Steemit Engagement Challenge S9-W1: Dream Couple

Bercerita tentang urusan cinta, maka tidak habisnya dan selalu ada cerita yang bisa dibahas. Terkadang urusan cinta menjadi cerita yang bisa filmkan. Bila seseorang bertanya pada ku, apakah istriku saat ini adalah istri atau pasangan yang sesuai tipe yang saya idamkan sebelumnya. Mungkin jawabannya bisa iya dan bisa tidak ? Saat sudah dicinta dan mencintai, maka tipe tersebut tidak menjadi sebuah tolak ukur. Seperti pepatah lama mengatakan “Saat sudah di cinta, taik kucing rasanya coklat”.

Mungkin bila saya ingin bercerita tentang cinta, ada mantan yang menjadi figur dalam cerita ini. Namun saya akan focus pada cerita dengan mantan yang sudah menjadi istriku saat ini dan dengannya pula kami sudah dikarunai 2 orang jagoan.

---

---

^{Pesta Pernikahan Kami}

---

---

^{Saya dan istri serta mertua}

---

Sebelum menikah dan masih di masa remaja, saya mendambakan dan mempunyai keinginan tipe istri masa depanku, Ku inginkan wanita yang akan mendampingiku adalah seorang wanita dengan kulit lebih terang dariku dan mempunyai bentuk badan yang proporsional dan mempunyai basic pesantren. Biarpun tidak semua tipe yang kudambakan, terdapat pada istriku, tapi saya bersyukur dia adalah yang terbaik untuk ku saat ini dan sudah mendampingiku 4 tahun 8 bulan 18 hari sejak saya mengucapkan ijab Kabul dihadapan penghulu dan orangtuanya.

Untuk perjuangan dalam mengarungi cintanya, butuh beberapa waktu hingga dia mengiyakan saat dia ingin saya lamar. Saya mengenal mantan pacarku ini diperkenalkan oleh saudara. Dimana saat itu saya mengatakan kepada saudara ingin mencari calon istri dan saya tidak ingin berpacaran, namun langsung ke jenjang pernikahan. Saudara memberikan contact Facebooknya saya itu, sehingga awal obrolan kami di Messenger Facebook di mulai pada 26 Februari 2018.

Setelah berkenalan satu sama lain selama beberapa bulan, kami bertunangan atau mengikat ikatan ke jenjang yang lebih serius pada 01 Juli 2018. Sedangkan melepas status lajang pada 30 Agustus 2018. Hanya butuh waktu 6 bulan dari awal perkenalan, sampai kami menjadi suami istri sah menurut Islam dan menurut pemerintah. Namun perlu teman-teman ketahui, tidak mudah bagi saya dalam masa dalam 6 bulan setelah perkenalan langsung berlanjut ikatan perkawinan.

---

---

^{Althaf bersama sepupunya Zahwa}

---

Berbagai lika liku harus saya hadapi, baik disaat orangtuanya tidak merestui dan tidak memperkenankan anaknya menikah di umur 24 tahun dan mengharapkan anak perempuannya lebih mandiri dan tidak memikirkan menikah di umur segitu. Namun saya tidak kehilangan akal pikiran, terus dengan seribu jurus akal ku coba untuk meyakinkan orangtuanya. Setiap ada waktu, saya bertamu ke rumah dan bertemu langsung dengan orangtuanya. Saat bertamu saya mengajak orang yang lebih tua dari saya untuk mendampingi. Karena tidak terbendung lagi, akhirnya orangtua nya merestui ikatan cinta kami.

01 Juli 2018 kami bertunangan, menandakan saya serius dalam ikatan cinta ini. Sedangkan 30 Agustus 2018 kami sah menjadi suami istri. Hanya 2 bulan sejak pertunangan, kami memantapkan diri ke lebih serius. Bagi saya, pasangan ideal yaitu pasangan yang saling mengerti, saling setia, saling percaya, saling membantu serta saling hormat menghormati.

---

---

^{2 Jagoan kami, Althaf dan Alfan}

---

Sebelum kami berumah tangga, kami hanya berkomunikasi melalui Facebook Messenger, Whatsapp dan sekali-kali melakukan video call. Saya ingat betul bahwa, bila sering berkomunikasi pun bisa membuat akhir pembicaraan berujung berantem, dan menyalahkan satu dengan yang lain. Saat berumah tangga komunikasi terjalin dengan baik, baik itu sedang dirumah atau pun sedang diluar rumah. Komunikasi yang baik akan membuat kehidupan dalam rumah tangga bertambah adem.

---

---

^{Bersama anak pertama}

---

Kebahagian ku setelah menikah, saat dikarunia penerusku dan saat ini kami sudah mempunyai 2 orang jagoan. Jagoan pertama bernama “Althaf Alghifary” dan saat ini berumur 3 tahun 8 bulan, sedangkan jagoan kedua “Alfan Alhadhary” baru berumur 9 bulan 8 hari tepat pada hari ini. Kebahagian setelah menikah yang belum terpenuhi sampai hari ini, yaitu bisa memiliki rumah sendiri. Rumah yang saya dambakan pun bukan harus yang mewah, namun kami sudah bisa berteduh dibawah terik matahari dan tidak kebasahan saat hujan.

Bagiku sendiri saya tidak setuju dengan pernikahan dini, karena pernikahan itu bukan untuk main-main. Bila belum siap lahir dan bathin, maka pernikahan dini hanya bertahan dalam hitungan bulan dan itu tidak bisa dipungkiri dan kebanyakan perceraian yang terjadi di waktu di dasari oleh pernikahan dini. Bila mampu, menikah yang ideal antara 25 – 30 tahun, dan di umur segitu secara psikologi kita sudah mampu mengontrol diri sendiri.

Saya pikir cerita cinta @liasteem akan menarik lagi daripada saya dan saya siap membaca story cintanya. Saya juga yakin, bung @zainalbakri mempunyai kisah cinta yang berbeda dengan saya. Ada apa dengan kisah cinta @klen.civil dan @afrizalbinalka, saya menunggu kisahnya…

""

BEST REGARD

@amryksr

Contact	Discord

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high yield developments with the resources available. Click Here}