Buka Puasa Bersama Si Ragil Di Simpang Empat Krueng Geukueh Dewantara

Sudah menjadi tradisi saya dalam mendidik anak-anak untuk berpuasa. Karena pada dasarnya semua itu saya lakukan untuk anak belajar berpuasa. Setiap puasa hari ke tiga dalam berpuasa saya membawa anak untuk berbuka puasa di luar rumah. Sehingga anak selalu ingin terus berpuasa.

Sore hari ini rencananya berbuka puasa di kedai Geruegoek kecamatan Bireuen. Untuk menikmati sate matang yang sudah sangat terkenal. Tetapi setibanya di geuruegoek ternyata sate apa lah tidak berjualan.

Dan akhirnya saya memutuskan untuk kearah Krueng Geukueh daerah simpang empat Kecamatan Dewantara. Walaupun si kecil sedikit rasa kecewa namun karena ada juga sate matang ia juga tidak lagi ngambek. Sepuluh tusuk sate matang dengan sendirinya di habiskan. Tanpa kompromi langsung di embat semuanya hingga habis. Saya melihatnya hanya sambil tersenyum. Melihat si ragil dengan lahapnya memakan makanan saat berbuka puasa.

Setelah semuanya selesai maka barulah saya berangkat pulang kembali ke rumah. Sambil pulang di atas sepeda motor dia bercerita kalau bisa semuanya ikut duduk bersama abang dan kakak. Karena saya hanya mempunyai sepeda motor sehingga tidak bisa ikut semua. Lalu saya menjawab Insya Allah jika ada rizki nanti kita beli mobil dulu. Lalu dia menjawab tidak usah yang baru yang penting muat semuanya. Hingga bisa bersama-sama semuanya kumpul.