Mempersiapkan Kegiatan Sosialisasi Drilling Campaign di Bireuen [Selasa 20 February]

Rumah mewah yang belum siap dibangun yang saban hari saya lihat saat hendak ke warung kopi

---

Menikmati segela kopi saat pagi hari adalah kebiasaan saya meski tidak setiap hari saya lakukan, tergantung mood dan kondisi kantong, tidak ada rencana kegiatan khusus untuk hari ini. Saya beranjak untuk membersihkan sepeda motor pinjaman posko yang sehari-hari saya gunakan untuk transportasi saya. Selagi asik membersihkan sepeda motor, handphone berdering. Dering ke-3 baru saya angkat karena tangan juga masih basah saat mencuci sepeda motor.

Sepeda motor yang sudah bersih dan mengkilap

Sedikit terkejut karena tanpa persiapan apapun tetiba teman saya meminta saya menyiapkan acara sosialisasi untuk drilling campaign salah satu KKS yang akan melakukan explorasi MIGAS di Aceh. Secara singkat saya menanyakan rencana teknis yang akan meraka lakukan dan tanggal specifik.

Teman saya hanya memberitahukan jika saya perlu memastikan persiapan teknis pelaksanaan acara, sementara undangan dan sudah lebih dahulu mereka lakukan sendiri. Acara yang direncanakan di Bireuen ini akan dilaksanakan 2 hari mendatang dan saya menyanggupi untuk membantu persiapan teknis pelaksanaannya dari ruangan, alat presentasi dan juga makanan yang diperlukan di hari H. Saya langsung meyatakan jika saya bisa berangkat ke Bireuen setelah makan siang karena hari ini saya ada rencana bertamu dengan teman lama yang sudah berulang kali ngajak ngopi dan diskusi ringan terkait program kelautan di salah satu warung kopi kawasan kota Lhokseumawe.

Saya saat berjumpa teman lama, membahas persoalan orang-orang tua

Usia kami memang terpaut sekitar 25 tahun, tapi kami lebih sering berdiskusi tentang kegiatan sehari-hari terutama terkait masalah pribadi dan kelembagaan. Tapi obrolan kali ini kami lebih banyak berbicara tentang hasil pemilu yang telah dilaksanakan beberapa hari lalu. Kami sudah berteman sejak 2018 lalu, kedekatan kami pada awalnya secara kebetulan berada dalam satu kejadian yang tidak pernah kami prediksi sebelumnya. Tahun 2018 lalu secara kebetulan saya melewati jalanan yang diapit tambak ikan di kawasan kecamatan Samudra, Geudong. Tidak sengaja saya berpapasan dengan Pawang Lah (sapaan akrab pak Abdullah) yang terpeleset kedalam parit saat sepeda motornya melintasi kubangan air yang ternyata cukup dalam. Mulai saat itulah kami sering bertemu dan saling traktir kopi hingga saat ini. Saat ini beliau sakit dan kami bercerita banyak hal sambil bercanda bersama teman saya yang lain yaitu Abu Hamit yang memiliki profesi yang sama dengan pawang Lah dan juga mereka saling kenal akrab. Begitulah jika 2 orang tua yang sama-sama berpengalaman saling bercerita masa muda mereka yang lucu dan kadang konyol dengan segela keterbatasan saat itu.

Pertemuan kamipun berakhir jam 12.30 siang karena saya harus bersiap untuk berangkat ke Bireuen mempersiapkan kegiatan yang diberitahukan oleh kawan saya tadi. Sebelumnya saya singgah untuk makan siang sejenak karena saya rencananya akan membawa team berangkat ke Bireuen nanti jam 2 setelah sholat Zhuhur. Kebetulah di tempat makan saya bertemu dengan kawan steemian yang kebetulan tempat kerjanya juga berdekatang dengan warung tempat saya menikmati makan siang. Saya dan @fadthalib berbincang sejenak sambil saya menikmati makan siang, namun karena jadwal saya yang lumayan padat, saya lebih dulu pamit untuk kembali ke posko dan bersiap untuk berangkat ke Bireuen.

---

Team yang hendak berangkat ke Bireuen sudah bersiap dan saya sedikit membersihkan diri sebelum berganti baju dan berangkat ke tempat tujuan, sebelum berangkat saya mengontak salah satu pejabat penting pemerintah kabupaten Bireuen yang memang saya kenal serta penyedia catering untuk diskusi pemesanan makanan dan kue (snack) saat acara nanti.

Jam 15.15 kami tiba di Bireuen dengan kendaraan roda 4 yang disediakan di posko teman saya. Saya langsung mendiskusikan bentuk acara dan ruangan yang cocok untuk kegiatan nanti di kantor Bupati Bireuen. Assisten II pemkab Bireuen menyarankan untuk memakai aula Bappeda karena memang sudah lengkap dengan semua fsilitas yang dibutuhkan untuk acara nantinya berhubung jumlah undangan yang akan hadir juga akan cukup tertampung di ruangan tersebut.

Diskusi teknis ini tidak memakan waktu lama karena saya hanya mendiskusikan hal teknis yang mesti saya siapkan nantinya. Tanggung jawab saya hanya memastikan bahwa semua yang dibutuhkan di acara nantinya tersedia. Sound System, Infocus, Mic dan kursi meja sudah tersedia dan cukup untuk menampung undangan. Selanjutnya saya hanya perlu memesan makan siang dan kue serta minuman saat acara nanti berlangsung.

Pertemuan berlangsung di Oziel Cafe pusat kota Bireuen, karena pemilik cafe ini juga pemilik catering tempat saya akan memesan kue dan makan siangnya. Secara singkat padat dan jelas diskusi terkait makan siang dan kue-kue yang akan kami pesan nantinya. Setelah harga deal, waktu cocok dan pembayaran uang mukapun kami lakukan secara cepat dan tepat kami bersantai sejenak menikmati kopi dan swasana cafe yang bernuansa alami ini. Saya suka dengan desain cafe yang sederhana dan elegan serta makanannya juga enak.

Suasana santai setelah menyiapkan segala keperluan kegiatan sosialisasi di Bireuen

Semua kegiatan untuk hari ini telah selesai, dan saya kambali ke Lhokseumawe sekitar jam 5 sore bersama rombongan. Sepanjang perjalanan kami masih memndiskusikan persiapan kegiatan supaya jangan ada yang tertinggal atau terlewatkan dari perhatian kami hingga tiba kembali di Lhokseumawe jam 6 lewat.

Demikian rangkaian kegiatan saya hari ini. Terimakasih telah singgah dan membaca blog saya

Salam

El-Nailul