Activist Diary Game : 20/03/2024 | Keindahan Ramadhan, Kebun Dan Kupu-Kupu

Salam Semua Para Steemians

Hi Everyone? Selamat siang dan apa kabar, Dimanapun anda berada saya harap anda semua dalam keadaan baik-baik saja. Dan segala rutinitas di dalam ramadhan berjalan dengan lancar dan hal lainnya yang tidak membuat niat puasa batal, saya harap puasa terpelihara dengan baik indahnya berjalan.

Pagi yang sejuk sudah biasa aku rasakan saat menanti sahur, sahur yang cukup agar tenaga bertahan seharian dalam halnya menahan diri dari haus dan lapar saat beraktifitas. jam 04:10 saya bangun dari tempat tidur oleh bujukan sang istri, sedikit keisengan agar aku cepat bangun, tanpa bermalasan aku lansung bangun dan secepatnya ke kamar mandi untuk membasuh wajah sehingga menyelesaikan sahur dengan persiapan makanan yang sudah istri ku siapkan di atas meja makan.

Selesai itu di sela-sela waktu aku login ke steemit sambil menunggu imsak tiba sekaligus memeriksa notifikasi masuk dan membalasnya. seiring waktu kesunyian malam berganti dengan suara azan subuh begitu merdu. Tanpa mengulur waktu secepatnya aku pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat subuh dua rakaat secara berjamaah. Setelah shalat saya lansung pulang dan merasakan mata masih terasa begitu lelah. jadi, saya kembali rebahan hingga tertidur karena mentari belum sepenuhnya bersinar.

Memetik Mentimun Di Kebun

Hari ini suasana tidak begitu cerah, terdapat dari beberapa sisi terlihat gelombang awan di atas langit sebagian hitam, mendung. Pertanda baik untuk mengatur aktifitas di luar rumah, terik dan cerah tidak bisa di pisah. Kondisi yang sulit untuk saya sadari bahwa hari ini berbeda pada kemaren hari. Jadi, hari ini saya pergi ke kebun lagi sesuai dengan janji, karena istri ku ingin memberikan mentimun ke pada temannya yang akan datang untuk mengambil pesanannya hari ini. Saya memetik beberapa kantong mentimun di kebun yang abang sarankan. Saya hanya mencari ukuran standar dari beberapa mentimun matang sehingga mengumpulkannya di sesi tumpukan.

Kupu-Kupu Cantik Di Daun Mentimun

Secara berlahan saya berjalan langkah demi langkah hitungan waktu terus berpindah, tiba-tiba tidak sengaja saya melihat kupu-kupu kecil yang bewarna indah yang menarik simpati saja, kupu-kupu ini salah satu kupu-kupu hutan yang berukuran standar, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Dengan ukuran tubuhnya itu dengan mudah dia terbang begitu cepat. Kupu-kupu warna bervarian oren bergaris hitam hal ini mengingatkan saya seperti macam, Justru itu menarik pandangam dengan pantulan warna yang di berikan, betapa pesonanya.!

Lebah Hitam, Lebah Bunga

Tidak dengan kupu-kupu, di sisi lain saya juga melihat gerakan lebah berwarna hitam di bunga mentimun yang lebih sibuk dari ku mencari buah mentimun, terbang terus berpindah untuk mencari sari pada bunga. terbang tanpa lelah hanya sari yang menjadi incarannya. Lebah ini mempunyai ukuran tubuh begitu kecil yang membuatnya mudah masuk ke terompet bunga di mana sari di lindungi olehnya. saya melihat banyak lebah di kebun saat musim bunga, meskipun warnanya hitam polos dapat menghilangkan bosan, saya melanjutkan tugas karena tidak ingin kedatangan ku mengganggu kenyamanannya di sana.

Hari Terakhir, Penetasan Telur Ayam Kampung

Saya pulang dari kebun sehinga tiba di rumah memberikan bingkisan itu ke istri untuk temannya datang. Sang istri memberitahukan kepada temannya untuk datang untuk mengambil pesanan. dan kebetulan saya mendapatkan usulan dari sang istri untuk melihat penetasan ayam semakin bertambah, tanpa menunggu lama saya lansung memastikan peliharaan yang sudah menetas pagi ini sehingga menunggu siang nya untuk sepenuhnya menetas sekaligus menurunkannya ke tanah. akan tetapi, terdapat 3 telur membusuk, mungkin penyebab efek dari tingginya suhu matahari begitu cerah yang mempengaruhi selama mengeram.

Menurunkan Bayi Ayam Dari Rak Telur Ke Tanah

Saya melihat dan menghitung dari keseluruhan penetasa ayam terdapat lima bayi ayam yang lucu yang akan bertambah sebagai peliharaan saya di rumah, ini baru pertama kalinya bagi saya dapat melihat secara utuh bayi ayam di induknya. Bayi ayam, Kemudian saya juga menurunkannya dari sarang ke tanah karena rak sedikit tinggi. Pertama-tama saya menurunkan induknya dan di ikuti oleh bayinya secara pelan-pelan agar menyentuh tanah. Saya membiarkan bayi itu di jaga oleh induknya karena ayam kampung lebih sehat jika bersama induknya. Setelah itu saya beristirahat untuk memilihkan stamina.

Bersantai Bersama Keponakan Di Kios

Jam 16:00 saya terbangun dan tidurpun lebih cukup, saya bangun lansung ke kamar mandi untuk mandi dan sekaligus berwudhu untuk dan secepatnya menyelesaikan shalat ashar empat rakaat. Setelah itu saya kembali semangat untuk menjaga kios karena kebiasaan di sore hari banyak pengguna jalan yang membuat suasana begitu meriah. Dan sangat kebetulan lagi ashik santai di gubuk bambu putra saya bersama keponakan juga datang yang mengubah suasana keceriaan dari mereka menjadi momen bahagia dalam tawa canda, sebagian keponakan saya laki-laki tempat putra saya berteman dan bergaul yang mengikat keluarga lebih akrab. Terlihat begitu seru sambil menunggu waktu berbuka tiba.

Menikmati Menu Berbuka

Seiring waktu terus berjalan, hari juga semakin gelap tanpa sadar waktu berbuka hampir tiba, lalu menutup kios dan masuk ke dalam rumah lalu melihat sang istri lagi sibuk menyiapkan menu berbuka untuk menanti buka puasa. Dengan keahliannya yang luar biasa, hari ini istriku menyiapkan menu berbuka begitu enak. Istri ku begitu handal dalam mengolah makanan meskipun terlihat biasa rasanya luar biasa. Saya menikmati berbuka puasa bersama keluarga yang istriku siapkan di atas meja makan. Saya sangat bersyukur masih di berikan umur panjang oleh maha kuasa masih dapat berbuka puasa bersama mereka, hal ini menciptakan salah satu momen bahagia terasa lebih indah bersama keluarga.

Demikianlah yang dapat saya uraikan di dalam artikel Activits Diary Game Saya, selamat menjalankan ibadah puasa. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-

Salam @muksa