You are viewing a single comment's thread from:
RE: Ramadhan Journey - Medan Kaya Akan Tradisi Kebersamaan Di Bulan Ramadhan
Saya posting tulisan itu di 30-30-23 pukul: 07:56 (steemit)
Tulisan di Kompasiana di post dgn hari yg sama jam 09:15. Dari sini harusnya tau kan siapa yang memplagiat siapa?
Kalau saya tidak Steem Indonesia. Saya akan publikasi lagi di steem Indonesia. Tanpa harus menuduh atau mencari kesalahan. Ini jaman digital, 2 detik tulisan polisi di post di media sosial saja sudah jadi berita. Apalagi hingga 2 jam, di post ulang atau di publikasikan oleh media lain seizin atau tidak seizin hal yang biasa. Semua yg kita publik akan menjadi hak publik, soal etika itu persoalan lain. Toh sudah biasa tulisan saya tersebar ke media dgn tidak menulis nama penulis, dan bahkan ada yang di tulis nama lain sebagai penulis. Hal itu bagi saya biasa aja.
Salam pak @amriadits ! Saya pikir anda tidak perlu mendikte kami disini untuk membenarkan tindakan anda. Jika anda mengaku telah berada di platform sejak 2017 saya kira anda sudah memahami bagaimana cara penyajian konten eksklusif. Tapi nyatanya anda benar-benar tidak paham tentang maksud dari konten original.
Atau! Jika tulisan yang sama dalam media kompasiana.com juga tulisan anda, kenapa anda tidak menempelkan linknya sebagai bukti/referensi. Anda tahu? Tidak ada tulisan / artikel yang persis "sama" ditulis oleh dua orang yang berbeda, apalagi melebih 100 kata.
Jika anda masih tidak mengakui tindakan anda, Tim Komunitas Steem Indonesia akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Mohon diindahkan!
Tulisan yang sama persis tidak mgkin di tulis oleh orang sama. Pertanyaan saya konten dluan tayang di steemit. Adalah konten saya kalau ada mempublikasikan setelah itu hak mereka. Saya sudah capture waktu postingan. Siapa yang duluan. Saya baru plagiat jika dibalik. Kalau tidak hrusnya anda tau kan siapa yang plagiat. Saya tidak butuh pengakuan. Tpi publik bisa melihat siapa yang plagiat.