"My corner of the world" #7 "

COVER.jpg

My corner of the world

Finding this contest made me suddenly excited, can't wait to share the post of participation in the contest "MY CORNER of the WORLD". I was also inspired by the writings of the great writer @patjewell, in his participatory post.

I live in western Indonesia precisely on the east coast of Aceh province which is a strait called the Strait of Malacca in the North. The sea and the beach are things I usually visit and see, so it's not too special but quite memorable if I visit again. What I share with you all through this post is something that for me is quite memorable, A Museum of the relics of one of the heroes and female warriors from Aceh.

Location : National Heritage Site "Cut Meutia"


IMG20240511095308.jpeg

My photo when I was in front of the House of fighters "Cut Nyak Meutia" or a house called "Rumoh Aceh"


IMG20240511095307.jpeg

IMG2024051109530.jpeg

Side view of "Rumoh Aceh / Rumoh panggung"

Yesterday I visited a house that witnessed the existence of influential figures in the North Aceh region, especially about the struggle of a woman to expel invaders from her homeland. The character named "Cut Nyak Meutia" who was born in 1870, is a brave warrior who raised sejatan to repel invaders. In the place I visited this is a historic house for Cut Nyak Meutia, a house called "Rumoh Aceh" or" Rumoh Panggung". There is a uniqueness of the traditional house, where the house stands with quite a lot of support poles from 1.5 to 2.5 meters above ground level. This traditional house of Aceh province is full of philosophy and made of selected wood so this traditional building has a solid structure even though it is made of wood. An experience that is beautiful enough to know the value of art and the history of the existence of the traditional house of the heroine's heritage, an extraordinary experience.

IMG20240511095316.jpeg

The supporting part of this historical building


On the inside of the upper side of the roof of the house, it is also seen how strong the wooden structure maintains the roof made of woven "enau" leaves. The value of this simple art is quite beautiful to see, a wartime building that is still maintained until now and used as a Museum as a medium of historical science.


IMG20240511095310.jpeg

The right side of "Rumoh Panggung / Rumoh Aceh"


In the traditional house of pending from Aceh province of Indonesia, there is also various historical evidence that is immortalized in the form of photographs, through photographs and all information sourced from the generations of Cut Nyak Meutia, this can be valuable historical knowledge from a struggle to expel the invaders.


IMG20240511095312.jpeg

Inside the house and historic photos inside"


All building materials used are made of wood, almost no other material is found other than wood. There are 3 important parts of the Cut Nyak Meutia heritage house, all of which have different functions and benefits from the current building.


IMG20240511095297.jpegIMG20240511095290.jpeg

The road to "Rumoh Aceh""


From where I live, which is 33 kilometers from the location of the Cut Nyak Meutia House Heritage Museum, it takes 1 hour by car. The satisfaction obtained is certainly different from visiting natural attractions such as beaches and mountains, here the historical value that we can be valuable enough to continue to make us excited in maintaining and maintaining independence.


IMG20240511095314.jpegIMG20240511095306.jpeg

IMG20240511095304.jpeg

Photos of me while I was there


Here is a simple post about a new favorite place that is very special to me, something that I want to introduce to all of you through this participation post. I would like to thank the organizers of the contest in this regard @bazer, hopefully other users like @inspiracion, @waterjoe, @artist1111, @lil.albab, and @deepak94 can participate, best regards to you all.



About my account
Period12 April to 12 May, 2024
Transfer to Vesting 290.23 Steem
Cash Out
287.00 Steem
ResultClub5050
CSI18.9 (0.00 % self, 103 upvotes, 73 accounts, last 7d)
Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Well, I am glad that you've found this contest.
You have entertained us with the corners of your world. I love these kinds of posts, as for me, this is how I get to travel and experience the world. Right here on Steemit. (•ิ‿•ิ)
I wish you all the best for your entry.

Hi teman. Lokasi yang dikunjungi oleh @fantvwiki ini hanya berjarak sekitar lima menit dengan mengendarai motor. Tetapi kami tidak sempat bertemu saat ia berkunjung kesini.

Cut Meutia adalah seorang pahlawan wanita yang terkenal di Aceh yang pernah membuat gentar para penjajah dulu pada tahun 1910.

Jadi isu tentang feminisme dan emansipasi perempuan serta kesetaraan gender sudah ada pada abad 19 bahkan jauh sebelum itu, di daerah kami.

Tentu saja implementasinya sesuai dengan kondisi pada saat itu, Namun intinya perempuan memiliki hak yang sama dengan pria dalam berbagai bidang.

