The Diary Game Minggu 31 Desember: Quality Time dengan Putriku Fatiya

Belajar membaca dengan Fatiya sambil membawanya berimajinasi dengan alat permainan edukasi yang ada di rumah

Meluangkan waktu dengan keluarga adalah sebuah keharusan, dan merupakan kebahagiaan yang sangat bernilai bagi saya. Dikarenaka karena saya lebih sering di luar rumah untuk mencari nafkah, hingga berhari-hari saya harus jauh dengan mereka. Saya merencanakan hari ini bisa puang lebih cepat ke rumah untuk bisa menghabiskan waktu liburan dengan keluarga.

Akhir tahun tetapi kesibukan masih sangat padat dan sebagai freelancer ini juga sebuah kesempatan menambah pendapatan tentunya. Pagi ini langit tampak mendung, hari ini final pemindahan posko dari tempat lama ke tempat baru.

Hal yang paling berat adalah memindahkan dan mengatur meja kayu di posko baru, hari ini semua keperluan posko baru harus sudah selesai dibereskan karena semua staff akan berlibur akhir tahun dan baru akan masuk kantor lagi nanti tanggal 3 Januari.

Staff posko sudah berkumpul untuk membantu menyusun barang yang sudah diantar dan masih tergeletak disembarang tempat.

Hingga jam 12 kami masih disibukkan dengan pengaturan kantor dengan barang yang cukup banyak dan beragam, dari komputer hingga file dokument. Dari panci hingga centong airpun harus di bereskan karena panci dan centong air ini sangat berpengaruh untuk kelangsungan harmonisasi posko kedapan.

Suasana pengaturan posko baru dengan para staff dan relawan yang sedang sibuk membantu membereskan barang, kebetulan ada kawan yang mengabadikan foto ini saat saya sedang sibuk bekerja

Kegiatan terus berlanjut dengan instalasi CCTV yang juga dilakukan hari ini mengingat ada beberapa kabel yang perlu di bereskan. Kekompakan team sangat diperlukan, makan minum juga tidak kalah penting. Saya sendiri membantu sedapat mungkin sambil juga melakukan beberapa aktifitas probadi saya dengan klient.

Jelang jam 3 Sore saya baru bisa mandi dan istirahat sejenak sebelum akhirnya bersiap untuk pulang ke rumah untuk menghabiskan waktu liburan dengan keluarga yang sudah menunggu saya kembali. Sebelum lanjut pulang ke rumah saya sempatkan untuk singgah di warkop Dr. Kupi Simpang Buloh Lhokseumawe untuk ngopi sore, kebetulan disana juga ada @bayuofficial yang sedang asik dengan game online bersama tema-temanya. Sengaja saya tidak memanggil beliau yang sedang sibuk karena banyak cara lain untuk mennggangunya dari konsentrasinya bermain game. Apalagi jika bukan dengan menelponnya langsung yang sedang asik. Telponnya berdering dan saya memperharikan sejenak reaksinya, ternyata hp yang saya tlpon bukanlah hp yang digunakan untuk main game. Andainya iya, pasti bak Bayu akan sangat kesal dengan apa yang saya lakukan.

Akhirnya kami duduk dan ngobrol bersama sambil melihat akun steemitnya, hitung-hitung mentoring achievement selanjutnya dan berdiskusi untuk membangun akun steemitnya.

Saya dan bayuofficial sedang ngobrol ringan seputar steemit dan strategi untuk membuat akun steemit kita dikenal oleh kurator

Kami berbincang hingga hampir jam 5 sebelum saya pamit untuk kembali ke Panton Labu. Jalanan yang mulai padat dengan kendaraan roda 2 dan roda 4 saling berubutan jalanan. Kadang juga membuat saya sedikit kewalahan dalam berkendara.

Dari Lhokseumawe hingga ke Panton akan memakan waktu lebih kurang 1,5 - 2 jam, jika kondisi lalu lintas pada seperti ini akan sedikit lambat. Setibanya di rumah sudah jam 6 sore kebetulan langit masih cerah dan hal pertama yang saya lihat adalah Fatiya yang sedang rebahan dilantai sedang menonton kartun favorit nya Upin dan Ipin. Beberapa kali saya goda tapi Fatiya tetap saja fokus dengan aktifitas menontonya di lantai.

