The Diarygame Sabtu 07 Mei 2022: Waterboom Mangat Ceria diserbu Massa

Rata-rata, yang berhasil yang berani. Tidak neko-neko dengan usaha.

Enam hari pasca kecelakaan emak, saat pulang dari mengunjungi mami pada lebaran pertama yang membuat panik seluruh keluarga. Tiga hari menginap di RS. 3 hari sudah dirumah yang menjadikan saya dan kakak beradik pembuat teh dan sirup untuk pengunjung. Ramai. Emak disayang. Bahkan yang sudah datang dipagi lebaran kembali.

Kejadian ini membuat saya tidak menulis, pikiran kacau dengan kondisi emak. Ditambah ayah yang panik membuat suasana tegang. Tulisan yang ingin saya jadikan kontes dari saudara @sofian88 saja tidak terpos setelah saya membuatnya. Lupa. Itulah saya. Masih untung diberi Tuhan suami yang luar biasa santai. Mengurangi panik yang melanda.

Hari ini kunjungan dari mertua saya dan adik ipar @liasteem dan keluarga membawa saya ke Waterboom Mangat Ceria. Meninggalkan kakak beradik saja dirumah untuk teman ayah dan emak yang masih terkadang berbaring. Benturan dikepala masih menyisakan memar dan sesekali pening katanya.

Sepulangnya mertua dan adik ipar, saya langsung bersiap. Tanpa menunggu yang mengajak kami duluan berangkat. Jalan pun sudah biasa dilalui. Sudah pasti tidak akan tersesat.

Rupanya, satu jam setelah kami tiba. Dua setengah keluarga lainnya baru tiba, saat kami menyantap mie instan yang harus mengantri antara pesanan lautan manusia dia kolam renang. Rata-rata mencari yang panas setelah lelah bermain air.

Setelahnya menyusul adik yang sudah dipondok. Mereka membawa nasi dari rumah serta lauk yang memang disengaja untuk piknik. Apakah saya ikut makan? Jawabannya tentu. Sehabis makan sebungkus mie instan ditambah sisa dua anak yang tak habis dimakan? Iya. Saya susah kenyang. 🤗. Lagian mereka biasa saja. Malah ditawarkan.

Disaat saya sibuk menambah nasi, sang suami mengambil tas yang saya titip dengan kakak pengunjung, 1 dari Takengon, 4 lainnya dari Panton Labu dan Alue Ie Puteh. Semua menunggu anak mandi dibawah pohon kelapa.

Saya bak wartawan dadakan bertanya dan bercengkerama. Awalnya mereka hanya masing-masing, sibuk dengan ponsel. Benda petak sejuta umat. Akhirnya seperti teman yang lama tak jumpa. Saling bercerita. Dan saya, punya teman untuk saya titipkan tas selagi bermain air kolam bersama buah hati. Teman jangan sembarang teman.

Setelahnya, lanjut bermain air. Teman bertambah. 5 kepokanakan dan adik-adik. Yang tentunya bertambah seru. Menikmati beberapa wahana yang ada sambil mengawasi bocah yang kegirangan. Momen palung lucu saat menunggu air dari ember yang tumpah. Dan saya tidak lagi memegang ponsel untuk saya abadikan.

Lelah bermain. Lebih tepatnya, malam hampir tiba. Waterboom mau tutup. Suasana mulai sepi. Kami beranjak, lalu saya mengantri dikamar bilas sambil mengobrol dengan pengunjung lain yang juga mengantri. Rupanya, Waterboom Mangat Ceria memang jadi serbuan massa selama lebaran.

suasana parkir saat hendak pulang. Sudah lengang.

Magrib dipenghujung saya baru tiba dirumah emak, lalu makan malam dan tidur. Benar-benar lelah bermain. Apalagi hujan mengguyur bumi wilayah kami dengan luar biasa.

Salam @dhafwa