The Diary Game Jumat 22 Desember 2023: Kembali ke Lhokseumawe
Suasana pagi Jumat di Banda Aceh yang berawan tidak membatasai aktifitas para warganya. Jalanan sudah padat dari jam 8 pagi, saya berjalan kaki keluar dari rumah kakak dan sekalian pamitan untuk pulang ke Lhokseumawe hari ini. Sudah beberapa hari di Banda Aceh untuk menyelesaikan beberapa hal yang penting dan hari ini saya harus kembali karena malamnya ada janji teman saya di Lhokseumawe.
Tiba dijalan utama, saya mengontak kawan ngajak ngopi, tapi sebenarnya mau minta tolong pesankan tiket pulang, karena teman saya ini salah satu driver travel Banda Aceh-Medan, sudah pasti punya kenalan sesama driver angkutan umum. Ternyata teman saya ini kebetulan berada di dekat lokasi saya, hanya dalam waktu 5 menit tiba dan kami sama-sama menuju warung kopi tempat biasa kami duduk dalam 2 hari ini yaitu AMD Kopi jalan AMD Cot Mesjid.
Ngopi sebelum ke terminal bus antar kota bersama teman, sambil ngobrol ringan
Kami hanya berbincang sambil ngopi dan rencana saya pulang jam 10 tidak terkendala apapun, karena teman saya langsung mengatur tiket dan tempat duduk yang nyaman untuk saya.
Waktu terus berjalan dan tiba saatnya kami bergerak ke terminal bus antar kota karena waktu keberangkatan sudah tiba, bahkan karena keasikan ngobrol kami tidak sadar jika waktu sudah menunjukkan pukul 10:15, setelah membayar kopi dan kue-kue, saya diantar teman langsung ke terminal. Terlihat suasana terminal yang tidak ramai dengan calon penumpang yang akan berangkat ke berbagai tujuan, mungkin karena hari ini Jumat penumpang yang akan berangkat tidak terlalu ramai, ada juga yang lebih memilih di jemput ke tempat tinggal mereka, karena layanan minibus antar kota ini termasuk antar jemput penumpang sampai ke rumah masing-masing. Ada juga pengantar dan pengirim barang datang dan pergi. Saya duduk di dalam loket bus Bintang Lestari sambil menunggu bus yang akan saya tumpangi datang menjemput. Jadwal keberangkatan sebenarnya adalah jam 10.30, karena busnya juga sedang menjemput penumpang lain yang menunggu ditempat mereka masing-masing.
Suasana terminal bus antar kota sesaat sebelum bus yang saya tumpangi datang ke loket untuk keberangkatan
Jam 10.45, bus yang saya tumpangi berangkat meninggalkan kota Banda Aceh, karena penumpangnya sudah penuh jadinya tidak banyak berhenti dan saya bisa langsung istirahat karena tempat duduk saya di posisi co-pilot (di depan) jadi tidak akan ada penumpang lain yang akan menggangu istirahat saya. Tanpa sadar saya sudah tertidur lelap di perjalanan ini.
Saya terbangun saat bus berhenti, saya kehilangan orientasi kerena baru terbangun, perlahan saya turun dari bus dan saya lihat bus sudah kosong, rupanya penumpangnya sudah pada turun untuk sholat Jumat, dan yang perempuan sholat Zuhur sebuah mesjid kecil dipinggir jalan, saya langsung menuju mesjid dan masuk kedalam mendengarkan khutbah Jumat.
Jam 13.30, setelah selesai sholat sopir bus mempersilahkan kami untuk makan di warung dekat mesjid dimana bus yang saya timpangi di parkir sebelum kami melanjutkan perjalanan menuju Lhokseumawe. Sopir yang berhenti saat sholat Jumat untuk jaman sekarang sudah langka, karena mereka rerata memilih timpat singgah di warung makan atau ngopi saja, tapi sopir ini sengaja memilih tempat makan yang dekat dengan mesjid supaya penumpangnya bisa menunaikan sholat Jumat di mesjid.
Tempat makan di kawasan Grong-grong kabupaten Pidie, kira-kira 10 menit sebelum memasuki kota Sigli
Bus kembali berangkat setelah semua penumpang naik kembali, saya kembali beristirahat karena perjalanan saya masih jauh, saya perkirakan jika tidak ada halangan sekitar jam 4 sore akan tiba di Lhokseumawe. Dari beberapa SPBU yang saya perhatikan terlihat antrian truck dan bus yang berbahan bakar Biosolar antri sampai puluhan meter jauhnya. Ini sudah terjadi sekitar 2 bulan terakhir ini. Tidak jelas apa penyebab terjadinya kelangkaan BBM jenis Biosolar, tapi setiap tahun ini terjadi terutama menjelang akhir tahun seperti saat ini. Apakah ini terkait dengan permainan atau bukan, sengaja atau tidak, kelalaian pemerintah atau juga kebutuhan yang memang meningkat sedangkan produski menurun sangat tidak jelas, yang sangat jelas adalah ketidak jelasan itulah intinya.
Sekilas saya mendengar percakapan driver melalui telpon yang terus menanyakan ke sesama drivernya terkait SPBU mana yang tidak terlalu panjang antrian karena kami juga perlu untuk menambah BBM. Perjelanan sudah melewati Bireuen, nama tidak ada SPBU yang bisa untuk mengisi BBM Biosolar ini. Sampai akhirnya kami tiba di kawasan Gurugok (sebelum masuk kota Gurugok dari arah Banda Aceh), disini nampaknya antrian tidak terlalu panjang, driver memutuskan untuk mengisi BBM disini dan kami ada waktu untuk berhenti sejenak, antriannya tidak akan lebih dari 30 menit, karena hanya ada 6 kendaraan didepan kendaraan kami, begitu kami berhenti hanya sekitar 5 menit, antrian dibelakang kami bertambah menjadi 15 mobil. Ternyata SPBU ini baru mensuplai solar dan berkat jaringan komunikasi komunitas driver mereka yang mendapat kabar langsung menyerbu untuk bisa mengisi BBM.