Banyak juga tokoh pahlawan wanita yang terkenal lainnya di Aceh seperti Cut Nyak Dhien atau Laksamana Malahayati yang terkenal sebagai panglima perang di laut saat menghadapi penjajahan Belanda di abad ke-16.

Sayangnya memang banyak peninggalan sejarah para pahlawan seperti rumah adat, situs dan lain-lain tidak mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah. 😔

Terima kasih atas komentar yang mempertegas Postingan ini Pak @alee75.

Seperti yang ada sebutkan, saat bangsa luar memperjuangkan kesetaraan, bangsa kita sudah sejak lama melahirkan tokoh terbaik dan berpengaruh dari kalangan Perempuan.

Saya kagum dengan apa yang saya lihat pada Cagar Budaya tersebut, pengalaman lain saya temukan di sana.

Bangsa yang besar seharusnya tidak lupa dengan sejarah, menghargai, menghormati dan menjaga sejarah adalah bentuk menghormatan tertinggi kepada penjuang dimasa lalu.

Senang rasanya anda ada berada dekat dengan situs kebanggaan masyarakat Aceh tersebut, terutama Aceh Utara.

Wow! What a story this one of Cut Nyak Dhien's. She was indeed a remarkable woman. Thank you for sharing it.

I cannot help but feel guilty, as part of me is Dutch.

It is wonderful that freedom fighters can live on in historical sites like these. Now I wonder, do you have one of the stamps of the house?

I cannot help but feel guilty, as part of me is Dutch.

Itulah sebuah sejarah perjalanan bangsa (semua bangsa) di masa lalu dengan berbagai catatan "kelam" di masa perang kolonial, perang dunia I maupun perang dunia II.

Kita tidak bisa menghapus sejarah, namun seharusnya semua bangsa belajar dari sejarah dan kesalahan masa lalu, dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

Apalagi di era sekarang, seharusnya semua bangsa mengkampanyekan perdamaian dunia dan bekerja sama menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.

Dalam konteks Perang di Indonesia, Pemerintah Belanda telah menyampaikan Permintaan maaf kepada Indonesia. Dan terlepas dari pro-kontra dan polemik terkait permintaan maaf tersebut, ada sebuah substansi penting yang bisa kita garis bawahi bahwa penjajahan harus dihapuskan dan semua peperangan harus dihentikan.

Jejak perang kolonial di Aceh masih ada dan bisa kita lihat di banyak tempat seperti di Kerkhof Peucut yang terletak di Banda Aceh.

Namun sisi lainnya bahwa dengan adanya perang ini, saat ini banyak keturunan orang Indonesia lahir dan menetap di Belanda dan beberapa negara lainnya seperti Suriname dan lain-lain.


It is wonderful that freedom fighters can live on in historical sites like these. Now I wonder, do you have one of the stamps of the house?

Sangat disayangkan saya tidak memiliki perangko rumah Cut Nyak Dhien karena saya tidak hobby filateli dan juga saya sudah lama tidak menggunakan perangko.

Saya ingat, terakhir kali saya menggunakan perangko di tahun 80-an ketika mengirim surat. Setelahnya bila mengirim surat, kami menggunakan layanan post kilat khusus tanpa perangko bila mengirim surat atau dokumen via kantor pos.

Saya mendapatkan info bahwa perangko Rumah Cut Nyak Dhien terakhir kali diterbitkan pada tahun 2008 atau tepatnya saat mengenang seratus tahun wafatnya Cut Nyak Dhien.

Dan sayangnya saya tidak sempat memiliki perangko limited edition tersebut... 😟

Thank you for the detailed comment.

I had history as a subject and as I read your comment I am reminded of how "rich" history is.
And that brings me to a SEC contest I saw this week, "Does history repeat itself?" I don't think so. The war will happen again. We won't be able to stop it, but it will not be the same.

"Kerkhof" is my home language, Afrikaans, for "cemetry."

As for stamps, my son inherited my uncle's, who was a German, stamp collection. I was blown away when I had to discover a couple of years ago the value of these stamps, especially those of wars and stamps before 1930.

Unfortunately, the youth are not interested, and my son also doesn't have the time. For now, the stamps sit in envelopes in boxes in the cupboard.

Best wishes! ☕

Oh ya, saya baru tahu kalo tema kontes Minggu ini di incredible India adalah tentang apakah sejarah akan terulang lagi?
Sebenarnya sebuah tema yang menarik.

Saya akan coba untuk ikut serta nantinya. Hanya saja, saya punya "kendala internal" yaitu saya tidak nyaman bila saya tidak punya foto yang relevan dengan tema.

