Activist Diary Game : 19/04/2024 | Keberkahan Hari Jum'at - Aktifitas Saya Didalam Desa

Salam Semua Steemians? Selamat Siang dan apa kabar, Dimanapun anda berada saya harap anda semua dalam keadaan sehat walafiat. Dan segala aktifitas berserta rencana saya harap berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Semoga menyenangkan!! Hari ini saya bangun lebih awal. seperti biasa, saya awali pagi dengan menyelesaikan shalat subuh dua rakaat secara berjamaah di mesjid desa blang, pagi ini cuaca cukup sejuk dan dingin, saya merasakan ketenangan pikiran setelah ibadah selesai saya lansung pulang ke rumah, pulang sambil menikmati mentari pagi yang begitu indah. Setiap pagi saya melihat mentari dari ufuk timur, perbedaan hari ini mentari tidak begitu terik terlihat dari pantulan sinarnya dan langit sedikit mendung.

.. Hari ini saya kembali membuka kios lebih cepat dan mengatur waktu lebih awal pasca ramadhan-lebaran. Saya membuka dan mengatur dagangan keluar, mengingat hari ini hari jum'at, saya hanya mengatur sebagian dagangan utama yang sering di pilih oleh pelanggan keluar, hal ini memudahkan saya saat menutup kios menjelang waktu shalat Jum'at.

Si-Oyen Bermain Di Semak-Semak Dibawah Taman Labu

Setelah mengatur dagangan, sambil melayani pelanggan saya juga tidak lupa untuk menyapu dan mengutip lembaran-lembaran sampah di sekitaran halaman lapak aga terlihat bersih yang membuat pelanggan mendapatkan kenyamanan lebih puas saat memilih berbelanja. Perubahan waktu pagi semakin cerah, saya memilih duduk di gubuk bambu dekat lapakku berjualan karena suasana luar sedikit lebih santai dari pada didalam kios box, sambil melayani pelanggan menikmati suasana pagi dari luar. Lalu, tidak sengaja saya melihat ci-oyen lagi berjemur dan bermain dalam rumputan di bawah taman labu milik ku.

Akua memiliki taman labu berdekatan dengan lapaku berjualan, iseng-iseng yang menjadi penambahan pendapatan berjualan dan hal lainnya yang menguntungkan bagi penghasilanku. Keberadaan ci-oyen ini membuat aku simpati, lalu aku mendekatinya untuk membawanya ke gubuk bambu bersama ku (tempatku duduk santai). Aku mendekat dan melihat aksi nya mulai lesu, tidak ingin ikut bersamaku. sehingga dia lebih memilih berada disana karena membuatnya lebih tenang karena terdapat adanya pantulan sinar pagi yang sedang menghangatkan tubuh nya yang membuat nya nyaman sehingga aku tidak lagi mengganggu nya. Sinar matahari pagi sangat cocok untuk pembakaran lemak dan hal lainnya yang membuat tubuh lebih sehat dan segar.

Melayani Anak-anak Berbelanja Di Kiosku

Waktu terus berlalu, sehingga saya kedatangan seorang anak-anak yang ingin memilih jajan. Meskipun anak-anak saya harus melayani nya dengan sangat baik agar tidak kesulitan saat mengambil kebutuhan sebagai jajanan nya. kebiasaan dari mereka berbelanja sedikit lama hihi, melihat ini dan itu semua ingin di milikinya. Tetapi aku begitu senang saat anak-anak berbelanja terdapat sisi kelucuannya yang menjadi semangat saya. Karena kesediaannya tidak saya keluarkan, jadi dia masuk kedalam kios untuk mengambil jajanan nya yang ada didalam kios. Saat dia menemukan dan keluar melihat rawut wajahnya begitu senang dan bahagia. Dia salah satu anaknya tetangga aku yang menjadi pelangganku.

Menemani Istri Memilih Ikan, Pedagang Ikan Langganan (Nek-Tubaka)

Seiring waktu berjalan, hari hampir siang dan matahari semakin tinggi, dan mengambil keputusan untuk menutup dagangan lebih awal sebelum masuk nya waktu ibadah shalat Jum'at. Berjalannya waktu tutup kios saya melihat dari jauh kejauhan pedagang ikan keliling langganan datang dari arah selatan dengan laju kendaraan semakin dekat dan saya memberi arahan tangan untuk memberhentikannya di sisi jalan, Sesuai dengan istriku butuhkan langganan ikan datang.

