Strengthening Social and Economic Values ​​in the Meu-rup Tradition: Dance |

in STEEM FOR BETTERLIFE2 months ago



Meu-urup is an Acehnese tradition in the agricultural sector that promotes the spirit of mutual cooperation. In the meu urup tradition, residents work together when working on rice fields and fields. In several areas in Aceh, this tradition is carried out at all stages of planting rice in the fields, from sowing the seeds until the harvest season arrives.

The meu-urup tradition is carried out by helping other families in processing rice fields, for example planting rice which requires more human labor. For example, one family sends two family members to help someone else's family plant rice. When the time comes for the family helping to plant rice, the other family they have helped must send two people to help. If there is no one to send, then they have to hire someone else. Energy services are rewarded with energy.

In the meu-urup tradition, not only is there a value of mutual cooperation and togetherness, there is also an economic value in which one family reduces the production burden of another family. With a culture of helping each other, they can reduce costs. The existing money can be used for other needs that cannot be replaced with energy, for example buying fertilizer.

Unfortunately, this tradition has long been lost along with the development of time and technology. Human power is decreasing in working on rice fields, replaced by more effective and efficient machines. On the one hand, this change provides added value from an economic aspect but erodes the sense of brotherhood among farming communities.

The meu-urup dance promotes the togetherness of farmers in working on the rice fields. The dancers' movements, which originate from the energetic basic movements of Acehnese dance, convey a message of mutual cooperation. The dancers' hands are inviting each other to come closer and then unite, implying brotherhood and solidarity between fellow farmers. They do it happily and the happy smiles on the dancers' lips contain a message of sincerity when helping each other which strengthens social and economic capital in society.

The message of togetherness and sincerity can be seen starting from the movements of spreading seeds carried out by female dancers. In real life, women also sow seeds in the fields. From sowing the seeds, the movement then moves to the process of pulling out the seeds when they are long, planting, and cleaning the grass when the rice leaves start to turn green. In the end, the dancers performed traditional rice cutting movements.

At its peak, the dancers celebrate togetherness and the success of the harvest with shouts and special formations that symbolize happiness as well as expressions of gratitude.

For props, the dancers wear typical farmers' hats, there are scarecrows behind or beside the dancers, rice that is about to be sown, planted and harvested. Apart from that, there are also several other properties that are often seen in traditional rice cultivation.[]


Latihan Rimueng Dance_01.jpg


Latihan Rimueng Dance_03.jpg
Para penari menggelar latihan sebelum tampil di panggung.


Penguatan Modal Sosial dan Ekonomi Dalam Tradisi Meu-Urup

Meu-urup adalah sebuah tradisi masyarakat Aceh dalam sektor pertanian yang mengangkat semangat kegotongroyongan. Dalam tradisi meu-urup, warga saling bahu-membahu ketika menggarap sawah dan ladang. Di beberapa daerah di Aceh, tradisi ini dilakukan dalam semua tahapan penanaman padi di sawah, mulai dari menyemai benih sampai tiba musim panen.

Tradiisi meu-urup dilakukan dengan membantu keluarga lain dalam pengolahan sawah, misalnya menanam padi yang membutuhkan tenaga manusia lebih banyak. Misalnya satu keluarga mengirim dua anggota keluarganya untuk membantu keluarga orang lain menanam padi. Ketika tiba saatnya keluarga yang membantu tersebut menanam padi, maka keluar lain yang pernah dibantunya wajib mengirim dua orang gentian membantu. Kalau tidak ada orang yang bisa dikirim, maka mereka harus mengupah orang lain. Jasa tenaga dibalas dengan tenaga.

Dalam tradisi meu urup bukan hanya ada nilai kegotongroyongan dan kebersamaan, juga ada nilai ekonomis di mana satu keluarga mengurangi beban produksi keluarga yang lain. Dengan budaya saling membantu, mereka bisa menekan biaya pengeluaran. Uang yang ada bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang tidak bisa diganti dengan tenaga, misalnya membeli pupuk.

Sayangnya, tradisi ini sudah lama hilang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Tenaga manusia semakin berkurang dalam pengerjaan sawah, diganti dengan mesin yang lebih efektif dan efisien. Di satu sisi, perubahan ini memberikan nilai tambah dari aspek ekonomi tetapi mengikis rasa persaudaraan di antara warga tani.

Tarian meu-urup mengangkat kebersamaan para petani dalam menggarap sawah. Gerakan-gerakan para penari yang bersumber dari gerakan dasar tarian Aceh yang energik, menyampaikan pesan kegotongroyongan. Tangan penari yang saling mengajak merapat dan kemudian bersatu menyiratkan persaudaraan dan kekompakan di antara sesama petani. Mereka melakukannya dengan gembira dan senyum sumringah di bibir penari mengandung pesan keikhklasan ketika saling membantu yang memperkuat modal sosial dan ekonomi dalam masyarakat.

Pesan kebersamaan dan ketulusan terlihat mulai dari gerakan menyebar benih yang dilakukan penari perempuan. Dalam kehidupan nyata, menabur benih di sawah juga dilakukan kaum perempuan. Dari menyemai benih, gerakan kemudian beralih ke proses mencabut benih ketika sudah panjang, menanam, serta membersihkan rumput ketika daun-daun padi mulai menghijau. Pada akhirnya, para penari menampilkan gerakan memotong padi secara tradisional.
Puncaknya, para penari merayakan kebersamaan dan keberhasilan hasil panen dengan teriakan dan formasi khusus yang melambangkan kebahagiaan sekaligus ungkapan syukur.

Untuk properti, para penari memakai caping khas petani, ada orang-orangan sawah di belakang atau samping penari, padi yang hendak disemai, ditanam, dan dipanen. Selain itu juga terdapat beberapa properti lainnya yang kerap terlihat dalam penggarapan sawah secara tradisional.[]



Sort:  


curation-post.webp

We invite you to continue publishing quality content. In this way you could have the option of being selected in the weekly Top of our curation team.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 57684.49
ETH 2343.76
USDT 1.00
SBD 2.36