Deret ke-3 dengan tanda panah adalah kendaraan yang saya tumpangi, sedang mengantri untuk pengisian BBM
Kelangkaan BBM ini sangat mempengaruhi moda transportasi dan pengangkutan, imbasnya adalah harga barang naik dan pendapatan masyarakat terutama pengusaha angkutan menurun karena kadang kala mereka harus mengisi BBM non subsidi untuk dapat bekerja, harga BBM non subsidi ini seperti diketahui jauh lebih mahal dengan BBM Subsidi, terutama untuk Biosolar harganya bisa melonjak sampai 2x harga BBM Subsidi.
Tidak jelas kenapa hal ini terus berlanjut di Negaraku, tapi apakah ada pihak yang mencoba mengatasi masalah ini tanpa mempolitisir atau mengkambing hitamkan pihak tertentu. Apakah mereka yang memiliki kekuasaan untuk mengatasi masalah ini selalu tutup mata atau apakah????. Andai BBM bisa ngomong, saya akan melakukan wawancara khusus dengan BBM ini untuk tau kawan-kawan mereka pada dibawa kemana sehingga jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan normal operational di tempat kami. Hal ini tidak hanya terjadi di Aceh, di daerah lain di Indonesia pun terjadi, sapertinya hal ini adalah masalah nasional setiap tahun. Sepanjang pengamatan saya pribadi, ini sudah terjadi dari tahun 2013 lalu, dan makin lama makin parah.
Setelah mengisi BBM sekitar jam 16:45 kami melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe, sopirnya sudah berupaya secepat mungkin dengan kecepatan yang memungkinkan untuk bisa tiba di Lhokseumawe secepatnya. Saya tidak ingat persis jam berapa tepatnya saya tiba di posko LSM teman saya, tapi posko sudah sepi karena semua anggotanya sudah pulang ke rumah masing-masing. Bagitu saya masuk kedalam saya mendengar suara gaduh di belakang posko, karena penasaran saya melihat ke halamana belakang ternyata 2 ekor biawak besar sedang lewat untuk mencari makanan di selokan. Ukurannya ini lumayan besar karena sudah hidup begitu lama.
Dua ekor biawak yang cukup besar ternyata sedang mencari sesuap nasi di selokan tempat saya membakar ikan bebarapa hari lalu, terlihat ada noda darah di mulut biawak jantan yang ukurannya lebih besar |
---|
Kehebohan biawak hanya berlangsung sejenak, tapi kehebohan pemilu dan krisis BBM berlangsung terus menerus dan dalam waktu yang lama. Apakah itu menandakan manusia sudah lebih serakah dari pada biawak?, Wallaahuuuu...
Setelah mandi saya di hubungi kawan untuk ngopi bareng karena dia tau saya baru saja tiba di Lhokseumawe, ada beberapa hal yang ingin dia bahas. Ini terkait kegiatan CSR yang akan dilaksanakan awal tahun 2024 ini.
Setelah selesai beres-beres barang saya mengirim pesan singkat ke teman saya ini untuk bertemu sebelum magrib, karena saya juga harus menyiapkan lamaran kurator komunitas setelah magrib dan tidak ingin di ganggu dengan hal lain yang tidak jelas. Kerja banyak bayaran juga tidak jelas, walau saya sempatkan juga bantu mereka tapi jangan sampai menggangu jadwal pribadi saya dalam mencari penghasilan tambahan. wlwkwk
Demikian diary game saya untuk hari ini, semoga tidak bosan membaca dan sampai jumpa di edisi selanjutnya
Salam
El-Nailul
Click Here
Click Here
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
I can see from your post that you are busy all day. And I also love tea in winter. Best wishes to @el-nailul
Thank you very much @afrinn, sometimes I drink tea as well, but mostly coffee in any free time here
Mantap bang, kopi plus apam lebih jell 😁
Asai bek lagee apam sagai bang @fadthalib, cukop hek teuh jaman now, makin hari makin sulit memenuhi kebutuhan ditambah lagi urusan banjir yang saban tahun menjadi perayaan. KIban bak droe neuh na banjir inan bang?
Rata sagoe bang, tingkat kanto polres keunong banjer syit. Nyan ka lewat tutu, pu lom kamoe yang di dalam, ka jet keu cangguk pop 😁
Kiranya sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan, mengapa anda tidak menggunakan sepeda motor untuk menjelajahi lintas jalan nasional dengan panorama yang sangat indah, terutama ketika hujan turun. Sangat disesalkan anda tidak singgah disini, untuk menikmati americano yang sedang menanti kedatangan anda....
Han sanggup saya singgah disitu pak Bos @muzack1, americano nya silahkan di konversikan ke steem saja dan langsung ke transfer ke akun saya ya supaya tambah semangat saya mengunjungi pak bos
XIxixixixi
Pasti perjalan yang sangat melelahkan,
Berhati hatilah di jalan karena sekarang sudah banyak sekali jambret, kususnya aceh utara.
Untungnya bisa tidur di mobil yang memang tidak melaju terlalu kencang, agaknya kasus jambret di Aceh mulai meningkat akhir-akhir ini. Bisa jadi karena faktor ekonomi yang memang semakin sulit juga menurutnya tingkat pengamanan dan sosial masyarakat bang @safrijals
Nyo beutoi bg, nyan perjalanan dari ho keu ho nyan bg,
Hana aebh lon baca satnyo, 😂😂