PromoSteem in CoffeeShop - @only.home - 50% Payout to @steemcoffeeshop

in Steem Marketing3 years ago (edited)

Warung Kopi - Ada yang datang sendiri dan menikmatinya sendiri. Ada yang datang sendiri, lalu menyusul kawan-kawan lain tanpa konfirmasi. Ada ber-dua, ber-tiga, ber-lima, bahkan gabung dua sampe tiga meja sekalian. Ada pula yang sambil bicara dengan orang di sebelah, ada yang bicara tak putus-putus bergantian, ada yang sibuk bergelut dengan kertas dan laptop, ada juga yang hanya duduk diam, tersenyum, tertawa sendiri sambil matanya tak lepas dari gawainya. Ada juga yang seperti aku, memegang gawai sambil menulis di notes. Sesekali melirik keatas atau kedepan untuk mengambil beberapa kalimat yang mungkin tersangkut atau terbawa oleh orang-orang yang berlalu-lalang.

DSC_0674.JPG

Ada lagi...
Ada bapak-bapak, ada anak muda, ada yang setengah muda, ada pula anak-anak yang di bawa bapaknya duduk dengan 2 lapis kursi, di depannya disuguhi tontonan youtube, agar tak lasak. Ada anak sekolahan, anak kuliahan, orang kantoran, bahkan pejabat negara pun ikut menikmatinya. Kalau kita perhatikan lagi, ternyata semua kalangan menikmati waktu di kedai kopi walau minumnya teh dingin.

Pasti pernah nonton atau baca cerita Cut Nyak Dien arahan sutradara Eros Djarot yang diproduksi pada tahun 1987? Sekarang lagi trending tu, Nasir Djamil Ajak Milenial Tonton Film Cut Nyak Dhien, Forbes Sedia Tiket Gratis untuk Pemuda Aceh

Teuku Umar yang diperankan oleh Slamet Rahardjo memberikan semangat kepada pasukannya sebelum pertempuran melawan Belanda di Meulaboh. Ia berkata, “Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid”. (Besok pagi kita akan minum kopi di Kota Meulaboh atau aku akan syahid).

Ujaran Teuku Umar itu pun kini tertulis dalam prasasti di depan pintu masuk makam Teuku Umar. Kutipan itu merupakan bagian dari cerita rakyat turun-temurun, yang dipercaya sebagian besar warga Meulaboh. Prasasti ini di buat jauh setelah Belanda angkat kaki dari Aceh dan Indonesia.

Ujaran ini melegitimasi bahwa kebiasaan minum kopi di Aceh sudah ada sejak awal abad 20, tepatnya setelah Belanda menanam kopi besar-besaran di dataran tinggi Gayo, Aceh.

DSC_0621.JPG

(Sesaat ketika @hendrasusoh kewalahan ketika nomor Hpnya gagal dikonfirmasi untuk mendaftar akun steemitnya)

Sekelompok penikmat kopi bisa berganti topik pembicaraan puluhan kali. Semua topik mampu dipresentasikan dengan mumpuni, termasuk soal politik, budaya, teknologi, all inlah pokoknya. Percayalah Penikmat kopi adalah pengamat yang handal. Gaya bicaranya sungguh meyakinkan. Tidak hanya itu, mereka juga pengamat ekonomi yang lahir secara otodidak. Bahkan menjadi kritikus pemerintah yang lihai.

Wahai engkau yang telah dikutuk menjadi pemerintah, datanglah kemari. Banyak cerca yang telah kami siapkan untukmu. Ceritakan apa saja yang menjadi masalahmu. Mungkin basa-basi kedai kopi bisa menjadi solusi.

Tradisi minum kopi di kedai kopi tampaknya merupakan pengejawantahan demokrasi yang sesungguhnya. Disana siapapun bebas berekspresi. Mengeluarkan pendapat, berkomentar, dan bahkan mengkritik, menghina, semua dilakukan tanpa adanya rasa takut ditekan.

DSC_0645.JPG

Masa sekarang ini, untuk menjumpai seseorang yang kita inginkanpun kini harus memantau kedai kopi mana yang sering dia kunjungi. Tak sulit, cukup tanya sama teman ngopimu. "Bapak, abang, atau siapa itu biasanya sering ngopi dimana?"