Tidak lama istriku keluar dan memilih ikan, saya juga ikut untuk menentukan ikan pilihannya. Disini saya melihat ada beberapa ikan pilihan yang di bawa oleh nek-tubaka hari ini. seperti, ikan tuna, udang dan ikan kembung kecil secara terpisah tersedia didalam tak berbentuk raga. Setelah sang istri menentukan dan memilih ikan saya kembali melanjutkan tugas dengan menurupkios dan mengarah ke kamar mandi untuk mandi dan secepatnya bergerak pergi ke mesjid desablang untuk melaksanakan shalat jum'at, seperti biasa yang di lakukan oleh umat muslim.

Matahari Begitu Terik, Sekawanan Biri-biri Harus Mencari Tempat Berteduh

Selesai shalat Jum'at, aku ansung pulang kerumah dan menyelesaikan makan siang dengan menu yang istri sajikan, ikan tumis kari membuat perutku kenyang. Selepas itu aku keluar dan membukakan kembali mengatur semua dagangan keluar hingga selesai. Cuaca siang ini sangat lah terik, saya merasakan panasnya pengaruh cuaca terdapat hari ini saat duduk santai di gubuk bambu. Tiba-tiba kawanan biri-biri warga keluar dari gang jalan menuju ke jalan utama, karena matahari begitu terik membuat sekawan biri-biri itu harus berlindung dibawah bayangan didepan lapakku berjualan.

Saya melihat mereka terdesak-desak dari pengaruhnya cuaca begitu panas yang memungkin mereka harus memulihkan tenaga kerjanya. Aku merasakan betapa sulit nya merencanakan kegiatan dibawah teriknya matahari 30° saat ini aku rasakan. Aku beruntung mempunyai gubuk yang menjadi tempat perlindungan ku sementara waktu, Pokoknya bermanfaat untukku.

Pembentukan Kandang Sapi Abang Ipar Dari Bambu

Waktu semakin berlalu, saya menentukan waktu agar pergi ke kandang kambing untuk saya lepaskan ke area persawahan untuk mereka mencari makan, tempat biasa nya. Beberapa hari ini saya tidak melepaskan mereka lebih awal karena pengaruh cuaca begitu panas, sehingga saya datang dan memberikan mereka sedikit makan sebelum membuka kandang untuk kambing ku mengatur perjalanan ke area persawahan.

Setelah memberikan mereka kebebasan, saya melihat abang ipar sedang mendirikan kandang untuk sapi barunya. Sebelumnya saya sudah menceritakan tentang sapi peliharaan baru abang ipar, karena mengingat kurang nya kandang. Jadi, Abang ipar memutuskan untuk mendirikan kandang untuk sapi baru di milikinya, saya melihat sudah mendirikan beberapa tiang untuk permulaan di hari pertamanya yang berdekatan dengan kandang kambing milikku. Untuk kandang, kami memanfaatkan sebagian dari bambu karena bambu lebih hemat dan tahan lama, Pokoknya kelebihan bambu dapat digunakan dalam jangka panjang meskipun menyentuh tanah.

Biri-biri Pengembala Warga Desa, Mendarat Pulang Dari Sawah

Seiring nya waktu saya habiskan dengan dagangannya hingga sore saya masih menjaga dagangan. Melihat hari hampir gelap, saya menitipkan kios kepada sang istri karena saya harus pergi menjemput kambing-kambing saya untuk pulang. Saya bergerak ke area persawahan untuk menjemput peliharaan yang saya lepaskan tadi, Yap begitulah pengembala lakukan. menyisihkan waktu untuk mengajak pulang peliharaan agar tidak bermalam di are persawahan.

Secara kebetulan saya bertemu dengan pemilik biri-biri yang sedang berada di tepi sawah. Dan kami mengamati peliharaan kami yang baru mengarah pulang sehingga menunggu mereka datang, sambil menunggu kami saling mengobrol tentang peliharaan kami masing-masing, sedikit tambahan jika terdapat peliharaan yang menguntungkan selagi sawah tidak di gunakan. Tidak lama biri-biri nya mendarat saya melihat sekawan meraka di pimpin oleh sang jantan, Biri-biri jantan cukup berani yang membuat anggota berlari mengarah pulang, Lalu pemiliknya pulang.

Dan saya masih menunggu kambing saya butuh jemputan, tidak lama kambing saya datang dan saya langsung mengarahkan mereka pulang dan memasukkan nya kedalam kandang. Setelah itu suara azan magrib di komandangkan, pertanda bagi saya untuk menyelesaikan shalat magrib tiga rakaat, dan saya secepatnya bergerak kemesjid untuk melaksanakan kewajiban ku sebagai umat muslim.

Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel activist diary game saya pada hari ini berakhir. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-

Salam @muksa