Tradisi Unik Masyarakat Adat di Daerah Saya: Budaya Nandong Simeulue Pengingat Tsunami

in STEEM INDONESIA11 months ago (edited)

Masyarakat Kabupaten Simuelue, Aceh punya sebuah budaya unik yang disebut Nandong atau ‘senandung’. Tradisi lisan dalam bentuk syair pantun disampaikan dengan iringan alat musik gendang sebagai kesenian, diwariskan turun temurun oleh para leluhur dan masih lestari hingga kini. Nandong mengandung berbagai pelajaran dalam menjalani kehidupan, bahkan sebagai mitigasi bencana tsunami (smong - bahasa Simuelue).

nandong.jpeg

Rekan saya, Juli Amin, warga Simeuleu yang tinggal di Banda Aceh pada Jumat kemarin, 25 Agustus 2023 bercerita banyak soal Nandong. Saya memintanya karena sedang menyiapkan tulisan untuk mengikuti kontes ini yang difasilitasi oleh @ridwant. Sebagian bahan adalah hasil temuan langsung di wilayah itu.

Kata Juli Amin, keberadaan Nandong terjaga hingga kini dipraktikkan saat pesta perkawinan maupun kenduri rakyat lainnya. Syairnya beragam sesuai acara yang digelar, tentang kesedihan, cinta, pendidikan, sosial budaya, hingga mitigasi bencana smong. Intinya adalah berisi nasihat kehidupan.

DSC_0149.JPG Warga bernandong diiringi gendang. Foto ini saya ambil saat ke Simeulue, Maret 2013

“Pemain nandong sekitar 3 sampai 5 orang atau lebih, syairnya diciptakan oleh penandong sendiri atau menuturkan syair yang telah ada diciptakan penandong sebelumnya. Saya sendiri bisa memukul gendang,” jelasnya.

Syairnya dalam bahasa lokal masyarakat Simeulue. Ada empat bahasa lokal di sana, yaitu; Bahasa Devayan, Bahasa Sigulai, Bahasa Lepon, Bahasa Jamee. Irama Nandong-nya disesuaikan dengan bahasa masing-masing. “Semua masyarakat Simeulue mengenal Nandong sebagai budayanya,” jelas Juli Amin.

Kenapa Nandong Dinilai Unik?

Saat gempa dan tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004, Nandong dianggap sebagai faktor penting dalam menyelamatkan warga Simeulue, tentunya dengan kekuasaan Allah SWT. Saat bencana terbesar abad ke-21 itu melanda, korban jiwa di seluruh Aceh tercatat 200 ribu lebih. Di Kabupaten Simeulue, hanya 6 orang yang meninggal dunia, itu pun karena tertimpa reruntuhan gempa 9,2 magnitudo sebelum air laut naik. Sebabnya, warga Simuelue paham tentang kearifan lokal Nandong tentang smong yang dikisahkan turun temurun; jika gempa besar datang bergegaslah ke bukit, tsunami akan datang. Sumber: tulisan saya sendiri

DSC_0033.JPG Wilayah Simeulue dari udara. Foto: dok. pribadi

Nandong tentang smong diwariskan sejak lama di bumi Simeulue. Berawal dari sebuah tsunami yang pernah terjadi di Simeulue pada 4 Januari 1907 saat masa penjajahan Belanda. Saat itu, bencana merenggut banyak korban. Kisah ini kemudian diturunkan ke anak cucu dalam bentuk syair saat mengayun anak maupun waktu sela di pengajian.

Pada Maret 2013, saya pernah bertemu langsung seorang saksi hidup tsunami Simuelue 1907, namanya Nek Rukiah (saya tidak mengetahuinya apakah beliau masih hidup). Nek Rukiah berumur sekitar 6 tahun saat bencana itu, beliau banyak bercerita kepada saya tentang nandong dan smong yang diwariskan hingga kini menjadi budaya.

DSC_0240.JPG Saya bersama Nek Rukiah, Maret 2013

Nek Rukiah mengakui, saat gempa besar kembali melanda Aceh pada 26 Desember 2004 dan memicu tsunami, warga Simeulue berbondong-bondong menyelamatkan diri ke bukit-bukit atau menjauh dari pantai hingga korban sangat sedikit. Padahal pusat gempa tersebut paling dekat dengan Pulau Simeulue.

Saya juga bertemu Pendiri Sanggar Seni Maredem Maso, Labuan Sani di Gampong Dihit. Beliau lah yang memperagakan bermain Nandong dengan syair-syair smong (tsunami) kepada saya. Sebagian syairnya tentang tsunami Aceh 2004.

DSC_0078.JPG Labuan Sani dan rekannya bermain Nandong

Seusai tsunami 2004, banyak penulis dan peneliti (termasuk saya) kemudian mengkaji ulang manfaat tradisi Nandong untuk diadopsi menjadi kisah menarik dalam berbagai pelajaran tentang mitigasi bencana di seluruh dunia.

Bahwa cerita bencana yang diwariskan turun-temurun dalam bentuk lisan dan tulisan dapat membuat warga lebih siaga jika ada bencana (tsunami) selanjutnya.

Demikian kisah saya, semoga berkenan dan terima kasih telah membacanya. []

garis steem.jpeg

Saya mengajak kawan-kawan; @midiagam, @bang.dien dan @neukyan untuk ikut kontes menarik ini. Mari menjaga tradisi bersama sebagai kisah untuk generasi selanjutnya.

Salam literasi
@abuarkan

10 persen reward untuk mendukung @amal.indonesia

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

 10 months ago 

Galak teh tapeh gendrang nyan

Menarik sekali ulasan tentang nandong dari adun, @abuarkan. Semoga sukses dengan kontesnya, saya akan segera merapat.

 11 months ago 

Siap @midiagam gas pull, bek keundo pokok jih 😁😁😁

Hehehe,,

Tasikat mandum kali nyoe.

 10 months ago 

@midiagam bek bree lee, segera neu guncang laju, sigoe-goe neu singgah cit bak Incredible India beh, heheh

Bang @muna dilon golom sep syarat untuk ikot kontes, payah penuhi mandum aturan dilee, tapi saat nyoe teungoh lam proses😁

 10 months ago 

Neu power-up mantong padum nyang na, semoga beu meubah status club...

Siap bang, ka long mulai power up nyoe ubena steem.

Loading...
 10 months ago 

Ketika bicara Nandong, saya teringat Didong. Didong ada di Dataran Tinggi Gayo, Nandong di pesisir Simeulue...

Menarik juga ini, apakah ada hubungan emosional kedua budaya kita itu? Atau mungkin keduanya hidup dalam dimensi yang berbeda,

 10 months ago 

Benar bang @munaa, mainkan terus untuk menambah pengetahuan para steemians

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 58431.12
ETH 3142.83
USDT 1.00
SBD 2.43