Ketika Sakit Tidak Bisa Dihindari|Permainan dan Hiburan (IND-ENG)

in Steem Healthcare3 years ago (edited)

IMG20201120102740_01.jpg

Bila anak anda harus berdiam di tempat tidur, mungkin ia akan butuh hiburan. Anak sakit biasa lebih menyukai permainan sederhana dalam batas kemampuannya ketimbang permainan baru dan penuh tantangan. Walaupun demikian, apabila anak Anda sekadar ingin tídur-tiduran atau menonton televisi, perhatiannya tak perlu dialihkan ke hal lain.

Anak kelihatan lebih cepat sembuh dibandingkan orang dewasa, akan tetapi mereka harus istirahat untuk bisa melakukan kembali kegiatan-kegiatan normal. Bagi anak yang lebih besar keputusan penting adalah menilai kapan mereka siap untuk pergi sekolah. Biasanya ketika mereka merasa sanggup, akan tetapi jika mereka masih mudah letih, sedih, dan rewel, dibutuhkan beberapa hari lagi untuk tinggal di rumah.

Menghibur anak yang sedang sakit juga membutuhkan banyak persyaratan. Memikirkan mainan yang akan menghibur anak Anda dan Anda sangat sibuk adalah sangat sukar. Anak kecil tidak bisa membedakan antara nyeri yang terjadi akibat terjatuh dan pegal, nyeri akibat sakit. Menentukan letak nyeri bisa sulit terutama pada anak kecil. Dengan demikian, sebaiknya Anda mengingat apa yang anak Anda perbuat dan katakan sewaktu ia merasa gelisah. Sebagai contoh, apakah nyeri begitu buruk sehingga mengganggu saat bermain, makan, atau menonton televisi? Apakah nyeri disertai perubahan raut muka, atau menangis atau muntah? Berapa lama nyeri berlangsung? Apakah anak Anda mengizinkan Anda menyentuh atau menggosoknya? Apakah nyeri berkurang apabila anak diemong atau apakah Anda ditolak?

Ingat bahwa anak kecil pun cepat menyadari bahwa keluhan nyeri mempunyai efek dramatis atas perilaku orang dewasa dan biasanya menghasilkan ganjaran yang tidak diharapkan. Memerhatikan perilaku anak Anda selama periode nyeri atau nyeri ringan sering membantu Anda menetapkan pentingnya masalah dan gawat darurat penyakit.

Di Rumah Sakit, perawat secara teratur mencatat suhu badan, denyut nadi, dan frekuensi napas anak. Suhu badan memberikan informasi mengenai metabolisme tubuh secara keseluruhan, dan digunakan sebagai petunjuk adanya infeksi. Denyut nadi adalah ukuran bermakna dari aktivitas jantung, dan frekuensi napas mengukur beban kerja paru-paru. Perubahan nadi maupun frekuensi napas terjadi bila tubuh terserang penyakit, sama halnya ketika Anda menaiki tangga, marah, atau gelisah.

Biasanya Anda tidak perlu mengukur kecepatan nadi anak Anda. Anda cukup mengukur suhu dan memerhatikan apakah anak Anda pucat atau memerah gelisah, atau tenang, berkeringat, atau berkulit kering. Pada anak usia 5 tahun ke atas yang normal dan berpikiran sehat, suhu tubuh dapat diukur seperti pada orang dewasa, yaitu dengan meletakkan termometer klinik di bawah lidah. Suhu tubuh normal yang diukur dengan cara ini kurang lebih 37°C. Pada anak balita, termasuk bayi, tempat terbaik untuk mengukur suhu adalah di ketiak. Suhu yang diambil dari ketiak kurang lebih 0,6°C lebih rendah daripada dalam mulut. Termometer lembaran yang ditempatkan pada kening anak, jauh kurang akurat ketimbang termometer klinik dan dipakai hanya sebagai pedoman kasar. Pengukuran suhu di bawah lidah tidak dianjurkan dilakukan bila
sehabis minum air hangat atau dingin, atau sehabis makan.

