Challenges | Solutions and World Waste Problems

_{Sumber Gambar : pixabay.com/}

Di minggu ke 3 Komunitas STEEM INDONESIA mengangkat tema yang cukup bagus, ini secara tidak langsung sebenarnya bisa menjadi pengingat atau kampenye dalam menjaga kebersihan lingkungan yang berkaitan dengan sampah. Senang rasanya dapat berbagi cerita kepada anda semua terlebih lagi dengan tema yang di sajikan, semoga anda menikmati banyak pendapat serta cerita dari banyak pengguna tentang permasalahan yang cukup serius ini.

Sebelum saya menguraikan isi dari kiat kontes yang ada, alangkah baiknya saya mulai dengan beberapa kalimat pengantar tentang tema ini. Setidaknya hal ini menjadi gambaran yang dapat anda ambil informasinya, sehingga menambah wawasan serta pandangan anda terhadap sampah yang ada di sekeliling kita. Gambaran singkat ini dilihat dari lingkup kecil sebuah negara tentang situasi sampah sebagai contoh penguat dalam postingan saya ini.

_{Sumber Gambar : pixabay.com/}

Merujuk pada situs resmi salah satu lembaga kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia link informasi, pada tanggal 5 Agustus 2023 di jelaskan, Bahwa terdapat 21.1 juta ton timbunan sampah nasional yang tersebar di 202 Kabupaten/kota di Indonesia, 13,9 juta ton sampah yang dapat di kelola, 7.2 juta ton lagi belum dapat di kelola dengan baik. Ini artinya sampah yang terus menumpuk di Indonesia menjadi sebuah kekuatiran bagi lingkungan dan juga ekosistem alam lainnya. Belum lagi jumlah sampah yang tersebar di hampir semua negara di dunia, yang angkanya dapat berlipat-lipat lagi.

Di Indonesia sampah terbesar yang di hasilakan oleh aktivitas manusia bersumber dari sampah Rumah tangga dan sampah makanan, dua sumber terbesar dari sisa aktivitas manusia ini berdampak buruk terhadap lingkungan yang ada. Penanganan dan tingkat kesadaran yang kurang, semakin memperparah situasi buruk terhadap alam sekitar.

_{Sumber data : sipsn.menlhk.go.id}

Bagi anda yang ingin melihat data tentang keadaan sampah di Indonesia, ada dapat mengujungi situs SIPSN, yang merupakan Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional

Sekarang mari kita mencoba memberikan tanggapan yang berhubungan dengan kiat kontes, sehingga akan ada pendapat yang berbeda atau sama pada tiap-tiap pengguna yang berpartisipasi.

Dalam kehidupan nyata sebenarnya terutama di tempat saya tinggal atau pun di Kota tempat saya berdomisili, orang-orang yang melakukan tindakan membuat sampah sembarangan merupakan hal yang lumrah terlihat. Tingkat kesadaran untuk menjaga kebersihan di sekitar tempat tinggal dan Kota Lhokseumawe khususnya, terbilang sangat minim.

Pernah di suatu hari saya melihat seseorang dengan ringanya melempatkan kantong plastik berisi sampah ke salah satu sudut jempat yang terdapat di Kota Lhokseumawe, padahal di tempat tersebut di tancapkan sebuah papan yang bertuliskan "YANG BUANG SAMPAH DI SINI TIDAK OTAK". Kalimat tersebut seperti kalimat yang memperlihatkan betapa buruknya prilaku orang tersebut membuang sampah sembarangan seperti itu padahal telah di larang sebelumnya.

Terlintas dalam pikiran betapa bodoh dan anehnya orang-orang yang membuag sampah sembarangan tersebut, ini bisa menjadi alat ukur sejauh mana masyarakat tersebut dapat di katakan sebagai masyarakat yang jauh lebih maju dan memiliki pemikiran yang baik. Hal ini terulang di sebabkan tidak adanya saksi yang terberlakukan bagi yang melanggar, sehingga hal ini menjadi hal yang biasa dan terus terulang.

_{Sumber Gambar : pixabay.com/}

Di lingkungan saya tinggal banyak terdapat tempat menjual barang-barang bekas yang dapat di daur ulang serta memiliki nilai ekonomis, sehingga menjadi sumber panghasilan bagi para pelaku pengumpul barang-barang bekas tersebut. Namun masalah terbesar adalah jumlah sampah yang dapat di jual kembali menjadi uang tidak sebanding dengan sampah yang tidak bisa di jual kembali, kurangnya pemahaman untuk menfaatkan sampah dengan cara lain masih tergolong sangat minim pengetahuan.

Setahu saya ada beberapa langkah dalam mengelola sampah rumah tangga dengan baik, menang tidak akan ada langkah yang berkerja dengan baik secara cepat, butuh proses dan penyesuaian. Beberapa di antarnya adalah :

1. Membuat sampah ke tempat pembuangan sampah yang tersedia.
2. Memanfaatkan Sampah organik menjadi pupuk.
3. Mengurangi penggunaan plastik.
4. Dapat memisahkan sampah sesuai dengan kategorinya.
5. Dan tingkatkan kesadaraan akan pentingnya pengelolaan sampah.

_{Sumber Gambar : pixabay.com/}

Tingkat kesadaraan akan dampak buruk penumpukan sampah terbilang saya kecil, gaya hidup membuat sampah-sampah semakin bertambah tidak di imbangi dengan pemahaman masyarakat terhadap cara mengelola sampah yang baik. Sehingga membuat kenyamanan masyarakat terhadap gangguan hal ini menjadi hal biasa yang harus di terima, serta berharap ada cara dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah.

Pada akhirnya masyarakat secara individu dan juga berkelompok harus terus berupaya meningkatkan kesadaran terhadap gangguan sampah, cara termudah adalah dapat memisahkan sampah basah, kering dan juga berbahaya dengan tempat-tempat yang berbeda artinya memisahkan sampah-sampah sesuai dengan jenisnya. Langkah sederhana lainnya adalah dengan mencari alternatif dalam penggunaan plastik, mengganti penggunaan plastik dengan bahan yang dapat di gunakan secara terus menerus adalah solusi sederhana lainnya.

Sekian postingan singkat saya dalam partisipasi di Minggu ke 3 ini, saya mengundang @lil.albab, @sailawana dan @ikwal untuk berpatisipasi, Salam hormat untuk anda semua.