"SEC-S11W1:"The most embarrassing moment of my life as a kid or parent"

Sahabat steemit semuanya salam sukses selalu buat anda semuanya dimanapun anda berada....

---

edit by canva

Dalam perjalanan hidup seseorang ada sebuah perasaan yang sulit dilupakan. Perasaan yang selalu menghantui dalam setiap langkah yang membuat semangat untuk menjadi yang terbaik selalu tertanam dibenak. Sebelum melangkah lebih jauh saya mengucapkan terimakasih kepada @afrizalbinalka dan saya mengundang @cymolan, @f2i5 dan @ridwant untuk mengikuti challenge "SEC-S11W1-The most embarrassing moment of my life as a kid or parent".

👉Have you ever been embarrassed? tell us the scenario and how you felt.

---

Image source

Sebagai seorang mahkluk sosial dalam menjalani kehidupan normal tentunya ada sebuah perasaan yang tak pernah dapat dilupakan. Yaitu rasa malu pada diri sendiri, bukan dipermalukan oleh orang lain. Rasa ini saya dapatkan ketika masih bersekolah di sekolah menengah pertama kelas tiga semester satu. Ketika itu tibalah saat pembagian raport. Hal yang ditunggu oleh setiap siswa yang duduk dikelas tiga, untuk melihat kemampuan masing-masing putranya.

Ketika raport saya di ambil oleh orang tua saya, mereka melihat mata pelajaran matematika yang merupakan matapelajaran favorit saya sejak sekolah dasar bahkan pernah mengajar anak yang lebih tinggi tingkatannya dari saya. Dengan perasaan was-was bercampur rasa malu, angka 6 saya dapatkan ketika itu. Protes dari orangtua saya yang kebetulan merupakan salahsala pimpinan lembaga pendidikan di kecamatan saya tinggal.

Ternyata guru salah dalam menuliskan nilai di raport saya, angka sebenarnya 8. Sayapun memilih untuk segera meninggalkan lokasi sekolah, karena rasa malu akibat nilai yang salah ditulis oleh wali kelas. walaupun pada akhirnya nilai saya segera di perbaiki. Menjauh agar tidak diberikan nasehat tentang matapelajaran yang memang menjadi andalan dan orangtua saya sudah menganggap matapelajaran tersebut nilainya lebih baik dari matapelajaran lain.

👉Do you think you deserve the embarrassment or it should have been someone else?

---

Image source

Sebagai seorang anak tentunya kita harus bisa menerima dengan lapang dada bahwa tanpa kita sadari kita akan mendapatkan rasa malu. Mereka tidak dengan sengaja mempermalukan saya. Mungkin karena terkejut hal itu terjadi dengan begitu saja. Saya tidak pernah menyalahkan mereka, sebagai seorang anak sudah sewajarnya harus berbuat lebih baik lagi.

Apapun yang terjadi saya menerimanya dan hal inilah sebagai pemicu bagi diri saya. Dalam setiap langkah haruslah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan respon yang positif yang harus diberikan. Semuanya akan berjalan dengan baik. Dengan adanya peristiwa tersebut orangtua saya dan walikelas sadar bahwa potensi yang saya miliki lebih mengarah ke pelajaran matematika, sehingga sayapun diberikan kesempatan untuk terus mengapresiasikan diri dalam menjalani hidup sebagai seorang guru sekolah dasar.

👉What have you done to avoid such a scenario from reoccurring?

---

Image source

Sebagai seorang pendidik saya menginginkan siswa saya tidak mengalami seperti yang saya alami. Dan tentunya dengan terus belajar dan konsultasi ketika saya menjadi siswa maupun mahasiswa agar yang pernah saya alami ketika bersekolah di sekolah menengah pertama tidak berulang lagi.

Menjadi yang terbaik dengan terus mengubah pola belajar, dari hanya belajar sendiri saya menyediakan waktu untuk belajar bersama siswa lainnya. Agar apa yang pernah saya alami tidak berulang lagi kepada mereka. Belajar dan terus belajar dari pengalaman sebelumnya untuk terus meraih kesuksesan.

Dari nilai yang salah input itulah sebuah pembelajaran berharga dapat saya ambil lebih baik dari apa yang saya kuasai. Untuk itu rasa malu yang kita terima jadikan sebagai sebuah cemeti untuk terus meraih kesuksesan.

Terimakasih kepada semua sahabat steemit yang telah singgah di post saya. Salam @muzack1.