Negri +62 : It is better to win by cheating than to lose honorably

Hari ini aku mengantarkan si kakak sampai Simpang Cibrek agar dia bisa naik mobil Jumbo untuk pergi ke kampusnya, dimana hari ini adalah hari kedua atau hari terakhir dia mengikuti pembekalan terkait kegiatan PKM (Praktek Kerja Mahasiswa) atau dulunya dikenal dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Aku tidak tahu mengapa sekarang disebut PKM bukan KKN seperti dulu zaman kami kuliah. Apakah sekarang orang-orang sudah alergi dengan istilah KKN yang merupakan prilaku "JAHANNAM" para pemegang wewenang atau kekuasaan di negri +62 ini.

KKN yang dinilai negatif ini bukanlah kegiatan pengabdian para mahasiswa di akhir-akhir mereka kuliah, tetapi KKN yang dimaksud adalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang dilakukan oleh para pejabat.

Prilaku KKN di negri +62 sudah menjadi wabah dan penyakit kronis yang berdampak luas. Dan mereka tanpa malu-malu melakukan flexing dan bergaya hidup hedon dengan uang dari hasil korupsi.

Ada yang memakai jam tangan yang berharga milyaran rupiah atau naik jet pribadi yang katanya "nebeng" punya teman. Ada juga yang pamer lagi liburan di kapal pesiar atau punya koleksi mobil mewah, dan berbagai prilaku flexing lainnya.

Kesimpulannya mereka sudah tidak malu-malu melakukan tindakan korupsi, bahkan ketika dikritik oleh civil society, mereka meresponnya dengan jawaban tengil.

Cilakanya lagi mereka adalah para penjaga keadilan dan hukum yang seharusnya menjadi harapan kita, tetapi malah mereka menjadi makelar kasus di lembaga peradilan. Baca info terakhir.

Atau lembaga yang memiliki tanggung jawab menjaga keamanan data dan yang berkaitan dengan komunikasi dan informatika, malah oknumnya menjadi Beking judi online, dan kemudian bergaya hedon dan flexing dengan uang hasil korupsi.

Entahlah, kita kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kondisi ini, karena beberapa waktu yang lalu PPATK pernah memberi clue bahwa uang dari transaksi judi online ini juga mengalir ke kegiatan Pemilihan Umum beberapa waktu yang lalu.

Di kantor Camat Lhoksukon.

Setelah menurunkan si kakak di Simpang Cibrek, aku menuju kantor Camat Lhoksukon untuk melakukan fingerprint. Lalu singgah di SPBU kota Lhoksukon untuk mengisi Pertamax mobil kami.

Dan karena tutup tangki minyak mobil ku macet, aku urung mengisi Pertamax dan segera menuju Kantor Puskeswan saja. Nanti siang setelah ke bengkel, baru akan mengisi Pertamax.

---

Jalan pulang ke rumah.

Di siang hari setelah ke bengkel dan mengisi Pertamax, aku hendak pulang ke rumah untuk makan siang dan melakukan aktivitas dari rumah saja.

Tetapi dalam perjalan pulang, aku berpikir untuk mencuci mobil di sebuah Doorsmeer yang ada didaerah kami, karena mobil ku sudah agak kotor.

---

Di Doorsmeer.

Aku membawa mobil untuk dicuci di sebuah Doorsmeer dekat SMP Negeri 1 Matangkuli yang merupakan sekolah tempat aku belajar dulu.

Aku menelpon istri agar menjemput ku di Doorsmeer ini karena nanti aku akan mengambil kembali mobil setelah selesai dicuci.

Percuma juga menunggu selesai dicuci, apalagi perut ku sudah keroncongan, minta diisi...🤭 Mending pulang dahulu untuk makan siang dan mengambil mobil nanti setelah dicuci.

---

Di kantor Camat Matangkuli.

Sore hari, aku melakukan fingerprint di Kantor Camat Matangkuli dan kemudian menjemput si kecil pulang sekolah.

Di kantor Camat Matangkuli sedang ada persiapan untuk pelantikan anggota PPS (Panitia Pemungutan Suara) yang akan bekerja pada kegiatan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) mendatang.

Kursi-kursi yang ada di kantor Camat diangkut ke gedung lain, tempat acara pelantikan akan dilaksanakan esok hari.

Anggota PPS ini berasal dari desa-desa dalam Kecamatan Matangkuli yang direkrut untuk bertugas pada ajang Pilkada. Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka yang lolos adalah yang punya "BEKINGAN".

Itu menjawab pertanyaan mengapa banyak terjadi kecurangan dalam Pemilu. Karena sejak proses rekrutmen penyelenggara Pemilu saja sudah diawali dengan praktek KKN.

Pokoknya mereka punya prinsip begini : LEBIH BAIK MENANG CURANG, DARIPADA KALAH TERHORMAT. Rusak sudah moral bangsa ini. Dan mengutip kata Kapolri bahwa IKAN BUSUK DIMULAI DARI KEPALA. Jadi coba cermati dan dan fahami sendiri fenomena yang ada di negri +62 ini. 🤭

---

Sekian postingan ku kali ini. Stay healthy and Fun.....Ciao...!

Regards

░▒▓█ @ᵃ𝔩ⓔᗴ７❺ █▓▒░

📚𝕵𝖆𝖑𝖆𝖑𝖚𝖉𝖉𝖎𝖓 𝕽𝖚𝖒𝖎 : 𝕮𝖎𝖕𝖙𝖆𝖐𝖆𝖓𝖑𝖆𝖍 𝖐𝖊𝖎𝖓𝖉𝖆𝖍𝖆𝖓 𝖉𝖎 𝖉𝖆𝖑𝖆𝖒 𝖍𝖆𝖙𝖎 𝕬𝖓𝖉𝖆, 𝖉𝖆𝖓 𝖐𝖊𝖎𝖓𝖉𝖆𝖍𝖆𝖓 𝖉𝖎 𝖘𝖊𝖐𝖎𝖙𝖆𝖗 𝕬𝖓𝖉𝖆 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖎𝖐𝖚𝖙𝖎.💝