The Diary Game [Senin, 25 Maret 2024: Rutinitas dengan Ilmunya]

Salam hangat Steemian semua
Hari Senin tanggal 25 Maret yang dipenuhi dengan ketenangan hidup. Rutinitas pagi hari diawali dengan kegiatan mencari rumput di kebun. Udara dingin tidak menyurutkan niat untuk pergi mencari rumput. Mengingat, kebutuhan makanan kambing haruslah dipenuhi. Apalagi, kebun terlalu banyak rerumputan yang menjadi tanaman gulma. Oleh karena itulah, tanaman gulma selayaknya untuk dibersihkan. Terlebih, tanaman gulma dapat dimanfaatkan sebagai makanan kambing.

Perolehan rerumputan di pagi hari

Mencari rerumputan sebagai makanan kambing telah terpenuhi. Saya memutuskan untuk pulang dan sesampainya di rumah langsung mandi. Selepas merias diri, saya berangkat ke sekolah untuk mengajar. Sesampainya di sekolah, saya mengajar di kelas 7 Putri dan dilanjutkan di kelas 7 Putra. Rutinitas mengajar lebih banyak dilakukan dengan kegiatan bercengkrama. Mengingat, puasa lebih menciptakan ketenangan dengan berbincang. Apalagi, siswa sedang tidak terlalu menginginkan pembelajaran. Setidaknya, pada saat berbincang yang dibahas sedikit membahas materi yang sedang dipelajari.

Jadwal mengajar telah selesai. Saya memutuskan pergi ke kantor untuk bertemu dengan guru yang lain. Kami banyak berbincang akan beberapa hal. Saya sendiri dapat dikatakan pendatang dengan organisasi agama Islam yang berbeda. Saya didik menggunakan kultur agama Islam Sunni "Muhammadiyah". Namun secara kultur di sekolah yang saya ajar ialah "Nahdlatul Ulama". Kami berbincang akan perbedaan yang terjadi sebagai bentuk keanekaragaman budaya dalam balutan religi. Terdapat ilmu baru yang saya peroleh akan perbedaan ini. Perbincangan yang menenangkan hati dan pikiran. Perbincangan kami tutup dan saya memutuskan untuk pulang.

Perolehan rerumputan di sore hari

Sesampainya di rumah, saya menunggu waktu dhuhur. Selepas melaksanakan sholat dzuhur, saya memutuskan untuk tidur siang. Waktu berjalan dengan cepatnya dan waktu telah memasuki ashar. Kewajiban seorang hamba telah terlaksana. Saya memutuskan untuk mencari rumput di lahan belakang rumah. Aktivitas selalu menciptakan ilmunya. Saya lumayan terkejut dengan aktivitas mencari rumput ini telah berjalan hampir setahun. Banyak pelajaran yang saya terima selama ini. Pemilihan rumput dan alasan kambing tidak memakan rumput yang saya peroleh. Itulah sebuah pengalaman dengan cara praktek. Hal-hal yang lebih mudah diterapkan daripada sebatas teori.

Menu buka puasa

Kebutuhan makanan kambing telah terpenuhi. Saya memutuskan untuk membersihkan diri. Menunggu waktu magrib dan berangkat ke masjid. Sepulang dari masjid, saya membawa nasi bungkus dari saudara yang bersedekah. Menikmati nasi bungkus telah selesai, adzan isya' berkumandang. Saya berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat isya' dilanjutkan sholat tarawih dan witir. Ketenangan dalam jiwa telah terpenuhi.

Menikmati sinar rembulan

Waktu yang semakin malam, saya menikmati rembulan yang telah penuh. Walaupun sedikit tertutupi oleh awan tipis. Keindahan rembulan menciptakan ketenangan dalam jiwa. Ramadhan ke-15 telah menyambut dengan ketenangannya. Saya sangat bersyukur akan kedamaian yang diterima. Kedamaian dan ketenangan yang diselimuti dengan perasaan syukur menjadikannya makna indah. Itulah renungan yang saya ciptakan dengan ilmu yang telah diterima.

Menggoreng telur

Pada saat tubuh memiliki kebingungan akan aktivitas. Saya mengajak adik yang paling kecil untuk belanja telur. Sesampainya di rumah, saya mengajak adik untuk menggoreng telur. Adik teramat antusias menggoreng telur. Saya sangat senang akan kedamaian tersebut. Kami pun menikmati telur goreng dengan kenikmatannya. Rasa syukur tercipta dengan perasaan senang. Hal itulah yang selalu saya ciptakan. Rasa senang harus diciptakan agar tidak berputus asa.

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan. Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya selama ini. Semoga tulisan saya memberikan manfaat kepada steemian semua...