Tradisi Unik Masyarakat Adat di Aceh: Peusijuek

Halo sahabat steemit, selamat sore dan salam sejahtera untuk semua. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semua masih dalam keadaan sehat wal'afiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT agar dapat menjalankan segala aktivitas dengan baik.

Peusijuek atau sering kita kenal dengan prosesi tepung tawar merupakan sebuah tradisi dalam masyarakat Aceh yang sudah berlangsung sejak dahulu. Hingga kini peusijuk masih dipraktikkan dalam setiap hajatan di seluruh wilayah Provinsi Aceh yang bertujuan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Biasanya prosesi peusijuk dalam masyarakat Aceh ini dipimpin oleh seorang tokoh agama atau pemuka adat. Prosesi peusijuek ini digelar terhadap manusia maupun benda dengan harapan dapat memperoleh keselamatan, keberkahan, atau akan berada dalam keadaan yang baik.

Kegiatan peusijuek sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh pada umumnya sejak zaman dahulu. Tujuan utama dari prosesi ini untuk membangun silaturrahmi dengan kerabat maupun keluarga. Pada saat prosesi peusijuek ini dilaksanakan, keluarga dan warga sekitar biasanya turut diundang untuk hadir. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan rasa senang atau berbagi kebahagiaan kepada orang lain. Prosesi peusijuk dilakukan dengan diawali terlebih dahulu membaca Basmallah dan doa. Selanjutnya proses peusijuek diakhiri dengan makan nasi ketan yang sudah dipersiapkan secara bersama-sama.

Peusijuek sering dilakukan dalam acara pernikahan, sunatan, membeli kendaraan baru, membuka usaha perdagangan, turun tanah anak, melepaskan orang berangkat haji atau umrah, dan lain-lain. Bukan hanya itu bahkan saat ini peusijuk juga sering dilakukan terhadap tamu penting pemerintahan yang hadir ke provinsi Aceh. Dalam tradisi di daerah Aceh sendiri, peusijuek memiliki makna mendinginkan atau menenangkan hati. Tradisi peusijuek dilakukan saat seseorang mendapat kebahagiaan atau rahmat dan seseorang terlepas dari suatu musibah yang menimpanya.

Peusijuk tidak hanya dilakukan pada saat upacara tertentu saja, namun sering juga dilakukan setelah terjadinya perdamaian antara dua atau beberapa orang yang bertikai. Dalam proses peusijuk menggunakan sejumlah bahan khusus, antara lain beras padi, air, nasi ketan, dan beberapa jenis rumput hijau. Namun bahan yang digunakan tersebut hanya sebagai simbol saja dan bukan suatu kepercayaan.

Alat atau media yang digunakan tersebut dalam peusijuk mempunyai arti tersendiri. Beras padi mencerminkan mencerminkan sumber kehidupan bagi manusia. Bagi masyarakat Aceh sejak zaman dahulu hanya makan beras dari padi sebagai makanan pokok sehari-hari. Air dan sejumlah rumput hijau (on senijuek) memiliki makna untuk mendinginkan. Sementara nasi ketan memiliki makna sebagai perekat antara satu orang dengan orang lain. Setelah prosesi peusijuek selesai digelar maka nasi ketan akan dibagikan kepada warga yang hadir untuk dimakan secara bersama-sama.

Dalam kesempatan kali ini saya turut mengajak @teukuipul87, @dederanggayoni, dan @muthmainnah untuk mengikuti kontes ini.

Salam
@fadlymatch