Seorang pendaki tidak terlalu fokus pada puncaknya, tetap saja mendaki sampai limit yang tidak bisa tolerir lagi. Dan biasanya hanya segelintir orang yang bisa mencapai puncak.

Tetapi bila anda menikmati perjalanan anda, maka anda akan tiba di "tujuan" dengan rasa puas dan bangga.

Atau apakah anda adalah seorang pengembara yang menurutkan kata hati, kemana anda akan melangkah? Anda akan berjalan siang dan malam tanpa batas waktu yang pasti. Namun anda sangat menikmati perjalanan anda.

Atau apakah anda adalah seorang yang lebih moderat, bukan pendaki ataupun pengembara. Anda punya tujuan yang lebih realistis yang bisa anda capai sesuai pertimbangan rasionalitas.

Tetap bisa menikmati prosesnya dan menjalaninya dengan rasa bahagia sampai suatu saat nanti anda akan tiba di tempat impian.

Tujuan itu diusahakan dengan sekuat tenaga dan kemampuan kita, bila memang hal itu sudah menjadi impian dan harapan kita. Totalitas dan endurance adalah "syarat" yang harus kita punya bila ingin semuanya terwujud. Dan kita bisa memilih "jalan" apa saja untuk menuju kesana.

Bila kita sudah menentukan sebuah tujuan, tetaplah melangkah ke depan dan jangan pernah menoleh ke belakang, karena hal itu akan membangkitkan rasa ragu dan melemahkan semangat anda.

Ada jalan yang mudah, dan ada pula jalan yang sulit yang penuh onak dan duri. Ada jalan yang mulus, dan ada jalan yang berlumpur dengan segala kerumitan yang ada padanya.

Tak jarang juga kita akan melalui semua jalan tersebut agar bisa tiba di tempat tujuan. Tidak ada yang instan untuk menuju kesana, semuanya by the process.

Mungkin aku bukanlah pendaki atau pun pengembara, dalam hal ini.
🤷