The Diary Game 06 April 2024 : Tiba Lamreh Banda Aceh

Assalamualaikum, sahabat semua!!
Apakabar kalian hari ini?, Semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja dan masih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Sudah seharian penuh saya beradaptasi di Kota Banda Aceh bersama sahabat saya @cymolan. Semalam saya tidur di rumah keluarga sepupu saya yang berada di Banda Aceh, Selain itu kami sempat menikmati makan sahur di sana. Maka pada pagi ini kami pamit untuk meninggalkan rumahnya dan ingin melanjutkan perjalanan jalan-jalan mengelilingi Kota Banda Aceh. Tepat pada jam 09.00 pagi kami mulai berangkat dan yang pertama kami tujui yaitu salah satu wisata pantai yang indah yaitu Lam Puuk. Namun sebelum tiba di sana saya sempat singgah di SPBU untuk mengisi bahan bakar pertalite. Di sana saya mengeluarkan uang sebanyak Rp27.000.

Kemudian perjalanan menuju pantai kami lanjutkan hingga menghabiskan waktu sekitar 40 menit untuk tiba di sana. Perjalanan membuat kami merasakan lelah, apalagi kondisi lagi berpuasa. Ketika itu kami melihat di sana ada beberapa Pondok di pinggir pantai, maka kami langsung merebahkan tubuh kami yang kewalahan itu. Siang hari tiba Kami barulah bangkit dari istirahat untuk menuju bebatuan yang indah dengan pemandangan pesisir pantai. Tidak lupa mengeluarkan kamera DSLR Nikon yang kami simpan di dalam bagasi kendaraan saya. Lalu secara bergantian kami mengambil foto di atas bebatuan untuk mengusir pantai itu.

Walaupun cuacanya sangat panas yang membuat kami sangat merasakan lelah tetapi Kami tetap mempertahankan puasa hingga sore hari. Kita bersemangat untuk melanjutkan perjalanan keliling Banda Aceh.

Karena cuaca yang sangat panas membuat tubuh berkeringatan sehingga kami ingin mandi Ketika itu kami memutuskan untuk kembali ke masjid besar Baiturrahman untuk mandi di sana. Namun dalam perjalanan pulang menuju masjid kami singgah di salah satu bengkel untuk menjenguk adik sepupu saya yang sedang bekerja di daerah Lam Nga.

Akhirnya kami bisa berjumpa dengannya walaupun dengan waktu yang singkat tetapi senyuman selalu menyemangati kami. Tanpa berlama-lama karena tubuh yang sudah kepanasan kami langsung pamit untuk pulang ke masjid. Perjalanan kami ngebut sedikit agar cepat tiba di masjid.

Tidak lama kemudian kami pun tiba di masjid dan ketika itu kami langsung mandi dan berwudu untuk melaksanakan salat Dzuhur karena waktu Dzuhur sudah tiba. Usai mandi kami menggantikan pakaian dan kemudian baru masuk dalam masjid untuk menunaikan salat Dzuhur.

Dalam masjid kami istirahat sejenak setelah melaksanakan salat Dzuhur, kemudian mengatur rencana untuk pergi ke Museum Tsunami yang berada di Banda Aceh. Maka kami pun sepakat untuk pergi ke sana dan ingin melihat kondisi museum sekarang.

Namun sayangnya ketika tiba di Museum Tsunami ternyata sudah ditutup dan akan dibuka kembali besok. Walaupun demikian Kami tetap mengelilingi sekitarnya saja dan tidak dapat masuk ke dalam untuk melihat sejarah-sejarah tsunami di Aceh pada tahun 2004 lalu.

Adapun rencana selanjutnya yaitu pergi menemui kakak kandung dari sahabat @cymolan. Sebelumnya kami sudah mengatur rencana bahwa malam ini kami akan tidur di sana. Maka perjalanan menuju ke sana pun kami lakukan pada jam 15.30. Adapun kakak kandungnya tinggal di salah satu pondok pesantren di Ulee Kareng maka kami malam ini akan tidur di sana.

Membutuhkan waktu beberapa menit untuk tiba di sana Lalu barulah kami simpan semua cas dan beberapa pakaian disana, lalu kami juga melaksanakan salat asar di pondok pesantren tersebut yang mana Di sana banyak orang yang sedang suluk. Setelah salat ashar Kakak kandung dari @cymolan mengajak untuk pergi ke salah satu wisata yang terindah di Banda Aceh yaitu Bukit Lamreh. Untuk pergi ke sana kami ya harus menghabiskan waktu sekitar 45 menit dari Pondok Pesantren tersebut dan ketika itu melihat waktu telah menunjukkan pukul 16.30 Jadi kami harus ngebut sedikit untuk tiba di sana.

Ternyata perjalanan menuju ke sana membutuhkan waktu yang sedikit lama karena Jalan masuknya tergolong rusak dan tidak bagus, apalagi masuk ke dalam pedalaman menuju pantai di hutan. Karena dalam kondisi bulan puasa Ramadan orang jarang mengunjungi kesana dan terlihat suasana yang sangat sepi.

Setelah menghabiskan waktu sedikit lama akhirnya kami tiba di tempat yang indah itu. Saat itu kami tidak dapat mengambil foto yang bagus Apalagi tubuh sudah kewalahan dalam kondisi lemah. Kami tidak bisa lama-lama di sana karena waktu berbuka puasa hampir tiba, tak setelah beristirahat sekitar beberapa menit saja melihat dan menikmati pemandangan di sana, lalu kamipun pulang.

Alangkah menariknya dan seru saat perjalanan pulang, waktu berbuka puasa pun tiba dan kami membeli air tebu sebagai minuman buka puasa dalam perjalanan itu. Lalu Kami sempat singgah di salah satu masjid yang ada di pinggir jalan untuk menunaikan salat Magrib dan kemudian barulah melanjutkan pulang hingga beristirahat di salah satu bilik yang berada di pondok pesantren tempat kakak kandung sahabat saya tinggal.

Sekian postingan saya kali ini, terimakasih atas perhatian.
Wassalam
@walictd