Fatiya yang sedang asik dengan aktifitas menontonnya dan tidak mau diganggu

Sejenak saya membiarkan Fatiya yang sedang asik dengan tontonan, karena memang baru sebentar dia menonton kartun kesukaannya. Saya keluar ke halaman karena tadi sempat melihat anggrek yang seminggu lalu masih kuncup sudah bermekaran dan saya mengabadikan beberapa foto anggrek yang sudah bermekaran. Sang Ibunda sangat menyukai anggrek dan saya juga menyukai tanaman anggrek ini, acapkali ketika saya kembali dari belantara hutan hujan tropis membawanya koleksi anggrek liar dengan aneka ragam bunga, tapi ada hidup dan ada yang tidak bisa bertahan dengan lingkungan yang terlalu panas.

Salah satu koleksi anggrek milik Ibunda saya yang sedang mekar penuh setangkai

Saya asik melihat anggrek hingga azan magrib berkumandang dan saya bersiap untuk menunaikan sholat magrib dan akan bermain dengan Fatiya sejenak. Malam ini rencananya akan mengajaknya keluar untuk menikmati waktu bersama kami yang kadang jarang bisa terpenuhi. Waktu kami melakukan video call sempat dia utarakan bahwa dia ingin naik odong-odong di kota, dan malam ini rencana saya mau penuhi keinginannya naik odong-odong di kota Panton Labu.

Selesai sholat saya masih melihatnya asik dengan totanan, dan ini harus segera dihentikan, karena terlalu banyak tontonan akan mempengaruhi mata dan kecerdasan imajinatifnya kedepan. Ini lah salah satu kekurangan yang sangat kentara dari hobi menonton. Saya memantau perkembangan otak anak-anak sedari dini dengan sebanyak mungkin menghindarkan mereka dari menonton dan menjauhkan mereka dari gudget untuk memacu mereka dalam membaca dan mangasah fikiran dalam memvisualisasi kalimat-kalimat yang mereka baca dalam fikiran mereka. Ini akan menghasilkan ketrampilan memahami kalimat komplek dari bacaan yang pada akhirnya mereka akan terlatih dalam memahami pelajaran di sekolah secara lebih baik, dan ini sudah terbukti pada 3 orang kakaknya yang kami didik dengan cara seperti ini.

Fatiya yang sedang saya ajak untuk menyukai bacaan yang bergambar dan mulai membiasakan dirinya untuk berimajinasi melalui penjelasan singkat dan menarik

Saya menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin hingga dia terlihat mulai bosan, tapi memang bakatnya dalam membaca dan melakukan explorasi dunia baru sangat tinggi sehingga agak mudah untuk mengarahkan perhatian dan fokusnya. Satu buku tentang bakteri hingga 2 kali bolak balik melihat dan melihat lagi dari awal hingga akhir halaman tentang virus dan bakteri.

Terlihat bosan dengan jenis permainan, saya bersiap untuk keluar dan membawanya jalan-jalan sebelum dia mengantuk. Saya ajak dia ke kota untuk naik odong-odong seperti keinginannya, langsung wajahnya terlihat sangat ceria setelah tahu bahwa saya akan mengajaknya naik odong-odong.

Fatiya yang sedang berda di atas odong-odong, ini salah satu permainan yang dia sukai di kota

Setelah satu jam naik odong-odong dengan bayaran 10,000 (2,5 steem) saya hendak mengajaknya pulang tapi dia menolak dengan alasan ingin "Kacang rebus goreng" yang maksudnya adalah kacang rebus yang masih ada kulitnya. Dia sendiri sudah tau dimana kacang tersebut dijual, saya juga penasaran kenapa dia mengarahuinya dan menanyakan langsung. Ternyata dia tau kacang rebus itu di jual di Mesjid Pase karena setiap di beli kacang itu selalu di tempat yang sama.

Kacang rebus goreng yang dimaksud Fatiya adalah seperti ini

Fatiya sebenarnya butuh ruang bermain yang terlihat meriah dengan halaman luas untuk bisa berjalan-jalan kemana yang dia suka. Saya mengikutinya dibelakang karena memang orang yang sedang berada di mesjid ini untuk bersantai menjelang pergantian tahun jauh lebih ramai dari biasanya. Mungkin juga ini adalah bentuk perayaan tahun baru bagi mereka yang sedang besantai.

Fatiya masih melihat sekeliling memperhatikan keramaian di kawasan Mesjid Pase Panton Labu

Setelah kurang lebih 1 jam bermain, saya mangejak pulang dengan alasan kakak-kakaknya juga ingin makan kacang rubus goreng yang dibeli Fatiya. Diapun tidak menolak karena semua keinginannya sudah dipenuhi.

Sekian diary game saya untuk edisi 31 Desember 2024. terimakasih atas dukungan dan komentar positif dari teman-teman semua.

Salam

El-Nailul