Ulasan Musik Legendaris Populer Tahun Ini: Hanya Satu Persinggahan yang dirilis pada tahun 1997

Sebenarnya saya bukan pecinta musik. Namun musik menjadi bagian dari diri saya. Slow rock yang menjadi idola mampu mengalirkan kesan santai saat saya melakukan kegiatan sehari-hari. Bahkan keseringan saya nyanyikan sendiri sekedar menghibur diri dari rasa lelah.

Sumber

Akhir-akhir ini, tembang Hanya Satu Persinggahan yang rilis pada tahun 1997 milik Iklim, salah satu band legendaris ternama yang berasal dari Negeri Jiran-Malaysia kembali dipopulerkan oleh beberapa penyanyi muda dan bahkan firal dimedia sosial mampu menghipnotis pendengaran saya.

Sekilas lalu, tembang ini menggambarkan kegalauan sepasang kekasih.

Namun dalam penghayatan saya, tembang ini menggambarkan keegoisan sang kekasih pujaan hati yang merasa dirinya sempurna. Karena menganggap perpisahan akan mengajarkan arti kebersamaan, pasangannya memilih pergi demi melerai perselisihan yang tak berujung.

Amin Shahab, pengarang tembang Hanya Satu Persinggahan menyampaikan arti tersirat didalamnya. "Selain ketulusan, cinta, dan kasih sayang, menjalin hubungan harus dilandaskan pada dua kata saling menghargai."
Lirik

Mengingat grup band iklim yang dibentuk AM Salim Abdul Majeed juga disebut Salim-Iklim pada tahun 1980-an, artinya tembang ini bukanlah yang perdana. Sudah banyak tembang lainnya yang begitu menggoda pendengaran para pecinta musik slow rock milik mereka seperti mimpi yang hilang, Aduhai! Seribu Kali Sayang, dipintu mahligai dan banyak lainnya. Dan tembang mereka yang rilis perdana adalah Suci Dalam Debu.

Sumber

Suci Dalam Debu Tembang ciptaan Abangku rilis pada tahun 1990, yang mendekripsikan cinta sejati, yaitu ketulusan cinta hamba kepada Tuhannya. bermacam cobaan dunia dilalui untuk melupakan cinta sejati, salah satunya harta.

Kecintaan Hamba kepada Tuhan tak sebatas ibadah saja. Cinta muncul dari hati dengan kesabaran dan pengorbanan. Tetap berbuat kebaikan walau dipandang rendah oleh sesama. Karena semua akan mendapat balasan. Yang baik dibalas dengan surga, yang buruk dibalas dengan neraka.

Lirik yang terlalu klise dari tembang Suci Dalam Debu mampu mengecoh pendengar tentang kandungan tersiratnya. Luar biasa.
Lirik

Band yang berasal dari Negeri Jiran ini mampu menembus pasar musik tanah air (Indonesia) dari awal kemunculannya. Hingga sekarang pun masih diminati.