Saya harus jujur pada diri sendiri bahwa saya merasa tidak nyaman dan merasa ada yang tidak betul jika saya membuat postingan tanpa ada foto dari koleksi pribadi. Walaupun tidak semuanya foto pribadi, setidaknya saya tidak hanya bergantung pada foto bebas hak cipta di internet.

Mungkin perasan dan pandangan saya ini sangat subyektif, tetapi saya memang tidak bisa melakukannya jika hanya mengandalkan foto di internet.

Bagi saya, saya menulis dengan rasa senang dan nyaman. Dan oleh karena itu saya mengutamakan kenyamanan itu dibandingkan dengan hanya untuk mengejar "target" atau rating.

Saya belum mempelajari detail dari kontes tersebut, jika setelah mempelajari dan saya bisa mengelaborasikan tema dengan foto yang saya miliki, saya akan mencoba untuk ikut serta di kontes.

I agree with you, we need to write and do what we enjoy and are comfortable with.

Happy writing!

Thank you for your comment, This is a good motivation for me. May you always be in happiness.

Thank you!
Happiness to you also my friend!

Hai pajan nyan? Rumoh lon beralamat di jalan Rumoh Cut Meutia. Dari rumoh lon ke rumoh Cut Mutia hanya limong minet sagai.

Jalan utama ke rumoh Cut Meutia sebenarnya melewati rumoh kamo. Tapi lawetnyo seulama jalan rusak dan na jalan alternatif menuju Dayah Abon bunie, Ureung le chit geujak u rumoh Cut Meutia lewat jalan cluster peut, menuju dayah abon dan belok serta mundur bacut menuju rumoh Cut Meutia.

Lon pake basa Ukren bacut beh !!! 🤭

Baroe kamoe meujak kenan Pak.
Brat toe lagoe, menyoe lon teupu ka lon langkah bak Droe neuh Pak, lom pih rame guru ngoen jaga aneuk mit, mangat ta pioh siat.

Nyan keuh rap dayah nyan kamoe meujak, di peugah le supir jalan alternatif, meubatee bacut.
Menyoe meunan ka long teupat, pu-pu na undangan bak droe neuh ka mupat lon jak.

Breh Pak, pajan lom ta peumumang awak kren, nyan keuh kali nyoe

😱

Biasa memang lee rombong sikula Jak u rumoh cut Meutia terutama wate liburan. Tapi sayang lee benda-benda sejarah Hana le di rumoh cut Mutia. Menurot info Ka jimee u Banda Aceh.

Watee ubeut kamo mantong lee barang-barang nyan. Jinoe Tinggai gamba2 sagai. Dan sayang jih Ka kurang terurus dan tidak setiap hari buka.
Penjaganya yang adalah cicit dari cut nyak, pih meugaji tan dari pemerintah. Sehingga meunyo na pengunjung payah ta Telpon dilee penjaganya yang mungkin Teungoh Jak u blang atau "Jak Mita boh sidoem" untuk bertahan hidup.

I kamoe baroe berangkat 4 boh kelas, sekitar 84 siswa dan 8 droe gure.

Sangat disayangkan memang menyoe barang-barang nyan meupinah dari tempat yang seharusnya, saboh kebijakan yang patut di pertanyakan, walau memang mungkin ada pertimbangan.

Lon sempat sit meufoto ngoe sidroe penjaga situs nyan, pu mungkin yang droe neuh maksud Pak.

WhatsApp Image 2024-05-12 at 21.34.29.jpeg

Biasa/barokon, kon gobnyan yang jaga. Nyan hana lon turi. Barokon ada no hp yang di tempel di pintu masuk yang bisa ditelpon bila ada yang mau masuk ke rumoh cut Mutia.
Barokon penjaganya bang Muslim, no hp. +62 852-7764-0286. Cerita gobnyan, honor dari pemerintah meuna meutan hana jeulah sehingga gobnyan payah mita raseuki Pat Laen...
Watee Baroe, na payah telpon watee masuk?

Oh..ya..ya. baroe na meutelpon sit, nyan keuh gob nyan yang jak.

Mamang untuk urusan menjaga aset sejarah, agak susah sit tanyoe, tapi kakeuh meunan hai Pak. Semoga manteung jeut saboh tempat yang akan terus dikaleun le generasi selanjutnya, bahwa sejarah membuktikan na keuh peujuang yang cukup hebat di Aceh Utara dari kalangan perempuan yang bernama Cut Nyak Meutia.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.12
JST 0.027
BTC 64998.89
ETH 3514.73
USDT 1.00
SBD 2.37