Anda juga bisa mengamati pola pernapasan anak Anda. Sewaktu istirahat pernapasan normal tenang, tidak sesak dan teratur, walaupun pada bayi pernapasan lebih cepat dan mempunyai kedalaman dan frekuensi bervariasi. Selama sakit, pernapasan dapat menjadi lebih cepat, lebih dalam, atau diikuti usaha lebih banyak, terutama pada penyakit yang parah. Pada penyakit berat, pernapasan bisa menjadi cepat, dalam, dan besar. Yang paling mencemaskan adalah bunyi penyerta. Bunyi mendengkur ketika anak menarik napas disebut stridor. Stridor biasanya disebabkan penyempitan saluran napas atas. Bunyi menciut nyaring ketika mengembuskan napas disebut mengi. Ini biasa disebabkan penyempitan saluran napas bawah ke paru-paru.

===============E N G L I S H===================

If your child has to stay in bed, maybe he will need entertainment. Ordinary sick children prefer simple games within their limits to new and challenging games. However, if your child simply wants to lie down or watch television, there is no need to divert his attention to anything else.

Children seem to recover faster than adults, but they must rest to be able to resume normal activities. For older children an important decision is to assess when they are ready to go to school. Usually when they feel they are able, but if they are still easily tired, sad, and cranky, it will take a few more days to stay at home.

Comforting a sick child also requires many requirements. Thinking of a toy that will entertain your child and you are very busy is very difficult. Young children cannot tell the difference between pain that occurs from a fall and aches, pains from illness. Locating the pain can be especially difficult in young children. Thus, it is a good idea to remember what your child does and says when he feels restless. For example, is the pain so bad that it interferes with playing, eating, or watching television? Is the pain accompanied by a change in facial expression, or is you crying or vomiting? How long will the pain last? Does your child allow you to touch or rub it? Does the pain decrease when the child is cuddled or are you rejected?

Remember that even young children quickly recognize that complaints of pain have a dramatic effect on adult behavior and usually produce unexpected rewards. Paying attention to your child's behavior during periods of pain or mild pain often helps you establish the importance of problem and disease emergencies.

At the hospital, nurses regularly record the child's temperature, pulse and respiratory rate. Body temperature provides information about the body's overall metabolism, and is used as an indicator of infection. Pulse rate is a significant measure of cardiac activity, and respiratory rate measures the workload of the lungs. Changes in pulse and respiratory rate occur when the body has a disease, as when you are climbing stairs, angry, or agitated.

Usually you don't need to measure your child's pulse rate. You simply take the temperature and notice if your child is pale or flushed restlessly, or is calm, sweats, or has dry skin. In normal and healthy-minded children aged 5 years and over, body temperature can be measured as in adults, by placing a clinical thermometer under the tongue. Normal body temperature measured in this way is approximately 37 ° C. In young children, including infants, the best place to take temperature is in the armpit. The temperature taken from the armpit is approximately 0.6 ° C lower than that of the mouth. Sheet thermometers that are placed on a child's forehead are much less accurate than clinical thermometers and are used only as a rough guide. It is not recommended to take the temperature under the tongue after drinking warm or cold water, or after eating.

You can also observe your child's breathing pattern. When resting, normal breathing is calm, not tight and regular, although in infants breathing is faster and varies in depth and frequency. During illness, breathing may become faster, deeper, or be accompanied by more effort, especially in severe disease. In severe disease, breathing can be rapid, deep, and large. What was most worrying was the accompanying sound. The sound of snoring when the child takes a breath is called a stridor. Stridor is usually caused by narrowing of the upper airway. A loud wheezing sound when you exhale is called wheezing. This is usually caused by narrowing of the lower airway to the lungs.

7yViTkf5Ciy9Us9SFynHv6cwp4vrwdDLAcNnsWSmT4d8ZjhtVxUHbyE3oiWk2xMeeiaPMSkMMBNhhppGAG5LcMzaW5ANXY-1.jpg

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 60944.89
ETH 2608.11
USDT 1.00
SBD 2.67