Kedai kopi pun kini seolah seperti menjadi karakter pribadi seseorang. Misal di kedai kopi A, itu biasanya yang ramai bapak-bapak kontraktor, atau kedai kopi B itu tempat ngumpul ABG masa kini, atau kedai kopi C biasanya tempat wartawan ngumpul, dan D, E, F sampai Z. Itu seperti nyata. Kedai kopi sudah menjadi karakter seseorang. Boleh jadi, bila kita salah memilih kedai kopi, karakter kitapun akan berubah di mata para penikmat kopi. Begitu kerennya kedai kopi. Tapi, kalau aku pribadi, tak peduli hal itu. Yang penting di kedai kopi itu ada kopi hitam, selesai urusan.

Jangan heran bila pada akhirnya nanti kedai kopi menjadi sosial media yang nyata. Tak perlu lagi melihat pertemanan di facebook, twitter, instagram, dsbnya. Cukup ke kedai kopi untuk meng-add pertemanan, dan kita tidak butuh waktu lama untuk menunggu di konfirmasi. Begitu kerennya kedai kopi.

_20210528_152754.JPG

Di sana mereka saling berbagi informasi dan saling memperbarui informasi. Semua informasi dari yang sangat penting sampai tak bernilai apapun ada dikedai kopi. Tentu kita tak pernah menduga dan menyangka bahwa ditempat-tempat pelosok negeri seperti di warung-warung kopi demokrasi negeri ini dapat kita bangun. Semua dapat berbaur hanya untuk menikmati segelas kopi.

Bahkan kedai kopi sudah menjadi sasaran para pebisnis untuk mempromosikan barang jualannya. Lihat saja, hampir setiap kedai kopi kini menjadi lapak promosi bagi pebisnis, baik itu sales mobil, sales rokok, minyak wangi, tempelan brosur, bahkan pengemis pun menjalankan bisnisnya di kedai kopi. Mereka sangat mengandalkan warung kopi untuk mempromosikan barang jualannya.

Kenapa? Ya.. yang pasti mereka tak butuh modal besar untuk mengumpulkan banyak orang di suatu tempat hanya untuk mengenalkan produk mereka. Mereka cukup mendatangi tempat kumpulan orang di warung kopi, dan menawarkan jualannya. Semudah itu sudah.

Begitu juga dengan promo-steem warung kopi yang di gagas oleh @arie.steem, dan di dukung oleh steemcurator01, @stephenkendal , @pennsif dan teman-teman lainnya. Aku pikir ini ide paling keren.

_20210516_230452.JPG

DSC_0775.JPG

Memanfaatkan kedai kopi untuk promosi adalah hal paling mudah kita lakukan, sebab ngopi di kedai kopi sudah menjadi tradisi bagi masyarakat kita. Minimal teman-teman yang saban hari ngopi bersama kita bisa mengenal steemit lewat pembicaraan di warung kopi. Seperti @hendrasusoh, @awumol, @zarkasyi, @masjoo dan beberapa teman lainnya yang aku sendiri sudah lupa nama akunnya adalah orang-orang yang saban hari aku jumpai di kedai kopi dan ikut mendaftarkan akun di steemit.

Apalagi nanti atau kapan, akan hadir sebuah kedai kopi dengan nama @steemcoffeeshop. Selain bisa membayar kopi dengan sbd atau steem, teman-teman yang sudah mendaftarkan akunnya di steemit juga bisa belajar lebih lanjut tentang steemit. Mereka tidak akan merasa diabaikan setelah membuat akun, malah di tuntun menjadi lebih aktif dan kreatif dalam berkarya. Semoga saja.

_20210518_012127.JPG

Salam Manis,
@only.home

Sort:  

Hanya untuk dinikmati...

ngga da di mention nya kita wak @mc-jack. kop tega...😣

Tapi genk tengkorak wak?
Ada tapi tak terlihat. Gitu filosofi sesungguhnya😅

Udah ga da lawan ni sih..🥳👍👍👏

Ampun bg jago... Ampun bang jago...
Prit prit...😁

Congratulations...!!! You Got Upvote 100%
By: PromoSteem Community

Alternative links delegates to @promosteem.com
50100200300400500
10002000300040005000
10000

Thank you for choosing me🙏

Maeeeen kali udah.. 😎

Cut bacut bacut....😁

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 64535.04
ETH 3462.08
USDT 1.00
SBD 2.49