mereka Tidak Berakhir Di Blok-Blok Sawit


Sebaris kalimat yang saya petik dari sambutan Bapak Dadang Hermawan 3 tahun lalu saat saya datang di Sabah selalu menjadi sumber semangat saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Guru Indonesia di Sabah, Malaysia saat ini. Sudah hampir 3 tahun saya melakoni tugas ini, terhitung 1 November 2018 lalu saya mulai aktif mengajar diwilayah Nabawan pada tiga sekolah Indonesia yang disebut dengan CLC (Community Learning Center). Program pengiriman guru ke Malaysia yang diadakan oleh Kemendikbud yang berhasil saya taklukan dalam rangkaian seleksinya memberikan saya petualangan sendiri hingga hari ini.



Saat Pengukuhan Sebelum Berangkat

pembatas.png

CLC Ilham Inasa Dan CLC St. Fransisko Yasinta - CLC Nabawan


Bersama Rekan Guru CLC St. Fransisko Yasinta - CLC Nabawan

Kekurangan guru yang benar-benar memiliki kualifikasi guru adalah salah satu problem, sehingga dimanapun bertugas maka harus siap untuk mengcover segala matapelajaran dan bahkan beberapa sekolah. Hal itu saya alami sendiri hingga kini. Diwilayah Nabawan ada 3 CLC, satu CLC di daerah Sook bernama CLC Ilham Inasa (Setingkat SD) dan CLC St. Fransisko Yasinta (SD) - CLC Nabawan (SMP) yang berada disatu atap. Saya mengajar beberapa matapelajaran untuk tingkat SD - SMP plus tugas tambahan sebagai Pemegang Kas CLC yang bertanggungjawab atas Dana Bantuan Operasional Sekolah dari Kemendikbud. Semua itu adalah tugas-tugas besar disamping tugas-tugas yang tiba-tiba datang. Bisa saja membantu perpanjangan tangan untuk pengurusan dokumen-dokumen seperti Paspor, Surat Lahir, dll. Sudah mirip petugas disdukcapil, hehehe


Bersama Rekan Guru CLC Ilham Inasa

Sebelum Pandemi Covid-19 saya mengajar di CLC Ilham Inasa dari hari Senin, Rabu - Jumat dan di CLC St. Fransisko Yasinta - CLC Nabawan setiap hari Selasa. Saya mengajar di SD dan juga SMP. Berbagai mapel saya ajar selain Bahasa Inggris yang memang disiplin ilmu saya saat kuliah. Capek, lelah dan ingin pulang itu sempat hadir dalam benak saya dalam setahun pertama. Namun ketika melihat kembali kebelakang, mulai dari perjalanan dan perjuangan seleksi yang bisa saya lewati secara nasional akhirnya saya berusaha melawan rasa negatif itu. Anak-anak dan WNI disini yang begitu hangat menyambut kehadiran saya membuat saya akhirnya menikmati waktu hingga memasuki tahun ke-3 ini.


Mereka adalah mutiara-mutiara bangsa yang ada di ladang-ladang sawit Sabah-Sarawak. Hadirlah dan bawakan harapan baru ditengah mereka. Pastikan setiap tahun mereka pulang kembali ke Indonesia (melanjutkan pendidikan-red). Jauhkan mereka dari godaan-godaan masuk blok-blok sawit itu.- Dadang Hermawan (Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

pembatas.png

Sepotong kata sambutan yang disampaikan Bapak Dadang Hermawan 3 tahun lalu saat pertama kali saya sampai di Sabah sebelum saya dan puluhan teman lainnya disebar kepelosok Sabah dimana ada anak-anak Indonesia, disitu kami ada. Sebuah perintah yang jelas dan tegas, ibarat instruksi dari seorang komandan kepada prajuritnya.

pembatas.png

Tugas Utama Dan Tugas Tambahan


Memberikan layanan pendidikan di sekolah baik pada waktu PBM maupun diluar waktu PBM adalah tugas utama yang saya jalani. Termasuk juga kegiatan-kegiatan non akademik. Berangkat pagi dan pulang sore saya jalani (sebelum Pandemi). Mungkin tidak jauh berbeda dengan guru-guru kebanyakan ditempat-tempat lain. Nikmatnya mungkin terletak ketika dalam satu waktu kita melakoni peran sebagai guru dari dua mapel berbeda dan tingkat kelas berbeda. Saya adalah guru Bahasa Inggris yang dituntut mampu mengajarkan Matematika, IPA, Kesenian, Olahraga dan Agama. Tidak ada guru lain? Ada, namun tidak merubah kekurangan itu.



Selain tugas mengajar, tugas tambahan juga saya lakoni. Menjadi pemegang kas adalah tugas tambahan terberat tanggungjawabnya. Bayangkan, ketika dana turun puluhan ribu ringgit / ratusan juta rupiah dan itu saya sendiri yang pegang, kelola, membelanjakan, melaporkan dan jika ada apa-apa (Alhamdulillah hingga kini aman dan semoga selalu aman) maka saya adalah satu-satunya orang yang akan menjalani segala konsekuensinya. Takut, pasti. Ingin menolak, apa lagi. Namun, sebagai satu-satunya guru dari Kemendikbud maka uang dari Pemerintah mutlak menjadi tanggungjawab saya dalam pengelolaannya. Jika ada kesempatan digantikan yang lain, pasti akan saya berikan dengan senang hati. Apa daya, 3 tahun hanya saya guru dari Kemendikbud dan otomatis saya yang harus menjalani.


Apa lagi istimewanya pekerjaan saya ini? Saya bisa menjadi petugas "Disdukcapil" ketika tahun ajaran aru dan saat anak-anak mau mengurus beasiswa pulang ke Indonesia. Bergelut dengan dokumen, bolak-balik ke KJRI dikota, kena marah oleh petugas KJRI karena dokumen yang memang dari keluarga WNI sendiri amburadul, memarahi orangtua siswa yang sepele soal dokumen menjadi santapan saya. Ketika bertugas sebagai "tangan KJRI" maka status guru yang lemah lembut sejenak saya tinggalkan menjadi sosok petugas KJRI yang tegas dan benar-benar kekeh soal dokumen. Jika harus memarahi orangtua siswapun mau tidak mau terpaksa dilakoni walau awalnya canggung. Apa harus begitu? Ya, kalau tidak dokumen ini akan bertele-tele karena dari dasar keluarga WNI ini kebanyakan tidak lengkap.


Bapak dan Ibuk Guru harus sangar dan jika harus membentak apa boleh buat, kalau soal dokumen. Ini yang akan membuat kita khususnya anak-anak kita aman dan nyaman di Negara orang. Hentikan prilaku orangtua yang abai soal dokumen anaknya terutama, karena masa depan anaknya masih panjang. - Khrisna Djaelani (Konsul Jenderal KJRI Kota Kinabalu).


Pengalaman yang mungkin hanya sekali seumur hidup saya jalani adalah ketika momen Pemilu 2019 dimana semua guru terlibat sebagai panitia. Saya bersama beberapa WNI yang saya pilih dan nilai mampu dan berkompeten membantu saya menjadi petugas Pemilu di Sabah, Malaysia. Pemilu luar negeri yang pertama dan mungkin satu-satunya saya alami. Banyak sekali kenangan pada momen ini. Mulai dari mencari WNI hingga kepelosok ladang yang paling jauh kami jalani. Menginap 3 malam di KJRI bersama puluhan petugas lainnya adalah hal lain yang luar biasa. Selain itu, status sebagai guru dari Kemendikbud membuat saya juga memiliki pengalaman menghadiri acara-acara Kekonsuleran.


pembatas.png

  • (1) Tulisan Berwarna Merah Diposisi Tengah. Cara membuatnya :

<center><div class ="phishy">Teks</div></center>


  • (2) Paragraf ini menggunakan rata kiri - kanan, cara membuatnya adalah :
    <p><div class="text-justify">
    </div></p>

  • (3) Ini adalah variasi gambar dengan tulisan dimana gambar ada di kanan dan tulisan dibagian kiri. Cara membuatnya:

<p>
<div class="pull-right">link foto<center>caption</center>
</div>
Teks yang mau dibuat
</p>


  • (4) Ini adalah variasi gambar dengan tulisan dimana gambar ada di kiri dan tulisan dibagian kanan. Cara membuatnya:

<p>
<div class="pull-leftt">link foto<center>caption</center>
</div>
Teks yang mau dibuat
</p>


  • (5) Ini adalah membuat kutipan dari pernyataan seseorang . Caranya
    >kata-kata yang dikutip

  • (6) Nah, ini adalah model teks kolom kiri dan kanan yang kemudian saya variasikan dengan mengisinya untuk foto-foto. Cara membuatnya adalah :

<p>
<div class= pull-left>
Masukan link foto-foto 2, 3, 4, ....
</div>
<div class= pull-right>
Masukan link foto-foto 2, 3, 4, ...
</div>
</p>

Sort:  
 3 years ago 

Terima kasih telah berpartisipasi

terimakasih jg bang

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 76383.30
ETH 3039.98
USDT 1.00
SBD 2.62